HIV adalah virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia. Seseorang yang terinfeksi HIV mungkin akan mengalami beberapa gejala tahap awal yang muncul terlebih dahulu dalam beberapa tahun pertama.
Tahap awal infeksi HIV cukup mudah terabaikan karena kadang tak menampakkan gejala atau ciri yang nyata. Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk mendeteksi gejala HIV sejak dini agar bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai kondisinya.
Gejala awal HIV
Pada tahap awal, gejala atau ciri-ciri HIV biasanya baru mulai muncul paling lambat 1-2 bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Bahkan menurut HIV.gov, gejala HIV tahap awal sudah dapat terlihat sangat dini yakni sekitar 2 minggu setelah virus menginfeksi tubuh.
Ciri-ciri HIV di awal mula masa inkubasi virus umumnya terlihat mirip seperti keluhan flu umum meliputi sebagai berikut.
1. Demam
Demam ringan hingga sedang sering menjadi ciri-ciri HIV stadium awal. Ini terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.
Demam biasanya disertai dengan gejala lain seperti kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan sakit tenggorokan.
2. Kelelahan
Penderita HIV sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas. Virus yang menyerang sistem imun menyebabkan tubuh bekerja lebih keras sehingga menimbulkan rasa lelah berkepanjangan.
Rasa lelah ini bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari dan menurunkan produktivitas.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening berfungsi sebagai pelindung tubuh dari infeksi. Ketika HIV masuk ke dalam tubuh, kelenjar ini bisa mengalami pembengkakan, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan.
Pembengkakan bisa berlangsung selama beberapa minggu, tidak menimbulkan rasa sakit, dan bisa terasa lunak saat disentuh.
4. Sakit tenggorokan dan sariawan
Gejala awal HIV 3 bulan pertama dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang berkepanjangan dan munculnya sariawan.
Hal ini terjadi karena sistem imun yang melemah sehingga tubuh rentan terhadap infeksi jamur atau bakteri. Jika tidak ditangani, sariawan bisa menyebabkan rasa nyeri saat makan atau berbicara.
5. Ruam kulit
Ruam kulit atau bercak merah yang gatal sering muncul pada tahap awal infeksi HIV. Ruam kulit HIV ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh dan biasanya tidak disebabkan oleh alergi atau iritasi biasa.
Jika ruam tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, konsultasikan dengan tenaga medis.
6. Nyeri otot dan sendi
Rasa nyeri di otot dan sendi juga menjadi gejala awal HIV. Hal ini dipicu oleh peradangan akibat respons tubuh terhadap infeksi.
Nyeri ini dapat muncul tanpa aktivitas fisik yang berat dan sering kali mengganggu kenyamanan.
7. Sakit kepala
Sakit kepala yang terus-menerus dan sulit hilang bisa menjadi tanda awal HIV. Ini mungkin terjadi akibat infeksi yang memengaruhi sistem saraf.
Jika sakit kepala tidak mereda dengan obat biasa, periksakan kondisi Anda ke fasilitas kesehatan.
8. Penurunan berat badan drastis
Jika berat badan turun drastis tanpa diet atau olahraga intens, ini bisa menjadi tanda HIV.
Pasalnya, infeksi virus HIV dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan gangguan penyerapan nutrisi.
9. Berkeringat di malam hari
Berkeringat berlebihan saat malam hari, bahkan saat suhu ruangan normal, bisa menjadi gejala awal HIV, bahkan biasanya cukup banyak hingga membasahi pakaian atau seprai.
Keringat malam menjadi tanda HIV karena tubuh sedang berusaha melawan infeksi karena melemahnya sistem imun.
10. Diare berkepanjangan
Diare yang berlangsung lama tanpa penyebab jelas juga bisa menjadi tanda awal HIV. Infeksi virus dapat memengaruhi sistem pencernaan, menyebabkan gangguan ini.
Jika diare pada pasien HIV tidak kunjung reda dalam lebih dari seminggu, segera konsultasikan dengan dokter.
Namun, tidak semua orang akan menunjukkan gejala HIV di awal masa penyakitnya. Ada beberapa orang yang justru tidak menunjukkan gejala sama sekali sejak awal meski ternyata terinfeksi.
Itu sebabnya, setiap orang yang berisiko tinggi tertular dan menularkan virus HIV wajib menjalani tes HIV.
Pentingnya segera tes HIV
Melakukan tes HIV sedini mungkin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran virus. Berikut beberapa alasan mengapa tes HIV perlu dilakukan segera.
Berikut ini berbagai alasan pentingnya seera melakukan pemeriksaan HIV apabila muncul gejala awal yang sudah disebutkan di atas.
- Deteksi dini dan penanganan lebih cepat. Semakin cepat HIV terdeteksi, semakin cepat pula penanganan yang bisa diberikan. Dengan pengobatan antiretroviral (ARV) yang tepat, virus HIV dapat dikendalikan.
- Meningkatkan kualitas hidup. Dengan perawatan yang rutin, penderita HIV dapat menjalani hidup yang normal dan memiliki harapan hidup yang panjang.
- Mencegah penularan ke orang lain. Mengetahui hasil tes HIV sejak dini membantu mencegah penularan kepada pasangan atau orang lain.
- Mengurangi risiko komplikasi. HIV yang tidak segera ditangani dapat melemahkan sistem imun dan menyebabkan berbagai infeksi oportunistik HIV. Tes dini membantu mencegah komplikasi kesehatan yang lebih serius di kemudian hari.
- Mendukung perencanaan kesehatan yang baik. Mengetahui status HIV memungkinkan seseorang untuk membuat keputusan yang lebih bijak terkait kesehatan, termasuk perencanaan kehamilan atau pengelolaan penyakit lainnya.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala awal HIV, segera konsultasikan ke dokter.
Anda tak perlu panik ketika gejala awal HIV muncul karena dengan deteksi dini dan pengobatan ARV, virus HIV masih bisa dikendalikan.
Ringkasan
- Gejala awal HIV sering tak disadari, seperti demam, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, ruam, nyeri otot, sakit kepala, penurunan berat badan, keringat malam, dan diare.
- Tes HIV penting untuk deteksi dini, mempercepat penanganan dengan ARV, mencegah penularan, dan mengurangi komplikasi. Jika mengalami gejala, segera konsultasi ke dokter.
[embed-health-tool-ovulation]