Seperti dilansir dari laman Teen’s Health, gesekan dan tekanan dari fingering sendiri saja sudah bisa menyebabkan iritasi pada organ intim.
Ketika dimasuki oleh tangan yang kotor, segala macam kuman yang tadinya bermukim di telapak kulit atau jari tangan tersebut dapat berpindah ke dalam vagina.
Hal ini dapat memperbesar risiko iritasi, bahkan memicu terjadinya infeksi pada organ intim Anda maupun pasangan.
Apa saja bahaya dari fingering?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, permainan jari ini berisiko menyebabkan iritasi pada alat kelamin.
Bahkan, peluang untuk terkena infeksi jauh lebih besar jika fingering sampai menimbulkan luka atau lecet pada kulit kelamin.
Tak hanya itu, memasukkan jari terlalu kasar ke dalam vagina juga berisiko menimbulkan perdarahan.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika selaput dara yang melapisi dinding vagina robek. Namun, robeknya selaput dara bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Hal yang perlu diwaspadai adalah risiko gangguan kesehatan akibat fingering yang tidak dilakukan dengan tepat.
Hal inilah yang dapat meningkatkan potensi terjadinya berbagai penyakit, mulai dari infeksi bakteri vagina (bacterial vaginosis), infeksi serviks, hingga penyakit menular seksual.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa timbul akibat memasukkan jari ke dalam organ intim (fingering):
1. Bacterial vaginosis
Vagina wanita sebetulnya bisa membersihkan dirinya sendiri untuk mengusir kuman-kuman secara alami. Namun, proses pembersihan ini tidak sebentar.
Selama proses tersebut masih berlangsung, kuman yang masih tertinggal di dalam vagina setelah fingering tetap berisiko merusak keseimbangan pH vagina.
Ketidakseimbangan pH pada vagina berisiko menyebabkan bakteri tumbuh secara berlebihan sehingga bacterial vaginosis dapat terjadi.
Tanpa penanganan yang tepat, bacterial vaginosis atau infeksi bakteri vagina berisiko menyebabkan penyakit radang panggul serta meningkatkan risiko infeksi menular seksual.
2. Infeksi serviks
Infeksi serviks atau servisitis adalah peradangan pada leher rahim. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa terjadi sebagai akibat dari infeksi bakteri vagina (bacterial vaginosis).
Servisitis biasanya ditandai dengan keputihan yang terlalu banyak, nyeri saat buang air kecil, serta perdarahan yang tidak normal dari vagina.
3. Infeksi pada anus
Sebagian orang menyukai fingering ke dalam anus. Namun, hal ini ternyata jauh lebih berisiko dibanding dengan memasukkan jari ke vagina.
Menurut laman Columbia University, kulit di dalam dinding anus lebih tipis daripada vagina. Hal ini meningkatkan risiko timbulnya luka apabila ada benda asing yang masuk ke dalamnya.
Luka tersebut berpotensi memicu iritasi bahkan infeksi, seperti abses anus.
Selain itu, lubang anus tidak memiliki sistem pembersihan dan perlindungan otomatis seperti layaknya vagina.
Atas dasar itulah, jika Anda melakukan fingering ke dalam anus tetapi tidak cuci tangan dulu, risiko infeksi bisa lebih besar.
4. Penyakit menular seksual
Risiko terjadinya penularan penyakit menular seksual lewat fingering memang sangatlah kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan hal tersebut bisa terjadi.
Hal ini bisa terjadi jika jari menyentuh alat kelamin yang terinfeksi penyakit, lalu dimasukkan ke vagina atau anus yang belum terinfeksi.
Beberapa jenis infeksi menular seksual yang dapat timbul akibat memasukkan jari yang terkontaminasi adalah HPV, gonore, serta klamidia.
Tips melakukan fingering yang aman

Memainkan tangan ke dalam vagina atau anus memang bisa jadi tips pembuka yang tepat untuk mulai bercinta.
Menurut sebuah artikel dari StatPearls, bakteri yang biasanya menempel di permukaan kulit tangan masih bisa dihilangkan dengan mencuci tangan pakai sabun biasa.
Oleh karena itu, meskipun Anda dan pasangan tidak melakukan penetrasi penis dan vagina, setidaknya cobalah untuk saling mengingatkan agar selalu mencuci tangan sebelum mulai fingering.
Membiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah fingering dapat mengurangi jumlah kuman yang ada di tangan.
Anda juga bisa mencoba memakai sarung tangan, menggunakan sex toys, serta memotong kuku sebagai perlindungan ekstra dari risiko perpindahan kuman ke organ intim.
Fingering memang termasuk kegiatan seksual yang minim risiko. Namun, sembrono memasukkan jari yang tidak bersih ke dalam organ intim bisa membahayakan kesehatan pasangan.