Kucing memang dikenal dengan tingkah lakunya yang lucu dan menggemaskan. Namun, kucing juga kerap melakukan sesuatu yang membuat pemiliknya menjadi kesal, seperti memecahkan barang dan mencakari sofa, sehingga membuatnya dicap sebagai hewan yang nakal.
Memahami perilaku kucing tentu menjadi salah satu tanggung jawab Anda sebagai pemilik hewan peliharaan. Selain terhibur dengan kelucuannya, Anda juga harus bersiap menghadapi kenakalannya.
Penyebab kucing berperilaku nakal
Pada dasarnya, tidak ada perilaku kucing yang bisa disebut nakal. Pasalnya, kucing hanya berperilaku secara naluriah tanpa tahu apakah yang dilakukannya membuat Anda senang atau kesal.
Namun, beberapa kondisi berikut mungkin memang bisa membuat kucing bertindak di luar batas toleransi Anda dan berperilaku “nakal”.
1. Sifat predator
Meski sudah dipelihara bertahun-tahun di dalam rumah, perlu Anda ingat bahwa bagaimanapun, kucing merupakan hewan predator.
Jadi, jangan heran jika sesekali mereka membawa pulang “hadiah” berupa tikus mati atau hewan lain setelah bermain di luar atau bahkan di dalam ruangan.
Perilaku ini terbentuk bukan untuk membuat Anda kesal. Kucing memang melakukannya secara naluriah.
Jika mereka melakukannya, segeralah membuang “hadiah” tersebut. Lakukan hal ini secara berulang untuk membangun kebiasaan pada anabul Anda.
2. Hewan crepuscular
Sering dianggap sebagai nokturnal, kucing sebenarnya termasuk hewan crepuscular. Ini adalah kelompok hewan yang lebih aktif setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit.
Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa kucing Anda bertingkah “nakal” dan lebih sering mengeong saat tengah malam.
Rumah Anda mungkin akan lebih ramai lagi jika Anda memiliki lebih dari satu anabul karena mereka bisa bermain bersama.
Jika demikian, cobalah untuk tidak menanggapi apa yang mereka lakukan. Sebagai gantinya, ajaklah anabul menghabiskan energinya pada siang hari sehingga mereka lebih mudah tertidur pada malam hari.
Tahukah Anda?
Sebagai hewan yang cukup aktif pada malam hari, kucing telah dibekali mata dengan kemampuan melihat di kegelapan yang lebih baik dari manusia. Kucing juga lebih sensitif menangkap pergerakan objek yang bergerak dengan cepat.
3. Sifat teritorial
Kucing merupakan hewan teritorial. Artinya, mereka akan sangat menjaga wilayah kekuasaannya dan merasa terganggu ketika melihat perubahan atau kedatangan penghuni lain.
Oleh karena itu, jangan heran jika kucing Anda lebih banyak mencakar, mengeong, atau mengejar kucing lain di tempat tinggal yang baru. Ini juga menjadi salah satu alasan kucing suka berkelahi.
Perilaku yang terlihat nakal ini sebenarnya dilakukan demi melindungi diri sendiri karena anabul merasa terancam ketika berada di lingkungan baru.
Sama seperti manusia, kucing membutuhkan waktu beradaptasi ketika berada di lingkungan baru. Namun, karena mereka termasuk hewan teritorial, waktu yang dibutuhkan mungkin lebih lama.
4. Bentuk ekspresi
Kesal karena sofa rusak akibat cakaran anabul? Sebelum menyebutnya sebagai kucing nakal, perlu Anda tahu bahwa mencakar adalah salah satu sifat naluriah atau normal pada kucing.
Laman The Humane Society of the United States menyebutkan bahwa menggaruk atau mencakar adalah cara kucing untuk mengekspresikan emosi, membersihkan bagian kuku yang mati, hingga menjaga tubuh supaya tetap bugar.
Oleh karena itu, solusi agar kucing tidak lagi mencakar sofa atau benda berharga di rumah bukanlah memarahinya, melainkan memberikannya tempat bermain dengan tiang garukan (scratching post).
Meski awalnya susah, lama-kelamaan kucing akan terbiasa hanya menggaruk pada satu tempat itu saja.
5. Kurang perhatian
Alasan lain kenapa kucing suka memanjat lemari, menjatuhkan perabotan, dan melakukan perilaku destruktif lainnya adalah karena merasa bosan dan kurang perhatian.
Perilaku ini biasanya muncul jika Anda meninggalkan kucing dalam waktu lama. Oleh karena itu, sesibuk apa pun Anda, usahakan untuk tetap meluangkan waktu bermain bersama anabul.
Selain itu, jangan lupa untuk memberinya makanan yang cukup. Kelaparan juga bisa menjadi salah satu penyebab kucing lebih agresif.
6. Sakit
Cornell University College of Veterinary Medicine menyebutkan bahwa beberapa penyakit kucing, seperti hipertiroidisme, osteoarthritis, sakit gigi, hingga gangguan saraf bisa membuat anabul lebih agresif.
Perilaku ini sebenarnya merupakan ungkapan rasa sakit yang mereka alami. Pasalnya, beberapa penyakit kucing bisa membuat mereka menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan, gerakan, atau aktivitas tertentu.
Inilah alasan mengapa mereka bisa mencakar saat Anda ingin mengelus tubuhnya ketika sakit.
Cara mengatasi kucing yang nakal
Kucing bukanlah manusia yang bisa membedakan mana perilaku yang benar dan salah.
Mereka melakukan berbagai perilaku yang mungkin membuat Anda kesal semata-mata untuk mengungkapkan kegembiraan, mencari perlindungan, atau mengurangi rasa sakit.
Dengan pemahaman tersebut, berikut adalah beberapa cara merawat kucing agar tidak nakal dan lebih mudah diatur.
- Buat tempat tinggal yang nyaman bagi kucing, seperti menyediakan litter box dan tempat untuk menggaruk.
- Ciptakan rutinitas bagi kucing Anda, misalnya dengan menemaninya bermain, memberinya makan, dan mengajaknya tidur pada waktu yang sama setiap harinya.
- Pertimbangkan untuk melakukan sterilisasi kucing.
- Berikan kucing Anda kasih sayang yang cukup, terutama jika Anda mengajaknya pergi ke tempat baru.
Jika kucing Anda menjadi lebih agresif dari biasanya, jangan memberinya hukuman fisik. Cara ini justru bisa membuatnya semakin ketakutan sehingga bersikap lebih agresif.
Sebaliknya, cobalah memahami beberapa sifat kucing di atas. Jika kondisi ini ternyata disebabkan oleh penyakit tertentu, segera bawa anabul ke dokter hewan.
Kesimpulan
Kucing biasanya bertingkah nakal untuk menunjukkan sifat teritorial, mengungkapkan emosi dan kesakitan, atau karena mereka merupakan hewan predator dan crepuscular. Untuk mengurangi perilaku ini, berikan mereka tempat tinggal yang nyaman dan cobalah untuk tidak merespons tingkah nakal mereka, kecuali jika perilaku tersebut disebabkan oleh gangguan kesehatan.
[embed-health-tool-bmi]