Istirahat memang bisa membuat tubuh terasa lebih baik. Namun, perawatan ini belum tentu membantu penyembuhan penyakit terutama jika dilakukan terlalu lama tanpa diselingi aktivitas fisik yang memadai.
Ketika tubuh terlalu banyak berdiam diri, otot-otot yang tidak digunakan akan jadi lemah. Persendian dan jaringan di sekitarnya seperti ligamen dan tendon pun jadi kaku.
Seiring waktu, otot akan memendek secara permanen, persendian yang kaku akan membengkok yang disebut kontraktur. Hal ini dapat memperburuk kondisi orang-orang yang sebelumnya telah memiliki masalah pada persendian. Kegiatan seperti berdiri dan berjalan akan lebih sulit dilakukan.
Risiko lain adalah luka tekanan. Berada dalam satu posisi untuk waktu yang lama dapat memberikan tekanan pada area kulit yang menyentuh tempat tidur. Tekanan tersebut dapat memotong suplai darah ke area tertentu.
Bila suplai darah terputus terlalu lama, jaringan akan rusak dan mengakibatkan luka tekan atau ulkus dekubitus. Ulkus dekubitus adalah kerusakan jaringan setempat pada kulit dan/atau jaringan di bawahnya akibat tekanan atau kombinasi antara tekanan dengan pergerseran pada bagian tubuh yang menonjol.
Sebanyak 95% dari jumlah kasus ulkus dekubitus terjadi pada bagian belakang tubuh. Kondisi ini sangat rentan terjadi pada pasien yang kurang gizi atau mengalami kebocoran urine tanpa sadar (mengompol). Luka tekanan sebaiknya tidak dianggap sepele, sebab luka ini dapat menyebabkan infeksi yang menyebar ke aliran darah (sepsis).
Tak hanya berdampak pada fisik saja, tirah baring yang terlalu lama juga bisa menimbulkan dampak serius pada kondisi mental pasien.
Perawatan ini membuat pasien harus menghabiskan sebagian besar waktu di dalam kamar. Alhasil hal ini mengurangi interaksi pasien dengan orang lain dan menyebabkan rasa tidak berdaya yang bisa berujung depresi.
Maka dari itu, pastikan Anda selalu memeriksakan kondisi Anda ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jenis perawatan yang sesuai. Bila pun Anda membutuhkan tirah baring, dokter akan menentukan durasi waktu yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar