Bagi sebagian orang, berhubungan seks saat haid menjadi hal yang menakutkan karena masih dianggap tabu. Namun, ternyata ada banyak fakta menarik seputar berhubungan seks saat haid yang mungkin belum banyak diketahui.
Daripada hanya menerka-menerka, berikut hal-hal yang perlu Anda tahu seputar seks saat haid.
Manfaat berhubungan seks saat haid
Bercinta punya banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk jika dilakukan saat haid. Namun, manfaat yang bisa Anda dapatkan mungkin sedikit berbeda. Berikut beberapa contohnya.
1. Meringankan kram perut saat haid
Perut kram merupakan gejala PMS langganan kebanyakan wanita yang sedang haid. Kram muncul karena rahim berkontraksi untuk meluruhkan lapisannya.
Nah, fakta di lapangan menyebut orgasme bisa meringankan kram saat haid. Ini karena rahim juga ikut berkontraksi saat seks untuk merontokkan jaringannya.
Akan tetapi, Anda tidak akan merasakan sakit yang seperti biasanya karena pikiran sedang terdistraksi oleh nikmatnya seks.
Pada saat bersamaan, seks merangsang otak untuk mengeluarkan endorfin. Endorfin merupakan hormon pemberi rasa bahagia yang bisa mengalihkan pikiran dari nyeri.
2. Durasi haid menjadi lebih singkat
Ketika Anda rutin berhubungan intim saat sedang haid, otot rahim akan lebih sering berkontraksi. Kontraksi rahim khususnya akan sangat intens saat orgasme.
Kondisi ini membuat jaringan lapisan rahim bisa lebih cepat luruh karena terus dirangsang untuk lepas. Alhasil, durasi haid jadi lebih pendek dari biasanya.
3. Meringankan sakit kepala
Salah satu gejala yang kerap muncul saat sedang menstruasi ialah sakit kepala. Ternyata, berhubungan seks dapat meringankan sakit kepala saat Anda haid.
Hal ini dibuktikan oleh penelitian terbitan The Journal of Headache and Pain pada 2017. Wanita haid yang mengalami migrain melaporkan sakit kepalanya terasa lebih ringan setelah berhubungan seks.
Meski tidak begitu jelas hubungannya, endorfinlah yang diduga berperan kuat dalam hal ini.
4. Seks tidak terasa sakit
Kunci seks yang nikmat tanpa rasa sakit yakni bantuan pelumas pada vagina. Ketika vagina sudah cukup “basah”, penis akan lebih mudah masuk tanpa menimbulkan rasa kesat atau sakit.
Memang, membayangkan darah sebagai pengganti pelumas terkesan menjijikkan. Namun, jangan salah, darah menstruasi yang Anda lihat sebenarnya hanyalah sisa dinding rahim yang luruh.
Biasanya, seseorang hanya akan kehilangan 4–12 sendok teh darah setiap menstruasi. Jadi, santai saja dan yakinkan diri bahwa darah yang mungkin keluar merupakan tambahan pelumas alami yang membuat seks terasa nyaman.
Lagipula, segala faktor menjijikkan yang terkait dengan seks akan terabaikan ketika Anda terangsang.
Risiko melakukan hubungan intim saat haid
Di samping manfaatnya, berhubungan seks saat haid juga punya risiko yang tak bisa diabaikan.
Berhubungan saat haid dengan melupakan prinsip seks yang aman dapat membuat Anda lebih berisiko terkena dan menularkan penyakit infeksi melalui seks.
Penyakit menular seksual yang berkaitan dengan haid merupakan jenis yang ditularkan melalui darah, seperti infeksi HIV dan hepatitis.
Dua jenis virus tersebut dapat hidup dalam cairan tubuh, baik itu darah maupun cairan alami vagina dan penis.
Jika Anda tidak punya penyakit ini tapi pasangan Anda positif, Anda berisiko tertular penyakit darinya jika berhubungan seks selama masa haid tanpa kondom.
Ini karena leher rahim Anda akan terbuka sedikit selama masa haid, yang memungkinkan virus untuk melewatinya.
Begitu pun sebaliknya, jika Anda yang positif tapi pasangan sehat, ia tetap bisa tertular penyakit dari Anda. Virus bisa menyebar melalui kontak dengan darah haid yang sudah terinfeksi.
Selain berisiko menularkan infeksi, seks saat haid akan lebih merepotkan dari biasanya. Pasalnya, darah bisa mengotori kasur, seprai, selimut, hingga mengenai badan pasangan. Apalagi jika Anda berhubungan saat darah haid sedang deras-derasnya.
Banyak orang menghindari berhubungan seks saat haid karena merasa cemas akan darah haid yang bercecer. Hal ini nantinya bisa membuat seks menjadi kurang nikmat.
Apakah berhubungan seks saat haid bisa bikin hamil?
Mungkin Anda bertanya-tanya, bisakah Anda hamil karena seks saat haid? Jawabannya bisa saja, tapi kemungkinannya memang kecil.
Anda akan berpeluang sangat tinggi untuk hamil jika berhubungan seks pada masa ovulasi alias pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus, yaitu sekitar dua minggu sebelum haid dimulai. Ketika sudah haid, artinya ovulasi sudah selesai.
Namun, panjang siklus tiap wanita berbeda dan bisa berubah tiap bulannya. Maka dari itu, kemungkinan untuk hamil tidak bisa sepenuhnya diprediksi.
Akan tetap ada kemungkinan untuk bisa hamil dari berhubungan seks saat haid sehingga Anda masih perlu berhati-hati.
Sperma yang telah masuk ke dalam tubuh juga bisa tetap hidup selama kurang lebih tujuh hari. Jika Anda memiliki siklus paling pendek yaitu 21 hari dan mengalami ovulasi setelah selesai haid, kemungkinan hamil lebih tinggi.
Pasalnya, ada kemungkinan sel telur akan keluar saat sperma masih ada di dalam saluran reproduksi Anda.
Tips berhubungan seks saat haid
Agar seks saat haid lebih nikmat dan Anda serta pasangan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan, berikut tips-tipsnya.
1. Lepas tampon terlebih dahulu
Jangan lupa untuk melepas tampon sebelum berhubungan seks saat haid. Seks tanpa lepas tampon tidak disarankan karena tampon bisa terdorong jauh ke dalam vagina. Hal ini bisa membuat Anda sulit untuk mengeluarkannya.
Jika tampon bersarang terlalu lama di dalam tubuh, Anda berisiko mengalami berbagai masalah mulai dari keputihan abnormal hingga infeksi. Selain itu, Anda juga butuh bantuan dokter untuk mengeluarkannya.
2. Pilihlah waktu saat haid tak terlalu deras
Berhubungan seks saat haid perlu beberapa strategi. Agar seks menjadi lebih nyaman, usahakan untuk melakukannya saat aliran darah haid mulai sedikit.
Hindari berhubungan seks saat awal haid, sebab aliran darah haid biasanya sedang banyak-banyaknya.
Anda bisa melakukannya pada hari-hari menuju akhir masa haid sehingga seks tak akan mengotori tempat tidur. Selain itu, Anda juga tak akan merasa waswas perihal darah haid yang mungkin berantakan.
3. Alasi kasur
Menggunakan alas kasur membantu menjaga tempat tidur tetap bersih dan bebas dari noda darah. Gunakan alas kasur seperti perlak yang bisa menahan cairan agar tidak merembes ke kasur.
Siapkan juga tisu di dekat Anda supaya mudah diambil kapan pun dibutuhkan untuk menyeka darah atau cairan sperma yang keluar.
4. Pilih posisi seks yang nyaman
Ada sejumlah posisi seks saat menstruasi yang bisa memudahkan Anda dan pasangan dalam menikmati waktu intim berdua, salah satunya posisi misionaris.
Pada posisi misionaris, laki-laki berada di atas dan perempuan berbaring di bawahnya. Gaya ini dapat mengurangi aliran darah yang keluar saat berhubungan selama haid.
Namun, Anda juga perlu membatasi diri agar tidak melakukan penetrasi terlalu dalam. Pasalnya, penetrasi yang terlalu dalam bisa mengenai serviks. Ini karena posisi serviks lebih rendah dan lebih sensitif saat haid.
5. Mencoba variasi seks yang lain
Seks tak melulu harus melalui vaginal, oral, atau anal. Anda juga bisa melakukan kegiatan seks lain seperti bermesraan, berciuman, atau berpelukan.
Bahkan, si wanita juga bisa membuat pasangannya terangsang dengan memainkan penisnya.
Selain itu, cara lain yang bisa dicoba yaitu berhubungan seks sembari mandi. Artinya, Anda dan pasangan mandi bersama sambil bermesraan tanpa khawatir mengotori kasur.
Jika Anda memiliki bath tub di rumah, Anda dan pasangan bisa berendam bersama untuk tetap merasakan nikmatnya bercinta.
6. Menggunakan kondom
Kondom menjadi salah satu barang yang sebaiknya digunakan saat berhubungan intim, baik sedang haid maupun tidak.
Ini lantaran kondom cukup bisa melindungi Anda dan pasangan dari risiko infeksi menular seksual.
Agar efektif, Anda dan pasangan perlu tahu cara menggunakan kondom dengan benar. Pastikan Anda membeli produk yang sesuai ukuran, tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Kemudian, pakai sesuai petunjuk yang tertera di kemasan.
https://www.youtube.com/watch?v=ZfeSjy6m0F8
[embed-health-tool-ovulation]