Ada saja tingkah anabul alias anak bulu yang bisa membuat Anda keheranan. Salah satunya adalah kebiasaan kucing mengeong terus pada tengah malam.
Selain mengganggu waktu istirahat Anda, hal ini kadang menimbulkan rasa khawatir terhadap apa yang terjadi padanya. Lantas, apa penyebab dari perilaku kucing yang satu ini?
Alasan kucing suka mengeong pada malam hari
Kucing menggunakan suaranya untuk berkomunikasi dengan kucing lain atau manusia. Intensitas mengeong pada kucing bervariasi, tergantung pada usia dan ras kucing.
Contohnya, bayi atau anak kucing akan lebih sering bersuara daripada kucing dewasa ketika merasa kelaparan, kedinginan, maupun ketakutan.
Beberapa ras kucing, seperti kucing siam, dikenal “cerewet” sebab memiliki kebiasaan untuk mengeong sepanjang waktu.
Saat kucing Anda mengeong lebih sering dari biasanya, mungkin saja Anda merasa khawatir.
Itu sebabnya, penting untuk Anda mengetahui beberapa alasan kucing suka mengeong pada malam hari dalam pembahasan berikut ini.
1. Lebih aktif pada malam hari
Kucing tergolong hewan crepuscular, yakni cenderung lebih aktif pada waktu fajar dan senja.
Selain itu, mereka juga dikenal sangat teritorial sehingga berusaha dengan segala cara untuk mempertahankan wilayahnya dari penyusup, seperti kucing atau hewan lain.
Anabul sering kali mengeluarkan suara mengeong keras untuk mengusir penyusup. Ini adalah tanda peringatan sebelum kucing berkelahi dengan musuhnya.
2. Mencari perhatian
Perilaku mengeong tengah malam sesederhana disebabkan karena kucing mencari perhatian.
Hal ini sering terjadi pada kucing peliharaan yang ditinggal sendirian di rumah, sedangkan pemiliknya seharian bekerja atau beraktivitas di luar rumah.
Kucing yang tidak mendapatkan cukup aktivitas fisik dan stimulasi mental sepanjang siang hari mungkin menyalurkan kelebihan energinya dengan mengeong pada malam hari.
3. Merasa lapar dan haus
Selain membuat mereka terbangun dan lebih aktif pada malam hari, jam biologis tubuh kucing juga bertugas mengontrol rasa lapar dan haus.
Kucing yang merasa lapar dan haus tentunya akan terus mengeong untuk meminta makanan, terlebih bila kebutuhan ini belum terpenuhi sebelum Anda tidur.
4. Melihat atau mendengar sesuatu
Meski Anda telah merawat kucing dengan memenuhi kebutuhan makannya dengan baik, pada dasarnya anabul tetaplah memiliki insting berburu.
Dilansir dari laman International Cat Care, studi menemukan bahwa rata-rata kucing peliharaan yang cukup makan memiliki waktu berburu sekitar tiga jam setiap hari.
Saat malam hari, kucing bisa mendengar suara burung atau hewan lain dengan lebih jelas. Hal ini akan membuat mereka mengeong sebagai respons terhadap suara mangsanya.
5. Mengalami gangguan kesehatan
Mengeong terus hingga tengah malam bisa menjadi salah satu ciri kucing sakit. Gejala ini muncul karena berbagai penyakit bisa membuat kucing merasa lapar dan haus.
Kebiasaan bersuara berlebihan atau vokalisasi ini paling sering ditemui pada kucing peliharaan yang mengidap gangguan ginjal atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
6. Berusia lanjut atau senior
Sama halnya dengan manusia, kucing senior atau berusia lanjut bisa mengalami demensia dan gangguan kognitif lainnya. Hal ini bisa menyebabkan kebingungan dan disorientasi.
Kucing yang mengidap gangguan kognitif ini biasanya lebih sering mengeong pada malam hari.
Mereka mungkin merasa tidak aman sendirian setelah semua orang sudah tidur. Di samping itu, fungsi penglihatan kucing senior cenderung menurun pada malam hari.
7. Sedang birahi dan ingin kawin
Vokalisasi pada malam hari adalah satu tanda kucing sedang birahi. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menarik perhatian lawan jenis dan memulai perkawinan.
Kematangan seksual kucing betina dan jantan berbeda. Kebanyakan kucing betina memasuki masa subur saat berusia empat bulan, sedangkan kucing jantan sekitar usia 7–9 bulan.
Jenis suara kucing dan artinya
Dikutip dari The Humane Society of the United States, beberapa suara kucing memiliki makna yang berbeda seperti berikut ini. - Meowing: mengeong yang punya beragam tujuan, misal sebagai sapaan dan perintah.
- Purring: mendengkur biasanya sebagai tanda kepuasan, misalnya saat sedang makan atau mendapat belaian dari pemiliknya.
- Hissing: mendesis yang menandakan bahwa kucing sedang marah atau ketakutan.
- Chattering: mengoceh mirip kicauan burung yang diartikan sebagai kegembiraan, misal saat mengamati burung atau tupai dari jendela rumah.
Tips mencegah kucing mengeong terus tengah malam
Tidak selamanya perilaku mengeong tengah malam menjadi tanda dan gejala penyakit pada kucing.
Sebelum membawa kucing ke klinik dokter hewan, Anda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk mencegah kucing mengeong terus tengah malam.
- Bermain dengan kucing sebelum Anda tidur untuk melepaskan energi dalam tubuhnya.
- Atur tempat tidur yang nyaman, khususnya untuk bayi kucing, anak kucing, dan kucing senior.
- Tinggalkan makanan kucing dan air yang cukup agar kucing tidak kelaparan dan kehausan.
- Bersihkan kotak kotoran (litter box) supaya kucing bisa buang air dengan nyaman.
- Hindari merespons kucing saat mengeong pada malam hari. Ini membantu mereka memahami bahwa perilakunya tidak Anda inginkan.
- Pertimbangkan untuk melakukan sterilisasi pada kucing peliharaan.
Jika perilaku anabul Anda tidak berangsur membaik, sebaiknya pertimbangkan untuk memeriksakannya ke dokter hewan.
Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis dan memberikan perawatan sesuai dengan masalah yang dialami oleh kucing peliharaan Anda.
Kesimpulan
- Kucing mengeong terus tengah malam bisa disebabkan berbagai faktor, seperti mencari perhatian, rasa lapar, insting berburu, serta birahi dan keinginan untuk kawin.
- Memberikan aktivitas fisik yang cukup, perhatian ekstra, serta memenuhi asupan makan sepanjang malam bisa membantu mengatasi perilaku kucing ini.
- Karena bisa menjadi tanda penyakit, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter hewan bila perilaku ini terus berulang yang disertai dengan ciri-ciri kucing sakit.
[embed-health-tool-bmi]