Lalu, pemeriksaan HIV apa yang dilakukan pada anak bayi dan balita?
Biasanya, untuk pemeriksaan dalam rangka mendeteksi HIV pada anak bayi, dokter akan melakukan tes yang disebut uji polymerase chain reaction (PCR). Tes ini berfungsi untuk mendeteksi keberadaan DNA HIV, atau tes RNA assay, untuk mendeteksi adanya RNA HIV di dalam tubuh anak.
Bayi yang diduga terkena HIV sejak lahir dianjurkan untuk periksa dengan tes virologis paling awal pada usia 6 minggu. Pasalnya, pada saat bayi baru lahir dan mencapai usia 3 bulan, keakuratan tes umumnya mendekati 100 persen.
Tes PCR ini juga kemungkinan membantu untuk mendeteksi HIV pada bayi sebelum antibodinya yang terinfeksi berkembang. Jika hasil tes pertama dinyatakan positif mengidap HIV, maka dokter akan menganjurkan agar terapi antiretroviral (ART) segera dimulai.
Terapi ART dilakukan untuk menurunkan jumlah virus dalam darah (viral load), baiknya sampai pada tingkat virus tidak lagi terdeteksi. Selain itu, bayi juga akan dilakukan pengambilan sampel darah untuk tes virologis selanjutnya, yakni tes uji kualitatif (mendeteksi adanya virus) dan kuantitatif (mendeteksi seberapa banyak virus).
Bagaimana cara kerja tes PCR?
Pemeriksaan HIV pada anak dengan tes PCR ini dilakukan dengan menggunakan enzim tertentu. Enzim ini berfungsi untuk memperbanyak virus HIV yang diduga ada di dalam sampel darah.
Kemudian reaksi kimia akan menandai ada atau tidaknya virus HIV. Penanda adanya virus ini bentuknya seperti pita (band) yang diukur dan digunakan untuk menghitung jumlah virus. Hasil pengujian RNA biasanya memakan waktu beberapa hari sampai seminggu.
Hasil viral load HIV pada anak Anda bisa dikatakan tidak terdeteksi jika jumlahnya berada di bawah 40 sampai 75 kopi dalam satu kali sampel darah Anda. Angka tepatnya akan tergantung pada laboratorium yang menganalisa tes Anda. Ketika hasil viral load tinggi, maka tandanya ada banyak virus HIV di dalam tubuh anak. Ini juga menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh anak gagal membasmi HIV dengan baik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar