Beda dari flu, gejala penyakit kelamin umumnya tidak bisa terdeteksi dengan mudah oleh mata telanjang. Anda bahkan bisa hidup selama bertahun-tahun tanpa pernah menyadari bahwa Anda sudah terinfeksi penyakit. Meski tidak selalu, umumnya waspadailah ciri dan gejala penyakit kelamin berikut ini.
Gejala penyakit kelamin yang paling umum
Tidak semua penyakit kelamin menunjukkan gejala khas, namun ciri-ciri di bawah ini bisa Anda jadikan petunjuk awal untuk dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter.
Beberapa ciri penyakit kelamin yang paling umum adalah sebagai berikut.
1. Perih atau sakit saat kencing
Munculnya sensasi perih dan panas seperti terbakar ketika buang air kecil adalah ciri-ciri penyakit kelamin yang paling umum.
Penyakit kelamin yang menyebabkan gejala ini termasuk klamidia, gonore, dan trikomoniasis
Perhatikan juga adanya bercak darah pada urin. Namun, gejala ini juga bisa timbul akibat infeksi saluran kencing (ISK) atau batu ginjal.
Selain itu, gejala ini juga bisa disertai dengan nyeri di area pinggang atau perut bagian bawah, tergantung penyebabnya.
2. Keluar cairan dari penis
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala penyakit kelamin pada pria umumnya ditandai dengan keluarnya cairan tidak normal dari penis.
Cairan ini bisa berwarna putih, kuning, atau kehijauan, dan sering kali disertai dengan rasa nyeri atau panas saat buang air kecil.
Selain itu, pria juga bisa mengalami gejala lain seperti luka atau benjolan pada area kelamin, gatal atau iritasi di sekitar penis, nyeri saat berhubungan seksual, hingga pembengkakan pada testis.
Munculnya gejala-gejala ini bisa mengindikasikan infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore, klamidia, atau sifilis.
3. Vagina terasa panas atau gatal
Vagina yang terasa panas atau gatal bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit kelamin yang menular, seperti trikomoniasis, klamidia, atau herpes genital.
Infeksi ini menyebabkan peradangan atau iritasi pada area genital yang dapat mengarah pada rasa gatal, sensasi terbakar, atau bahkan nyeri saat berhubungan seks.
Penyakit kelamin ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi.
Walaupun beberapa gejala ini mungkin tampak ringan, infeksi kelamin yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infertilitas atau penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.
4. Nyeri saat seks

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks, mulai dari kurangnya pelumasan, stres, hingga masalah psikologis.
Namun, rasa sakit ini juga bisa menjadi ciri penyakit kelamin yang sering terlewatkan, seperti klamidia, herpes genital, gonore, atau trikomoniasis.
Infeksi menular seksual tersebut dapat menyebabkan peradangan pada organ reproduksi, luka, atau iritasi, yang membuat hubungan seksual terasa nyeri atau tidak nyaman.
Jika rasa sakit ini terjadi terus-menerus atau disertai gejala lain seperti keputihan abnormal, perdarahan, atau demam, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
5. Keputihan abnormal atau perdarahan vagina
Keputihan yang berbau busuk atau berwarna selain putih jernih (hijau, kuning, abu-abu, berbusa) dapat menjadi ciri penyakit kelamin umum.
Namun, gejala ini juga dapat menandakan infeksi kelamin non-seksual seperti infeksi jamur vagina dan dan bacterial vaginosis. Gejala seperti ini juga bisa muncul sebagai gejala kanker.
Keputihan akibat trikomoniasis biasanya berwarna hijau, berbusa, dan berbau tidak sedap. Keputihan akibat gonore umumnya berwarna kekuningan dengan noda darah.
Jika Anda mengalami keputihan abnormal dan disertau perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi, segera laporkan pada dokter.
6. Luka atau kutil kelamin
Luka atau kutil yang muncul tiba-tiba di area genital tanpa penyebab yang jelas bisa menjadi ciri-ciri penyakit seksual yang sering tidak disadari.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh virus seperti Human Papillomavirus (HPV), herpes simpleks, atau sifilis.
Kutil akibat HPV biasanya tidak terasa sakit, namun bisa bertambah banyak dan menyebar.
Sementara itu, luka karena herpes genital atau sifilis cenderung terasa nyeri atau perih, dan dapat disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening.
7. Sakit panggul atau perut bagian bawah
Nyeri panggul bisa diakibatkan oleh banyak kondisi kesehatan dan tidak selalu dikaitkan dengan gejala penyakit kelamin menular.
Namun, salah satu penyebabnya adalah radang panggul. Radang panggul akan timbul ketika penyakit kelamin tidak kenjung diobati.
Bakteri naik ke rahim dan perut Anda, menyebabkan peradangan dan luka jaringan parut.
Sakit panggul jenis ini bisa amat menyakitkan, dan pada beberapa kasus dapat berujung fatal.
Bagaimana cara mengetahui terkena penyakit kelamin atau tidak?
Cara mengetahui apakah Anda terkena penyakit kelamin atau tidak adalah dengan menjalani pemeriksaan medis yang meliputi tes laboratorium dan pemeriksaan rutin.
Pentingnya pemeriksaan penyakit kelamin
Tes penyakit kelamin itu penting karena banyak infeksi menular seksual (IMS) tidak menimbulkan gejala di awal sehingga sering tidak disadari dan bisa menular ke pasangan tanpa sengaja.
Melalui skrining penyakit menular seksual, infeksi bisa terdeteksi lebih dini sehingga pengobatan bisa dilakukan sebelum terjadi komplikasi serius, seperti kemandulan, atau peningkatan risiko penularan HIV.
Tes rutin sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual, memiliki pasangan baru, atau tidak menggunakan kondom.
Pemeriksaan ini merupakan bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri dan pasangan.
Ringkasan
- Gejala penyakit kelamin sering tidak terlihat dan bisa tidak disadari selama bertahun-tahun.
- Tanda-tanda penyakit kelamin yang perlu diwaspadai meliputi nyeri saat buang air kecil, cairan tidak normal dari penis atau vagina, gatal, nyeri saat berhubungan seks, keputihan abnormal, luka atau kutil di area genital, serta nyeri panggul.
- Karena gejala sering tidak muncul, tes penyakit kelamin penting untuk deteksi dini dan mencegah komplikasi serius seperti kemandulan atau penularan HIV.
[embed-health-tool-ovulation]