Kopi minuman yang bisa meningkatkan kewaspadaan. Sementara itu, alkohol memiliki efek menenangkan. Namun, bagaimana jika Anda minum kopi dan alkohol bersamaan? Cari tahu efek konsumsi alkohol dan kopi secara berdekatan dalam ulasan berikut!
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Kopi minuman yang bisa meningkatkan kewaspadaan. Sementara itu, alkohol memiliki efek menenangkan. Namun, bagaimana jika Anda minum kopi dan alkohol bersamaan? Cari tahu efek konsumsi alkohol dan kopi secara berdekatan dalam ulasan berikut!
Kopi dan alkohol tidak boleh dicampur dan dikonsumsi bersamaan. Pasalnya, kedua minuman ini menciptakan reaksi berlawanan di dalam tubuh.
Kafein yang membuat Anda merasa bersemangat, fokus, dan waspada. Alkohol sendiri adalah zat depresan yang dapat menekan sistem saraf pusat dan memunculkan perasaan rileks dan euforia.
Ketika kedua bahan ini dicampur lalu diminum, efek kafein akan lebih dominan daripada alkohol. Anda juga mungkin akan merasa lebih energik dan bersemangat daripada minum kopi biasanya.
Menurut Experimental and Clinical Psychopharmacology, karena efek ini, biasanya seseorang percaya bahwa toleransi alkoholnya makin meningkat.
Akhirnya, seseorang mungkin akan terus menerus mengonsumsi alkohol. Hal ini akan berisiko menimbulkan berbagai kondisi, seperti mabuk, cedera, keracunan alkohol, bahkan kecelakaan.
Selain mencampur keduanya, tidak disarankan untuk minum alkohol dan kopi dalam waktu berdekatan.
Kafein akan tetap berada dalam tubuh selama 6 sampai 10 jam.
Meski berkurang kadarnya seiring berjalannya waktu, Anda tetap berisiko mengalami hal yang sama ketika mengonsumsi campuran kedua minuman ini.
Berikut ini beberapa kondisi yang mungkin terjadi jika mengonsumsi kopi campur alkohol secara bersamaan.
Kopi dan alkohol bersifat diuretik. Jika keduanya dikonsumsi bersamaan atau terpisah dalam jarak dekat, Anda mungkin jadi sering buang air kecil.
Buang air kecil berlebihan menimbulkan efek dehidrasi. Kondisi ini ditandai dengan haus terus menerus, mulut kering, dan pusing.
Efek kafein yang dominan daripada alkohol membuat seseorang ingin minum alkohol lebih banyak dari seharusnya. Hal ini membuat risiko keracunan alkohol makin meningkat.
Gejala keracunan alkohol dapat berupa, kejang, muntah, pernafasan lambat dan tidak teratur, pingsan, kulit lembap atau pucat, dan suhu tubuh rendah.
Keracunan alkohol merupakan keadaan darurat medis dan perlu tindakan medis segera. Segera cari bantuan medis jika Anda melihat seseorang mengalami keracunan alkohol.
Kopi dan alkohol yang diminum bersamaan juga meningkatkan tekanan darah (hipertensi).
Hipertensi kronis dikaitkan pada peningkatan risiko kardiovaskular, seperti penyakit jantung, serangan jantung, aritmia, dan stroke.
Jika Anda sudah didiagnosis penyakit ini, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan kafein.
Seseorang yang mengonsumsi alkohol berlebihan juga dapat terkena gastritis atau radang dinding lambung.
Gastritis terjadi karena lapisan dinding lambung terkikis karena alkohol.
Selain itu, kafein berlebihan juga dapat meningkatkan risiko sindrom iritasi usus besar, diare, dan GERD.
Kopi dan alkohol yang dicampur lalu dikonsumsi juga dapat menyebabkan masalah tidur jangka panjang. Beberapa gangguan tidur yang mungkin dialami yaitu insomnia, dan sleep apnea.
Dalam jangka pendek, kafein dapat membuat Anda terjaga lebih lama di malam hari. Kopi juga dapat menghalangi reseptor pemicu tidur di otak.
Secara umum, mencampur kafein dan alkohol bukanlah hal yang baik. Jarak minum kopi dan alkohol sebaiknya diminum setelah 24 jam, bukan diminum bersamaan atau dalam jarak waktu dekat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar