IUD atau intrauterine device, dan lebih dikenal dengan KB spiral adalah alat kontrasepsi yang menjadi andalan banyak wanita. Salah satu keunggulan dari alat kontrasepsi ini adalah bisa dilepas kapan saja, sesuai kebutuhan Anda. Namun, bagaimana jika IUD lepas sendiri? Apakah bisa? Apa penyebabnya? Simak ulasannya di sini.
Mungkinkah IUD lepas sendiri?
Jawabannya adalah ya mungkin saja. IUD bisa lepas dengan sendirinya, tapi kejadian ini sangat langka sekali.
Terkadang seorang wanita tidak tahu bahwa KB spiralnya lepas.
Namun, peluang terjadinya masalah ini cukup rendah dan umumnya sering terjadi pada wanita yang punya masalah kesuburan.
Apa yang menyebabkan IUD lepas sendiri?
Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan IUD lepas sendiri dengan sendiri.
Penyebab terbesar dari IUD lepas sendiri adalah prosedur pemasangan yang kurang tepat dan kondisi pasien yang tegang ketika dilakukan prosedur pemasangan sehingga posisi IUD tidak pada posisi yang normal.
Selain itu, ada beberapa risiko yang meningkatkan IUD bisa lepas dengan sendirinya.
Jika hal tersebut terjadi, Anda perlu melakukan pemeriksaan kembali dengan dokter untuk memastikan KB spiral tersebut ditempatkan dengan benar.
IUD lepas sendiri lebih mungkin terjadi pada wanita dengan kondisi berikut:
- tidak pernah hamil,
- lebih muda dari 20 tahun,
- memiliki periode menstruasi yang menyakitkan atau berat,
- pasang IUD segera setelah melahirkan atau aborsi medis pada trimester kedua kehamilan,
- terdapat fibrosis di rahim Anda, dan
- memiliki ukuran dan bentuk uterus yang tidak normal.
Apakah gejala atau tandanya jika IUD akan lepas?
Anda harus memeriksa tali IUD setiap bulan setelah menstruasi untuk memastikan bahwa IUD masih terpasang.
Anda harus menghubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki tanda-tanda berikut ini.
- tali lebih pendek dari biasanya,
- tali tampak tidak rata,
- tali tidak pada tempatnya,
- tali hilang atau sudah tidak terlihat lagi, dan
- beberapa wanita mungkin tidak lagi merasakan adanya IUD.
Jika tanda-tanda tersebut terjadi, jangan mencoba untuk mendorong IUD kembali ke tempatnya atau melepasnya sendiri. Anda juga harus menggunakan metode kontrasepsi lain, seperti kondom.
Dalam beberapa kasus, lepas sebagian atau seluruhnya dari IUD juga dapat menyebabkan gejala fisik, termasuk:
- perdarahan yang parah,
- kram yang parah,
- keputihan yang tidak normal,
- demam, dan
Beberapa wanita mungkin juga memiliki tanda-tanda infeksi, termasuk demam dan malaise.
Gejala-gejala tersebut juga menunjukkan bahwa IUD pindah tempat atau bergeser dari tempat semula.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah, seperti rahim berlubang, infeksi, penyakit radang panggul, perdarahan berat dan anemia.
Semua komplikasi ini relatif jarang terjadi, tetapi jika Anda memiliki salah satu dari gejala yang disebutkan, segera kunjungi dokter Anda.
Apa yang harus dilakukan jika IUD lepas sendiri?
Anda harus segera menemui dokter Anda jika mencurigai IUD yang terpasang akan lepas.
Dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik dan meminta Anda melakukan USG untuk mencari IUD.
Anda juga harus menemui dokter jika Anda hamil saat menggunakan IUD karena kehamilan dengan IUD memiliki risiko keguguran dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
[embed-health-tool-ovulation]