backup og meta

Intip Cara Kerja Gel Kontrasepsi, Terobosan Baru Alat KB untuk Pria

Intip Cara Kerja Gel Kontrasepsi, Terobosan Baru Alat KB untuk Pria

Anda mungkin lebih mengenal kondom sebagai alat kontrasepsi untuk pria. Namun, baru-baru ini sebuah alat kontrasepsi baru telah dikembangkan. Ya, gel kontrasepsi adalah salah satu terobosan baru yang dapat digunakan pria untuk mencegah kehamilan. Lalu, seperti apa sih gel kontrasepsi ini dan bagaimana cara kerjanya? Yuk, cari tahu lebih dalam mengenai terobosan terbaru alat kontrasepsi pada pria berikut ini.

Apa itu gel kontrasepsi?

Pilihan alat kontrasepsi untuk wanita tersedia, mulai dari pil KB, suntik KB, memasang IUD, kondom wanita atau  tubektomi.  Sementara itu, pria hanya menggunakan kondom atau vasektomi sebagai pilihan kontrasepsi. Jika dibandingkan dengan alat kontrasepsi untuk pria, jelas wanita memiliki lebih banyak pilihan.

Namun, baru-baru ini National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) mengembangkan alat kontrasepsi baru untuk pria, yaitu gel kontrasepsi. Metode yang dikenal juga dengan NES/T ini mengandung kombinasi progestin sintesis yang disebut segesteron asetat (nestorone), testosteron sintesis, dan hormon estradiol.

Umumnya hormon estradiol digunakan sebagai kontrasepsi wanita untuk menghentikan produksi sel telur. Namun, Dr. Eilliam Bremmer dari Fakultas Kedokteran University of Washington memaparkan jika hormon ini juga bisa memberikan pengaruh yang sama pada pria, sehingga digunakan sebagai kombinasi NEST.

Cara kerja gel kontrasepsi

Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara kedua hormon sintetis, yaitu progestin dan estradiol, akan memblokir produksi testosteron alami di testis. Lalu, gel kontrasepsi ini akan mengurangi produksi sperma ke level yang sangat rendah. Meski testosteron diblokir, akan ada testosteron pengganti dari gel kontrasepsi yang akan menjaga kadar testosteron dalam darah tetap berfungsi. Salah satunya mempertahankan gairah seks.

Diana Blithe, PhD, Kepala Program Pengembangan Kontrasepsi NICHD mengatakan, “Metode kontrasepsi ini cukup aman, efektif, dan dapat membantu menjaga produktivitas dan kesehatan pria.’

analisis sperma adalah tes kesuburan pria

Bagaimana cara menggunakan gel kontrasepsi?

Ada alasan kenapa hormon testosteron sintetis tidak dibuat dalam bentuk pil layaknya pil KB yang diminum wanita, dan justru dibuat menjadi gel kontrasepsi. Hal ini disebabkan hormon tersebut tidak diserap dengan baik oleh tubuh ketika dikonsumsi seperti obat.

Campuran testosteron sintetis tidak akan bertahan efeknya hingga satu hari penuh. Sebaliknya, hormon sintetis dalam gel kontrasepsi ini dapat bekerja dengan baik dan bertahan lebih lama jika dioleskan ke kulit. Itulah sebabnya nesteron dibuat dalam bentuk gel, sama seperti pelumas seks.

Meski bentuknya sama, cara penggunaan gel kontrasepsi ini tidak dioleskan pada penis. Jadi, jangan sembarangan menggunakan alat kontrasepsi pria ini. Cara mengaplikasikan gel kontrasepsi dengan benar, antara lain:

  • Pastikan Anda mencuci tangan dulu sebelum menggunakan gel kontrasepsi ini.
  • Keluarkan gel dari wadahnya sebanyak setengah sendok teh dan oleskan pada bahu dan punggung secara merata.
  • Oleskan gel sebaiknya tidak perlu dibantu dengan pasangan wanita. Pasalnya, dikhawatirkan paparan hormon-hormon dalam gel juga akan meresap ke kulit pasangan.
  • Jika terlanjur terkena gel, wanita harus segera mencuci tangan hingga bersih untuk menghindari paparan yang lebih besar.
  • Gel dapat menekan jumlah sperma hingga 72 jam saja. Jika di hari ketiga, keempat, dan seterusnya gel tidak digunakan, maka fungsi gel tidak akan efektif.

Meski sudah diuji sebelumnya, masih diperlukan penelitian lebih dalam mengenai kontrasepsi untuk pria ini. Hal ini diperlukan untuk mengetahui efek samping yang mungkin terjadi. Mungkin butuh waktu beberapa tahun ke depan hingga alat kontrasepsi ini dipasarkan ke masyarakat secara luas.

Apakah alat kontrasepsi ini bisa menggantikan kondom?

Sebenarnya, kemunculan alat kontrasepsi untuk pria ini ini tergolong sebagai salah satu terobosan baru. Apalagi, bagi pasangan yang mungkin selama ini tidak bisa menemukan titik temu mengenai metode kontrasepsi apa yang sesuai dan memang mereka inginkan.

Masalahnya, selama ini, banyak wanita yang tidak mau menggunakan alat kontrasepsi, khususnya yang bersifat hormonal. Sementara itu, pilihan kontrasepsi untuk pria sangatlah terbatas.

Keberadaan gel kontrasepsi yang merupakan salah satu kontrasepsi yang efektif dan bersifat sementara ini dapat memenuhi kebutuhan para pasangan yang selama ini menemui “jalan buntu’ saat berdiskusi mengenai kontrasepsi.

Namun, jika membandingkan kondom dengan gel kontrasepsi, tentu kondom masih memiliki keunggulan tersendiri. Bahkan, melansir Health, gel kontrasepsi belum bisa menggantikan kondom.

Pasalnya, meski kondom sering kali membuat pasangan tidak “puas’ dengan hubungan seksual yang dilakukannya, sejauh ini hanya kondom alat kontrasepsi yang bisa mencegah penularan penyakit kelamin.

Bahkan, mengingat gel ini hanya akan efektif jika dioleskan dengan benar, sebaiknya pasangan wanita tetap menggunakan alat kontrasepsi meski pria telah menggunakannya. Meski begitu, bukan berarti penggunaan kontrasepsi pria ini jadi berkurang maknanya.

Penggunaan kontrasepsi untuk pria ini tentu masih berguna bagi para pasangan, karena saat berhubungan, akan lebih baik jika kedua belah pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam mencegah kehamilan. Terlebih bagi pasangan yang memang sama-sama belum ingin memiliki anak.

Alat kontrasepsi gel ini memang masih belum dipasarkan. Namun, Anda tentu semakin dekat dengan kemungkinan penggunaan alat kontrasepsi untuk pria ini. Untuk itu, masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang satu ini.

Konsultasi ke dokter untuk pemilihan alat kontrasepsi yang tepat

Demi keamanan dan kenyamanan, Anda tentu tetap harus berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis kontrasepsi yang sebaiknya Anda gunakan. Anda mungkin kebingungan dengan minimnya pilihan kontrasepsi yang ada untuk pria. Dokter akan membantu Anda menentukan jenis kontrasepsi apa yang terbaik bagi kondisi kesehatan Anda.

Bahkan, Anda juga bisa berdiskusi dengan dokter mengenai jenis kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan Anda. Dengan begitu, Anda bisa berdiskusi dengan dokter apakah pilihan kontrasepsi yang hendak Anda gunakan sesuai dengan kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan.

Saat ini gel kontrasepsi memang belum beredar luas di pasaran. Namun, saat kontrasepsi yang satu ini telah diedarkan dan bisa Anda gunakan, pastikan bahwa penggunaannya telah disetujui oleh dokter. Jangan menggunakan alat kontrasepsi tanpa pengawasan dokter atau ahli medis profesional lainnya.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fox, M. (2018). Researchers are looking for couples to test a male contraceptive gel. Retrieved 10 March 2020, from https://www.nbcnews.com/health/health-news/federal-health-researchers-start-testing-male-contraceptive-gel-n941381

NIH to evaluate effectiveness of male contraceptive skin gel. (2018). Retrieved 10 March 2020, from https://www.nih.gov/news-events/news-releases/nih-evaluate-effectiveness-male-contraceptive-skin-gel

Brickell, S. (2018). Male Birth Control Gel Might Become a Thing–Here’s What You Need to Know. Retrieved 10 March 2020, from https://www.health.com/condition/birth-control/male-birth-control-gel-clinical-trial

 

Versi Terbaru

22/04/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Widya Citra Andini


Artikel Terkait

Cara Menentukan Ukuran Kondom yang Tepat untuk Anda

Kondom Dengan Berbagai Rasa, Apakah Aman Bagi Kesehatan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 22/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan