Sama halnya dengan manusia, kucing peliharaan Anda juga rentan terserang flu. Meski kadang terdengar sepele, flu bisa menyebabkan komplikasi serius pada kucing. Kupas tuntas penyebab dan cara mengobati flu pada kucing melalui ulasan berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None
Sama halnya dengan manusia, kucing peliharaan Anda juga rentan terserang flu. Meski kadang terdengar sepele, flu bisa menyebabkan komplikasi serius pada kucing. Kupas tuntas penyebab dan cara mengobati flu pada kucing melalui ulasan berikut ini.
Flu pada kucing adalah istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan infeksi saluran pernapasan atau upper respiratory infection (URI).
Penyakit kucing yang umum terjadi ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kucing yang sakit bisa mengalami pilek, hidung dan mata berair, serta sakit tenggorokan.
Flu kucing umumnya tidak serius pada kucing dewasa yang sehat. Namun, penyakit ini berisiko menyebabkan pneumonia hingga kematian pada kucing dengan kondisi tertentu.
Kucing yang masih kecil, sudah tua, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan mengidap kondisi kronis adalah yang paling berisiko terkena komplikasi parah.
Oleh karena itu, penting untuk segera menemui dokter hewan bila anabul Anda menunjukkan tanda dan ciri-ciri flu.
Dikutip dari laman International Cat Care, hampir 90% kasus flu pada kucing disebabkan oleh feline herpesvirus (FHV), feline herpesvirus type 1 (FHV-1), atau feline calicivirus (FCV).
Selain itu, beberapa bakteri juga bisa menimbulkan infeksi dan gejala flu pada kucing, seperti Bordetella bronchiseptica dan Chlamydophila felis.
Flu kucing sangat menular. Virus dapat menyebar melalui kontak langsung antarkucing, misalnya melalui air liur, air mata, maupun kotoran mata dan hidung kucing yang terinfeksi.
Penyakit ini juga bisa ditularkan secara tidak langsung, misalnya melalui mangkuk makanan, alas tidur, tempat sampah, dan bahkan tangan manusia yang terkontaminasi.
Kucing yang telah sembuh dari flu tetap menjadi pembawa virus (carrier) sepanjang hidupnya. Meski begitu, mereka tidak menunjukkan ciri-ciri penyakit apa pun.
Carrier dapat menyebarkan virus ke kucing lainnya. Penularan ini pada umumnya terjadi saat kucing stres, misalnya saat berada dalam kandang atau tempat penampungan (shelter).
Setelah memasuki tubuh anabul, virus dan bakteri penyebab flu akan memperbanyak diri di dalam saluran pernapasan atas mereka.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada lapisan selaput lendir atau mukosa hidung, tenggorokan, dan mata kucing.
Peradangan inilah yang kemudian akan menimbulkan ciri-ciri flu pada kucing, di antaranya:
Tahu nggak sih? Pelihara kucing ternyata membawa beragam manfaat untuk kesehatan fisik dan mental, lho!
Sangat penting bagi Anda untuk tetap merawat kucing, baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati kucing yang sedang flu.
Apabila Anda memelihara banyak kucing di rumah, hal penting yang perlu Anda lakukan yakni memisahkan kucing yang terkena flu dengan kucing lain yang masih sehat.
Tempatkan anabul yang sakit di ruangan terpisah di dalam rumah Anda. Penting juga untuk memberinya tempat makan, wadah air, dan kotak pasir sendiri.
Kucing yang terkena flu harus tetap berada dalam kondisi hangat dan nyaman. Hal ini bisa membantu sistem kekebalan melawan infeksi yang sedang terjadi di dalam tubuhnya.
Anda dapat menyediakan tempat tidur yang empuk. Letakkan anabul di sudut ruangan yang minim gangguan dan tidak berisik agar ia bisa beristirahat dengan baik.
Jika flu disebabkan infeksi virus, dokter Anda bisa meresepkan obat antivirus untuk membantu mempersingkat durasi penyakit dan mengurangi keparahan gejala.
Sementara bila flu disebabkan oleh bakteri, obat antibiotik bisa diberikan untuk melawan infeksi.
Dokter hewan mungkin juga meresepkan obat-obatan lain tergantung gejala yang dialami kucing, misalnya obat tetes mata untuk mengobati konjungtivitis dan dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat.
Kucing yang sedang sakit akan kehilangan nafsu makannya. Sebaiknya, pilihlah makanan basah (wet food) yang mudah dicerna dalam porsi kecil, tetapi lebih sering diberikan dari biasanya.
Anda mungkin bisa memberikan anabul makanan yang beraroma tajam, seperti ikan tuna atau ayam panggang, untuk meningkatkan nafsu makan mereka.
Sediakan juga wadah air bersih untuk kucing minum. Jika mereka kesulitan, Anda bisa memberi air minum melalui pipet untuk mencegah dehidrasi akibat penyakit flu.
Kondisi mata dan hidung kucing yang berair saat flu rentan menimbulkan penumpukan kotoran.
Anda dapat memakai kain bersih yang dibasahi dengan air hangat untuk menyeka kotoran dari hidung dan mata kucing yang sedang sakit.
Lakukan secara perlahan dan berhati-hati supaya mata dan hidung kucing tidak mengalami iritasi.
Anda bisa memakai nebulizer untuk membantu kucing bernapas dengan lega. Alat ini mengubah air atau obat cair menjadi uap untuk melegakan saluran pernapasan.
Selain itu, Anda juga dapat menjemur kucing di bawah sinar matahari pagi. Hangatnya sinar matahari membantu mengencerkan lendir di dalam hidung dan tenggorokan kucing.
Penting untuk memantau kondisi kucing yang sedang sakit dengan cermat. Segeralah hubungi dokter hewan bila gejala flu yang dialami anabul Anda makin memburuk.
Anda juga harus menghubungi dokter hewan bila kucing berhenti makan atau minum, serta mengalami demam tinggi dan kesulitan bernapas.
Dengan perawatan yang tepat, gejala flu pada anabul biasanya mulai mereda dalam 7–10 hari.
Apabila kucing peliharaan Anda mengalami penyakit ini, penting untuk mengikuti instruksi dari dokter hewan dan melakukan perawatan dengan cermat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar