Lalu, apa yang harus dilakukan ketika benang IUD tidak teraba?

Pertama, Anda tidak perlu panik ketika benang IUD tidak teraba atau terasa. Serviks atau leher rahim Anda sebenarnya secara alami akan bergerak selama siklus menstruasi.
Ini bisa memengaruhi posisi benang IUD tersebut. Jika Anda tidak menemukan benang ini, Anda bisa mencoba mengeceknya setelah menstruasi selanjutnya.
Namun, jika setelah menstruasi benang IUD masih tidak berhasil teraba, sebaiknya temui dokter kandungan Anda untuk membantu Anda memastikan posisi IUD.
Ada beberapa cara pemeriksaan yang akan dipilih oleh dokter untuk memastikan posisi KB spiral di dalam rahim Anda saat benang IUD sudah tidak bisa teraba.
1. Menggunakan cytobrush
Salah satu cara yang digunakan dokter untuk mencari keberadaan benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan alat yang disebut dengan cytobrush.
Alat ini sebenarnya menyerupai sikat maskara, tapi dengan ukuran yang lebih panjang lagi. Tujuan menggunakan alat ini adalah untuk berusaha menggerakkan benang IUD yang mungkin kusut, atau tersangkut.
Cara ini merupakan salah satu cara mendasar yang biasanya berhasil dilakukan.
2. Menggunakan colposcope
Cara lain yang ditempuh dokter untuk memeriksa posisi benang IUD yang tidak teraba adalah menggunakan colposcope.
Alat ini adalah alat pembesar yang dapat membantu dokter melihat jelas ke dalam leher rahim Anda. Dengan begitu, dokter bisa melihat apakah benang IUD tersebut berada di dalam serviks atau tidak.
3. Menggunakan ultrasound
Jika metode pemeriksaan menggunakan cytobrush dan colposcope sudah dilakukan dan benang IUD masih belum teraba, dokter akan menggunakan ultrasound untuk memastikan keberadaan IUD, apakah masih berada di dalam rahim Anda.
Jika dokter tidak berhasil menemukan IUD melalui metode ini, tandanya IUD sudah jatuh seluruhnya dari tubuh Anda tanpa Anda sadari.
4. Melakukan X-ray
Untuk memastikan bahwa Anda IUD tidak membuat lubang pada rahim Anda dan keluar dari lubang tersebut, dokter harus melakukan X-ray.
Pasalnya, jika IUD malah masuk ke bagian perut yang lain, tentu hal ini berbahaya bagi kesehatan Anda.
Namun, jika ternyata dari proses ini IUD membuat lubang pada rahim Anda, yang bisa juga disebut sebagai perforasi rahim, dokter harus segera melakukan operasi pengeluaran IUD dari dalam tubuh Anda.
Akan tetapi, jika hanya sebagian dari IUD Anda yang tidak berada pada tempatnya, dokter akan membantu mengeluarkan alat ini tanpa harus melalui prosedur operasi.
Pertama-tama, dokter akan membuka leher rahim Anda. Biasanya, hal ini dilakukan dengan menggunakan obat yang disebut misoprostol.
Obat ini akan dimasukkan ke dalam vagina sebelum prosedur ini dilakukan. Dokter pun akan memberikan obat pereda rasa nyeri, misalnya ibuprofen, untuk membantu mencegah perut yang kram.
Jika obat pereda nyeri masih dibutuhkan pada saat Anda menjalani prosedur operasi pengeluaran IUD, dokter akan menyuntikkan obat pereda rasa nyeri melalui serviks atau mengoleskan gel yang dapat menguragi rasa sakit tersebut.
Saat serviks sudah terbuka, dokter akan melalukan beberapa metode untuk mengeluarkan IUD tersebut.
Normalnya, saat dokter mengeluarkan IUD yang lama, Anda bisa langsung menggunakan IUD yang baru, jika Anda masih ingin menggunakan IUD untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar