Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami obesitas. Umumnya obesitas dialami oleh kucing peliharaan atau rumahan karena ketidakseimbangan asupan nutrisi dan kurangnya aktivitas fisik sehari-hari.
Pengertian obesitas pada kucing
Kucing obesitas merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini terjadi karena kelebihan lemak tubuh yang menyebabkan penambahan berat badan.
Dikutip dari College of Veterinary Medicine, kucing dikatakan mengalami obesitas jika mengalami 20% di atas berat badan normal.
Jika dibiarkan terlalu lama, kucing dapat mengalami risiko kesehatan yang serius, mulai dari melemahnya sistem kekebalan tubuh, kucing diabetes, kanker, gangguan endokrin dan metabolisme, penyakit kardiovaskular, dan radang sendi.
Kucing yang sudah tua (8 – 12 tahun), kucing yang sudah dikebiri, dan kucing rumahan lebih berisiko mengalami obesitas.
Untuk itu, mengenali gejala obesitas pada kucing dan merancang strategi diet yang tepat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anabul tercinta.
Gejala obesitas pada kucing
Selain kenaikan berat badan yang terlihat, ciri-ciri kucing obesitas dapat terlihat pada hal-hal berikut ini.
- Kesulitan melompat atau menaiki tangga.
- Lebih banyak duduk atau berbaring dan malas untuk bangun dan bergerak.
- Lingkar pinggang membesar.
- Anda sulit merasakan adanya tulang rusuk atau tulang pinggul kucing.
- Jika dilihat dari atas, tubuh kucing terlihat seperti persegi panjang.
- Lebih jarang buang air besar dan lebih banyak buang angin.
Bahaya kucing obesitas
Jika kucing obesitas, ia lebih berisiko mengalami penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit jantung, hipertensi, osteoartritis, dan penyakit sendi lainnya.
Penyebab kucing obesitas
Penyebab kucing gendut bisa jadi karena faktor kondisi kucing atau faktor pola makan, berikut penjelasannya.
1. Usia
Kucing paruh baya berusia 8 – 12 tahun lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan dibandingkan kucing yang lebih muda atau tua.
Kucing yang sudah tua mungkin menjadi kurang aktif secara fisik. Mereka tidak bermain atau bergerak sebanyak kucing yang lebih muda. Nah, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak sehingga lebih rentan mengalami obesitas.
2. Dikebiri
Setelah dikebiri atau kucing disteril, hormon reproduksi kucing dapat mengalami perubahan. Kondisi inilah yang membuat kucing rentan mengalami penambahan berat badan.
Kucing jantan dan betina yang dikebiri juga cenderung memiliki nafsu makan yang lebih kuat dibandingkan kucing yang tidak dikebiri. Selain itu, beberapa kucing mungkin menjadi kurang aktif atau tidak ingin berkeliaran mencari pasangan.
3. Lingkungan
Kucing di dalam ruangan, atau kucing dengan akses terbatas ke luar ruangan, lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan karena lebih sedikit beraktivitas untuk membakar kalori.
Selain itu, kucing rumahan sering kali mengonsumsi kalori tambahan dari sisa makanan manusia. Beberapa jenis makanan manusia juga mungkin tidak sesuai untuk anabul sehingga ia lebih mudah mengalami obesitas.
4. Kondisi kesehatan tertentu
Kucing yang memiliki alergi makanan tertentu lebih berisiko mengalami obesitas. Hal ini karena ia memiliki sedikit pilihan makanan.
Selain itu, jika kucing memiliki gangguan pada sendi, mobilitasnya bisa berkurang sehingga berisiko meningkatkan berat badan.
5. Hanya diberi makanan kering
Jenis makanan kucing yang kering sering kali memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan makanan basah. Nah, jika Anda hanya memberikan makanan kering saja tanpa mencampurnya dengan makanan basah, maka risiko obesitas pun meningkat.
Beberapa makanan kering dapat mengandung gula tambahan atau tepung, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
6. Memberikan camilan berlebihan
Kebiasaan lain yang menyebabkan kucing obesitas yaitu memberikan camilan berlebihan. Camilan kucing cenderung lebih tinggi lemak dan kalori dibandingkan makanan kucing biasa.
Oleh karena itu, berikan ia camilan hanya sesekali dan waktu-waktu tertentu saja. Memberikan terlalu banyak makanan dapat menyebabkan asupan kalori berlebih sehingga menyebabkan obesitas.
Cara mengatasi kucing obesitas
Sebelum memulai program penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan.
Jangan lupa ceritakan gambaran akurat tentang lingkungan tinggal kucing, jenis makanan yang diberikan, jumlah makanan kucing, dan waktu pemberian makan, sehingga rencana penurunan berat badan dapat dibuat dengan tepat.
Setelah itu, ikuti semua saran dokter lalu lakukan beberapa hal berikut ini di rumah untuk membantu menurunkan berat badan anabul.
- Melakukan pembatasan asupan kalori.
- Lebih banyak memberikan wet food daripada dry food.
- Pilih mangkuk yang berbentuk puzzle dengan banyak sekat, hal ini agar kucing makan dengan perlahan sehingga ia lebih mudah kenyang.
- Selain pola makan, paksa kucing untuk berolahraga baik melalui peningkatan permainan, atau dengan naik turun tangga dengan menggunakan tali mainan.
Cara mencegah obesitas pada kucing
Mencegah kucing gemuk dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang bergizi seimbang, manajemen porsi, dan meningkatkan aktivitas fisik.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kucing obesitas.
- Pilih makanan kucing dengan asupan gizi yang sesuai untuk usia, berat badan, dan tingkat aktivitas kucing Anda.
- Jangan memberikan makanan berlebihan, dan hindari memberikan makanan manusia atau camilan yang berlebihan.
- Tetapkan jadwal pemberian makan yang konsisten.
- Berikan kesempatan untuk bermain dan beraktivitas fisik setiap hari, seperti bermain di luar, atau main menggunakan mainan kucing.
- Rutin memantau berat badan kucing.
Perlu diingat bahwa perubahan gaya hidup pada kucing memerlukan waktu, konsistensi, dan kesabaran.
Dengan cara perawatan kucing yang tepat, Anda dapat membantu kucing peliharaan mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.
[embed-health-tool-bmi]