backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hati (Liver) Manusia Ternyata Bisa Tumbuh Lagi Seperti Ekor Cicak

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 10/11/2020

    Hati (Liver) Manusia Ternyata Bisa Tumbuh Lagi Seperti Ekor Cicak

    Tubuh manusia telah dirancang sedemikian rupa dengan berbagai kemampuan menakjubkan. Salah satu kemampuan yang dimiliki tubuh manusia adalah melakukan regenerasi (pembaruan) organ hati. Organ hati manusia, yang juga disebut liver, memang bisa tumbuh lagi kalau ada kerusakan atau jika Anda mendonorkan sebagian organ hati Anda untuk orang lain. Secara sederhana, proses pembaruan ini mirip seperti buntut cicak yang akan tumbuh lagi kalau putus.

    Bagaimana mungkin hati manusia bisa tumbuh lagi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya.

    Bagaimana hati manusia bisa tumbuh lagi kalau ada kerusakan?

    Sejumlah penelitian bahkan berhasil membuktikan bahwa organ hati Anda bisa tumbuh lagi walaupun hanya ada 25 persen sisa organ yang masih berfungsi.

    Proses regenerasi bisa terjadi karena hepatosit, sel utama yang membentuk organ hati, mampu menggandakan diri. Hepatosit bekerja mirip sel induk (sel punca) dalam artian hepatosit dapat menggandakan diri. Setelah hepatosit menggandakan diri, sel lainnya juga akan mengikuti dan memecah jadi beragam sel yang berbeda. Sel-sel baru tersebut lantas membentuk sebuah struktur baru, menyerupai organ hati manusia yang asli.

    Meski bisa tumbuh lagi, hati yang sudah mengalami regenerasi (perbaikan atau pembaruan) memang tidak akan sama persis seperti sebelumnya. Ukurannya bisa saja sama, tapi bentuknya mungkin berbeda. Kemampuannya dalam menjalankan fungsi metabolisme juga mungkin tak sehebat organ asli Anda. Ini semua tergantung pada seberapa kuat penggandaan dan pemecahan sel-sel yang terjadi selama proses regenerasi. Pasalnya, sel hepatosit belum secanggih sel induk.

    Bisakah organ tubuh manusia yang lain tumbuh lagi seperti hati?

    Hanya hati manusia yang sejauh ini mampu beregenerasi atau tumbuh kembali. Bagian tubuh Anda yang lain, seperti tulang dan kulit, memang bisa memperbaiki diri. Akan tetapi, sel hepatosit hanya bisa beregenerasi menjadi sel hepatosit, bukan sel-sel lainnya yang mungkin dibutuhkan.

    Ini karena hati manusia adalah organ yang bertugas untuk menampung dan membuang racun-racun dalam tubuh. Organ inilah yang paling rawan mengalami kerusakan. Kalau liver berhenti berfungsi, manusia bisa meninggal dalam sekejap. Maka, hati manusia memiliki sistem khusus untuk beregenerasi kalau ada jaringan atau bagian yang hancur.

    Sedangkan manusia masih bisa bertahan hidup tanpa bagian tubuh tertentu, misalnya kaki atau tangan. Jadi daripada membuang energi terlalu banyak untuk meregenerasi bagian tubuh yang kurang vital, tubuh manusia lebih mementingkan regenerasi organ vital.

    Ekor cicak sendiri bisa tumbuh lagi dalam waktu singkat karena ukuran dan sistem jaringan tubuh cicak tidak sebesar dan serumit manusia. Maka, energi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan ekornya setelah putus pun tidak terlalu besar.

    penyakit hati

    Lalu kenapa masih ada penyakit hati yang menyerang manusia?

    Sayangnya, sel hepatosit yang membentuk organ hati Anda punya keterbatasan. Kalau kerusakan yang terjadi pada hati terlalu berlebihan, hepatosit tidak bisa beregenerasi.

    Selain itu, kalau kerusakannya sudah cukup parah, justru jaringan parut yang akan tumbuh menutupi liver. Jaringan parut ini yang akhirnya menggantikan jaringan-jaringan yang telah rusak, bukannya jaringan baru yang dibentuk dari sel hepatosit. Inilah mengapa Anda bisa saja tetap kena sirosis hingga kegagalan fungsi hati.  

    Maka cara terbaik untuk menjaga kesehatan hati manusia adalah berhenti merokok, membatasi konsumsi minuman beralkohol, menghindari makanan yang sudah tercemar pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya, serta menjalani pola hidup sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 10/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan