Jika kucing peliharaan Anda mengalami infeksi, dokter hewan mungkin akan memberikan obat antibiotik, seperti amoxicillin. Ketahui lebih lanjut seputar penggunaan, dosis, dan efek samping pemberian obat amoxicillin untuk kucing berikut ini.
Kegunaan amoxicillin untuk kucing
Amoxicillin adalah obat antibiotik yang umumnya aman dan boleh digunakan untuk mengatasi infeksi pada kucing maupun anjing.
Obat amocixillin diklasifikasikan sebagai antibiotik penisilin, yakni jenis antibiotik yang bekerja dengan menghambat bakteri membangun dinding selnya.
Akibatnya, dinding sel bakteri menjadi lemah dan hancur sehingga bakteri pun mati.
Berikut ini beberapa penyakit pada kucing yang dapat diatasi dengan menggunakan obat amoxicillin.
1. Infeksi saluran pernapasan
Salah satu indikasi utama penggunaan amoxicillin pada kucing adalah untuk mengobati infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri.
Infeksi ini sering kali ditandai dengan gejala, seperti kucing bersin, batuk, atau keluarnya cairan dari hidung dan mata.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri penyebab infeksi sehingga bisa mengurangi gejala infeksi pernapasan pada kucing dan mempercepat proses penyembuhannya.
2. Infeksi saluran kemih
Mengutip Every Cat Health Foundation, amoxicillin merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih pada kucing.
Obat antibiotik untuk kucing ini diketahui efektif membunuh bakteri yang menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kemih pada kucing, yakni Escherichia coli.
Ketika dikonsumsi, obat ini cenderung terkumpul di ginjal dan urine sehingga lebih efektif melawan bakteri di area tersebut.
3. Infeksi pada kulit
Selain dapat mengobati infeksi saluran kemih pada kucing, amoxicillin bisa digunakan untuk mengobati infeksi kulit pada kucing, seperti luka bernanah atau abses pada kucing.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh gigitan atau cakaran kucing lain saat berkelahi.
Untuk mengobati kondisi ini, biasanya dokter hewan akan mengeluarkan nanah terlebih dahulu, lalu meresepkan antibiotik seperti amoxicillin guna mengatasi infeksi bakteri.
Dosis atau aturan amoxicillin untuk kucing
Amoxicillin untuk kucing biasanya tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau obat cair. Jadi, pemberian obat kucing ini biasanya dilakukan melalui mulut.
Obat ini dapat diberikan sebelum atau sesudah makan. Jika anabul muntah saat amoxicillin diberikan dalam keadaan perut kosong, pastikan memberikan dosis berikutnya setelah makan.
Mengutip PetMD, amoxicillin yang diberikan pada kucing sebenarnya mengandung bahan aktif yang sama dengan yang diberikan pada manusia untuk mengatasi infeksi.
Akan tetapi, hindari memberikan dosis obat manusia untuk kucing.
Berikan obat sesuai dosis yang direkomendasikan oleh dokter hewan yang biasanya disesuaikan dengan ukuran berat badan kucing.
Hindari menghentikan obat tanpa persetujuan oleh dokter karena hal ini dapat menyebabkan infeksi tidak teratasi sepenuhnya.
Obat antibiotik untuk kucing ini akan bekerja dengan cepat untuk mengatasi infeksi dalam waktu 1 hingga 2 jam setelah pemberian.
Namun, efeknya mungkin tidak dapat terlihat secara langsung. Gejala infeksi biasanya akan membaik secara bertahap dalam beberapa hari.
Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis amoxicillin?
Jika lupa memberikan amoxicillin pada kucing, Anda bisa memberikan obat segera setelah ingat. Bila hampir tiba waktu untuk dosis berikutnya, cukup lanjutkan sesuai jadwal tanpa menggandakan dosis. Anda bisa bertanya kepada dokter jika masih ragu atau sering melewatkan jadwal minum antibiotik.
Efek samping amoxicillin untuk kucing
Meskipun aman diberikan untuk kucing, masih ada efek samping dari penggunaan amoxicillin untuk anabul di antaranya sebagai berikut.
1. Gangguan pencernaan
Pemberian amoxicillin untuk kucing dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti muntah, diare, serta penurunan nafsu makan.
Kucing peliharaan Anda juga mungkin akan terlihat lemas karena kurangnya asupan makanan dan kehilangan cairan akibat muntah dan diare.
Dalam beberapa kasus, gejala ini bersifat ringan dan sementara. Jika berlanjut semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan.
2. Reaksi alergi
Meski jarang terjadi, penggunaan obat antibiotik untuk kucing ini juga bisa menyebabkan munculnya reaksi alergi. Gejala reaksi alergi pada kucing yang mungkin muncul, antara lain:
- ruam kulit, terutama di area telinga,
- mata berair,
- pembengkakan pada wajah,
- muntah,
- diare, dan
- demam.
Mengutip VCA Animal Hospital, amoxicillin dapat berinteraksi dengan obat lainnya, seperti bacteriostatic antimicrobials, methotrexate, probenecid, atau warfarin.
Oleh sebab itu, pastikan selalu memberitahu dokter hewan jika kucing peliharaan Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti vitamin, suplemen, atau obat herbal.
Nah, itulah informasi seputar kegunaan obat amoxicillin untuk anabul. Pastikan menggunakan obat ini secara rutin untuk mendukung kesembuhannya.
Jika timbul efek samping, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter hewan agar kucing Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
- Amoxicillin untuk kucing merupakan golongan obat antibiotik yang biasa diberikan untuk mengobati infeksi pernapasan, saluran kemih, atau kulit pada kucing.
- Dosis penggunaan obat ini biasanya disesuaikan dengan ukuran berat badan kucing. Jadi, pastikan untuk memberikan obat ini sesuai dengan instruksi dari dokter hewan dan hindari menghentikan obat tanpa persetujuan dokter.
- Penggunaan obat amoxicillin mungkin bisa memicu efek samping bagi anabul, seperti gangguan pencernaan atau reaksi alergi.
[embed-health-tool-bmi]
