backup og meta

Agar Gejala Penyakit Sifilis Cepat Sembuh, Ini Obat yang Perlu Diminum

Agar Gejala Penyakit Sifilis Cepat Sembuh, Ini Obat yang Perlu Diminum

Sifilis (sipilis) atau raja singa dapat ditangani dengan obat-obatan berupa antibiotik yang disuntikkan ke dalam tubuh Anda. Infeksi menular seksual ini lebih mudah ditangani jika telah terdeteksi sejak tahap awal penyakit berkembang. Supaya sifilis bisa sembuh dan tidak menularkan kepada orang lain, apa obat yang biasanya diberikan dalam proses pengobatan raja singa (sipilis)?

Apa obat untuk mengatasi sifilis (sipilis)?

tertular sipilis

Dikutip dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, CDC, sipilis dapat diatasi dengan obat antibiotik yang tepat.

Namun, perawatan yang Anda jalani mungkin tidak akan memperbaiki kerusakan akibat infeksi. 

Tidak ada pengobatan rumah atau obat bebas di apotek yang dapat mengatasi sifilis (sipilis). Akan tetapi, infeksi ini dapat lebih mudah diatasi jika penyakit masih berada di tahap awal. 

Jangka waktu penyembuhan pun sangat ditentukan dari tahapan penyakit dan gejala sifilis yang Anda alami.

Pengobatan yang direkomendasikan untuk setiap tahapan penyakit sifilis (raja singa) adalah penisilin, yaitu obat antibiotik yang dapat membunuh bakteri penyebab sipilis.

Namun, jika Anda alergi dengan penisilin, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik lain maupun desensitisasi (mengurangi atau menghilangkan reaksi alergi) penisilin. 

Berikut obat antibiotik yang dipakai dalam pengobatan untuk sifilis (sipilis) atau raja singa:

1. Penisilin

Obat antibiotik intravena untuk meningitis

Jika Anda didiagnosis dengan sifilis primer, sekunder, atau tahap awal sifilis laten selama kurang dari setahun, pengobatan yang biasanya direkomendasikan adalah suntikan dosis tunggal penisilin.

Obat sipilis ini diberikan dengan menyuntikkan antibiotik tersebut ke bokong Anda. Jika sifilis telah bertahan di tubuh selama lebih dari satu tahun, Anda mungkin membutuhkan dosis tambahan. 

Penisilin juga merupakan satu-satunya obat antibiotik yang direkomendasikan untuk mengatasi sipilis pada ibu hamil.

Wanita yang alergi terhadap penisilin dapat menjalani proses desensitisasi agar bisa minum obat tersebut. 

Jika Anda dirawat karena sifilis selama masa kehamilan, bayi yang baru lahir harus diperiksa terkait kemungkinan mengalami sifilis kongenital (bawaan).

Jika buah hati Anda terinfeksi sifilis, iaa harus menerima perawatan dengan minum obat antibiotik. 

Pada hari pertama Anda mendapatkan obat sipilis, Anda mungkin akan mengalami reaksi yang disebut dengan Jarisch-Herxheimer.

Anda tidak perlu cemas karena reaksi ini mungkin akan hilang dalam satu hari. Berikut gejala yang mungkin muncul bila Anda mengalami reaksi setelah minum obat sifilis (sipilis):

  • Demam
  • Menggigil
  • Mual
  • Nyeri dan pegal 
  • Sakit kepala

2. Antibiotik lainnya

tubuh sudah kebal antibiotik

Jurnal Epidemiology and Infection menyatakan ada berbagai obat-obatan yang mungkin bisa digunakan untuk mengatasi sipilis pada pasien yang alergi penisilin.

Namun, data pendukung untuk penggunaan obat-obatan ini disebut masih terbatas. 

Nah, berdasarkan pedoman CDC, pengidap sipilis (tahap awal) pria dan wanita tidak hamil yang alergi terhadap penisilin bisa minum obat antibiotik berikut ini:

  • Doxycycline: 100 mg secara oral, dua kali sehari, dikonsumsi selama 14 hari.
  • Tetracycline: 500 mg secara oral, empat kali sehari, dikonsumsi selama 14 hari.
  • Ceftriaxone: 1 gram melalui suntikan ke otot atau pembuluh darah, sekali sehari, selama 10-14 hari.

Sementara itu, pria dan wanita tidak hamil yang mengidap sipilis laten dan tahap akhir yang alergi penisilin dapat minum obat doxycycline dan tetracycline pada dosis yang sama.

Akan tetapi, jangka waktu minum obat sifilis (sipilis) bisa diperpanjang hingga 28 hari untuk mengoptimalkan proses penyembuhan. 

Apa pengobatan untuk pasangan seksual yang tertular sifilis?

sipilis sifilis raja singa

CDC menyebutkan bahwa orang yang berinteraksi secara seksual dengan orang yang menderita sifilis primer, sekunder, atau tahap awal laten harus diperiksa dan dirawat sesuai dengan rekomendasi berikut:

Rekomendasi pertama

Orang yang pernah melakukan kontak seksual dengan orang yang didiagnosis sifilis primer, sekunder, atau laten tahap awal, dalam waktu 90 hari sebelum diagnosis, harus diobati dengan sifilis sejak dini.

Bahkan, jika hasil pemeriksaan serologi negatif, pengobatan sebaiknya tetap dilakukan guna mencegah terjadinya penularan sifilis di kemudian hari.

Rekomendasi kedua

Orang yang pernah melakukan kontak seksual dengan orang terdiagnosis sifilis primer, sekunder, atau laten tahap awal, dalam waktu lebih dari 90 hari sebelum diagnosis, harus diobati dengan dugaan sifilis dini.

  • Jika tes serologi negatif, tidak diperlukan pengobatan. 
  • Jika tes serologi positif, pengobatan harus didasarkan pada pemeriksaan klinis dan serologis, serta tahap sifilis. 

Rekomendasi ketiga

Pasangan seks jangka panjang dari orang yang menderita sifilis laten tahap lanjut harus diperiksa dan diobati berdasarkan temukan pada pemeriksaan. 

Rekomendasi keempat

Pasangan seks orang dengan sifilis berikut ini dianggap berisiko terinfeksi dan perlu pemeriksaan:

  • Pasangan yang sudah melakukan kontak seksual dalam 3 bulan ditambah durasi gejala sipilis dengan pengidap sifilis primer. 
  • Jika sudah melakukan kontak seksual dalam 6 bulan ditambah durasi gejala dengan pengidap sifilis sekunder.
  • Jika telah melakukan kontak seksual dalam 1 tahun dengan pengidap sifilis laten dini. 

Apa yang perlu saya lakukan setelah mengonsumsi obat sipilis?

gejala gonore

Pernah mengalami sifilis satu kali tidak menutup kemungkinan Anda mengalaminya lagi di kemudian hari.

Meski dengan minum obat sipilis menunjukkan perkembangan yang baik, Anda tetap bisa kembali terinfeksi nantinya. 

Satu-satunya cara untuk mengetahui kondisi Anda adalah dengan tes laboratorium. Melakukan pemeriksaan setelah mendapatkan perawatan penting untuk memastikan bahwa pengobatan yang Anda jalani sudah berhasil.

Pasangan seksual Anda mungkin tidak dapat melihat jelas gejala sifilis yang Anda miliki. Ini karena luka akibat sifilis dapat tersembunyi di vagina, anus, di bawah kulup penis, maupun di mulut.

Anda mungkin berisiko terkena sifilis lagi dari pasangan seks yang terinfeksi, kecuali Anda tahu bahwa pasangan seks Anda telah diperiksa dan dirawat. 

Oleh karena itu, lakukan rekomendasi di bawah ini sebagai tindak lanjut dari pengobatan Anda:

  • Lakukan tes dan pemeriksaan darah secara berkala untuk memastikan Anda merespons dosis penisilin yang biasa. 
  • Hindari kontak seksual dengan pasangan sampai pengobatan selesai dan tes darah menunjukkan infeksi telah sembuh. 
  • Beri tahu pasangan seks Anda tentang kondisi yang Anda hadapi sehingga ia dapat diperiksa dan diberi perawatan jika perlu. 
  • Lakukan pemeriksaan untuk infeksi HIV

Mengetahui bahwa Anda mengidap sifilis mungkin akan terasa sangat mengecewakan. Meskipun begitu, jangan terburu-buru merasa bersedih.

Jangan pula terburu-buru mengambil kesimpulan tertentu. Langkah terbaik yang bisa Anda lakukan yakni berkonsultasi dengan dokter dan mendapat perawatan secepatnya. 

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Syphilis – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 18 January 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756#

Syphilis . (2017). Retrieved 18 January 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/syphilis/

STD Facts – Syphilis. (2021). Retrieved 18 January 2021, from https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis.htm

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Masalah Serius yang Terjadi Akibat Kecanduan Seks

6 Hal yang Paling Diidamkan Pria dari Wanita Saat Berhubungan Seksual


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan