Pasalnya, kondom sering kali gagal melindungi Anda dari kehamilan karena Anda melakukan kesalahan pakai kondom, sehingga kondom tidak bisa berfungsi dengan baik. Selain itu, KB non hormonal ini juga bisa mencegah Anda dari HIV dan berbagai penyakit menular seksual lainnya.
2. Diafragma
Diafragma adalah salah satu KB non hormonal yang juga bisa Anda gunakan. Kontrasepsi non hormonal ini berbentuk seperti setengah lingkaran yang berukuran kecil dan terbuat dari silikon. Seorang wanita memasukkan diafragma ke dalam vagina sehingga bisa menutupi leher rahim atau serviks.
Berikan spermisida pada diafragma sebelum memasukkannya ke dalam vagina. Tingkat efektivitas dari penggunaan diafragma adalah 88 persen. Artinya, 12 dari 100 wanita yang menggunakan diafragma masih memiliki kemungkinan untuk mengalami kehamilan. Perlu diingat bahwa diafragma harus berada di dalam vagina hingga 6 jam setelah berhubungan seksual, namun tidak boleh lebih dari 24 jam.
Salah satu penyebab dari menurunnya tingkat efektivitas dari penggunaan KB non hormonal yang satu ini adalah diafragma tidak digunakan sesuai dengan aturan. Sebagai contoh, saat diafragma dimasukkan ke dalam vagina, Anda tidak menambahkan spermisida pada sisi-sisi diafragma. Padahal, adanya spermisida dapat membantu meningkatkan efektivitasnya.
3. Spermisida
Spermisida ternyata termasuk ke dalam KB non hormonal yang bisa Anda gunakan tanpa harus menggunakan diafragma. Spermisida adalah bahan kimia yang dapat membunuh sel sperma. Biasanya, kontrasepsi non hormonal ini berbentuk krim, foam, atau gel.
Saat digunakan, spermisida sendiri atau tidak bersamaan dengan kontrasepsi non hormonal lainnya, spermisida memiliki potensi gagal mencegah kehamilan hingga 28 persen. Oleh sebab itu, lebih baik Anda menggunakan spermisida bersamaan dengan kondom atau kontrasepsi non hormonal lainnya.
Penggunaan KB non hormonal yang satu ini sangat minim efek samping. Hanya saja, beberapa orang yang menggunakannya mengalami iritasi pada kulitnya. Di samping itu, terdapat kandungan Nonoxynol-9 pada spermisida yang beredar di pasaran. Zat ini dapat menyebabkan perubahan pada kulit di sekitar area genital Anda dan meningkatkan potensi Anda mengalami HIV.
Maka itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi non hormonal ini.
4. Spons
Mungkin beberapa di antara Anda masih belum akrab dengan kontrasepsi non hormonal yang satu ini. Spons adalah kontrasepsi yang terbuat dari busa plastik dan mengandung spermisida. Jika Anda ingin menggunakannya sebagai metode kontrasepsi pilihan Anda, Anda bisa memasukkannya ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Setelah Anda berhubungan seksual, Anda bisa mengeluarkannya dari vagina dengan bantuan alat yang disebut nylon loop. Anda bisa membelinya di apotek terdekat. Spons ini membantu Anda mencegah kehamilan dengan cara menghalangi serviks sehingga tidak ada sel sperma yang bisa masuk. Selain itu, KB non hormonal ini juga melepaskan spermisida untuk membunuh sperma yang terlanjur masuk ke dalam vagina.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar