Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mengenal Proses Kebiri Kimia dan Efeknya bagi Tubuh

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 03/08/2022

Mengenal Proses Kebiri Kimia dan Efeknya bagi Tubuh

Mungkin Anda sudah sering mendengar kalau beberapa negara ada menerapkan kebiri kimia sebagai pilihan hukuman untuk pelaku kekerasan seksual. Uniknya, selain menjadi metode hukuman, prosedur ini ternyata juga digunakan sebagai terapi beberapa jenis kanker.

Untuk tahu bagaimana proses kebiri kimia dan efeknya, simak penjelasan berikut ini.

Apa itu kebiri kimia?

pelecehan seksual

Kebiri pada pria merupakan prosedur untuk menghilangkan fungsi testis sehingga orang yang mengalaminya kehilangan libido dan menjadi mandul.

Ada dua jenis prosedur pengebirian, yaitu dengan pembedahan dan proses kimia. Dalam pengebirian bedah, atau pembedahan testis, efek yang ditimbulkan bersifat permanen.

Sementara itu, kebiri kimia merupakan prosedur pemberian obat-obatan khusus untuk menurunkan libido dan aktivitas seksual.

Dalam pengebirian kimia, obat-obatan akan diberikan secara berkala untuk mengurangi kadar testosteron dalam tubuh sehingga dorongan seksual akan berkurang.

Prosedur ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengobatan kanker prostat hingga menjadi metode hukuman untuk pelaku kekerasan seksual, salah satunya terhadap anak di Indonesia.

Kekerasan seksual terhadap anak sering kali berkaitan dengan pedofilia. Pedofilia didefinisikan sebagai ketertarikan seksual terhadap anak di bawah usia 13 tahun.

American Psychological Association menyatakan bahwa pedofilia adalah penyimpangan seksual, dan hubungan seks antara orang dewasa dan anak-anak tidak bisa dibenarkan.

Hukum kebiri kimia di Indonesia

pasangan terjerat kasus hukum

Hukum kebiri kimia dijelaskan pada Perpu No.1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, khususnya pada pasal 81 (tentang sanksi terhadap pelaku pemerkosaan) dan pasal 82 (tentang sanksi terhadap pelaku pencabulan).

Di Indonesia, Perpu dibuat untuk memberatkan hukuman dan memberikan hukuman tambahan bagi pelaku kejahatan. Berikut ini hukum pengebirian kimia terhadap pelaku kekerasan seksual yang diterapkan di Indonesia.

  • Hukuman mati, hukuman seumur hidup, atau pidana minimal 10 tahun dan maksimal 20 tahun jika korban lebih dari satu orang, mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau hilangnya reproduksi, dan/atau korban meninggal dunia.
  • Pengumuman kepada publik tentang identitas pelaku.
  • Pemberian suntikan kebiri kimia disertai dengan rehabilitasi.
  • Pemberian alat pendeteksi elektronik (chip) terhadap pelaku untuk mengetahui keberadaan mantan narapidana sehingga mudah untuk melakukan prosedur kebiri.

Proses kebiri kimia

Proses kebiri kimia menggunakan obat antiandrogen untuk mengurangi kadar hormon testosteron. Langkah ini bertujuan untuk menekan libido atau dorongan seksual.

Tidak seperti pengebirian bedah yang bersifat permanen, efek kebiri kimia pada seseorang dapat hilang dari waktu ke waktu setelah pengobatan dihentikan.

Obat kebiri bekerja dengan mempercepat metabolisme testosteron alami dan mengubah efek hormon dalam tubuh.

Selain itu, obat kebiri juga memengaruhi pelepasan hormon-hormon dari kelenjar pituitari yang berperan dalam produksi testosteron.

Pilihan obat yang paling umum digunakan dalam prosedur yakni medroxyprogesterone acetate (MPA) dan cyproterone acetate.

Kedua obat tersebut dapat mengurangi kadar testosteron secara efektif pada pria, menyebabkan hilangnya gairah seks, serta mengurangi kemampuan mereka untuk dirangsang secara seksual.

Efeknya terhadap kesehatan

osteoporosis

Umumnya, efek yang terjadi setelah pengebirian kimia sama dengan berbagai prosedur medis lain yang mungkin pernah Anda jalani.

Obat yang digunakan dalam kebiri kimia dapat secara dramatis mengurangi jumlah testosteron yang diproduksi di testis.

Ini juga sekaligus menekan dorongan seksual tanpa menghilangkan kemampuan seseorang untuk melakukan hubungan seks.

Sebenarnya, pria yang dikebiri secara kimiawi masih dapat berhubungan seks. Hanya saja, keinginan mereka untuk terlibat dalam aktivitas seks tak akan ada lagi.

Di samping itu, obat yang digunakan sebagai terapi kanker prostat ini juga berisiko menyebabkan efek samping berikut ini jika digunakan dalam jangka panjang.

  • Hilangnya kepadatan tulang yang secara langsung berhubungan dengan osteoporosis.
  • Hilangnya massa otot.
  • Bertambahnya massa lemak tubuh yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Masalah metabolisme lemak dan gula.
  • Depresi.
  • Anemia.
  • Disfungsi ereksi dan impotensi.
  • Mandul.
  • Rambut rontok.
  • Lemas.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 03/08/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan