Jika Anda sedang hamil, perut terasa seperti ada yang bergerak bisa menandakan adanya pergerakan janin.Namun, bagaimana jika adanya pergerakan di perut terjadi saat Anda sedang tidak hamil?
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Jika Anda sedang hamil, perut terasa seperti ada yang bergerak bisa menandakan adanya pergerakan janin.Namun, bagaimana jika adanya pergerakan di perut terjadi saat Anda sedang tidak hamil?
Cari tahu kenapa perut terasa ada yang bergerak berikut ini.
Bukan hanya pada wanita hamil, timbulnya sensasi seperti ada yang bergerak di perut bisa terjadi pada siapa saja.
Kondisi ini bisa menjadi pertanda adanya kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab perut terasa ada yang bergerak.
Salah satu kondisi paling umum penyebab seperti ada yang bergerak di dalam perut adalah kehamilan.
Saat usia janin sudah cukup besar, pergerakan janin di dalam rahim bisa terasa oleh sang ibu atau disebut juga dengan phantom kick.
Hal ini bisa terasa seperti ada benda bergerak dalam perut. Gerakan tersebut bisa terasa ringan maupun cukup kuat.
Kondisi ini umumnya tidak mengkhawatirkan. Justru, melansir Cleveland Clinic, banyak ibu yang menunggu timbulnya gerakan si kecil karena bisa menandakan kondisi janin yang aktif dan sehat di dalam perut.
Namun terkadang, sensasi di perut juga bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan sehingga sebaiknya periksakan diri ke dokter jika disertai gejala lain, seperti demam dan diare.
Saat sedang makan, otot-otot pada sistem pencernaan mulai bergerak. Hal ini berfungsi untuk mendorong makanan melalui lambung dan usus.
Pergerakan otot tersebut bisa terasa seperti perut gerak sendiri tapi tidak hamil. Sensasi ini bisa segera terasa setelah makan atau beberapa jam kemudian.
Selain proses pencernaan itu sendiri, adanya gangguan pada sistem pencernaan juga bisa menjadi penyebab perut seperti ada yang bergerak.
Terkadang, gangguan pencernaan bisa ditandai dengan sensasi bergerak di perut yang dapat terasa seperti pergerakan otot.
Salah satu gangguan pencernaan yang bisa menimbulkan gejala ini yaitu reaksi alergi terhadap makanan, misalnya penyakit celiac.
Saat tiba waktu menstruasi, tubuh akan mengalami beberpa perubahan yang bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti kram perut.
Kram yang terjadi pada masa awal menstruasi bisa membuat otot di perut bagian bawah terasa lebih kencang. Hal ini bisa terasa seperti ada yang bergerak di perut.
Sama seperti saat menstruasi, selama masa ovulasi, tubuh kerap kali mengalami gejala.
Salah satu gejala yang mungkin dialami berupa adanya gerakan yang terasa ringan di perut.
Gejala tersebut biasanya terjadi akibat rahim mengalami peregangan untuk melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi.
Selain saat menstruasi, perut seperti ada yang bergerak juga bisa disebabkan karena mengalami kram perut.
Kondisi ini bisa terjadi karena otot perut menegang akibat digunakan secara berlebihan.
Kebanyakan kram otot terjadi secara ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Obstruksi usus terjadi akibat adanya penyumbatan pada sistem pencernaan. Sumbatan bisa terjadi sebagian atau total.
Kondisi ini bisa ditandai dengan dengan kram perut yang bisa terasa seperti adanya yang bergerak di perut.
Diverkulitis merupakan kondisi pada sistem pencernaan yang umumnya ditandai dengan gejala. seperti diare, kembung, dan sembelit.
Namun, kondisi ini juga bisa menyebabkan kram dan sakit perut yang bisa terasa adanya gerakan di perut.
Sensasi seperti ada yang bergerak di perut sebenarnya cukup umum dialami dan biasanya bukan merupakan kondisi yang berbahaya.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh kehamilan, tetapi terkadang juga bisa terjadi akibat kondisi lain pada organ di dalam perut.
Meski begitu, pada kasus yang lebih jarang, sensasi ada benda bergerak dalam perut bisa menandakan kondisi yang lebih serius.
Jika sensasi ini terjadi secara kronis atau terus-menerus, terutama jika disertai gejala lain, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan diri ke dokter.
Walaupun setelah pemeriksaan diketahui bahwa penyebabnya bukan suatu kondisi serius, misalnya hanya akibat tidak cocok dengan makanan tertentu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan masing-masing penyebabnya.
Dengan begitu, kekambuhan sensasi ini bisa dicegah. Sementara jika ternyata ini merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius, maka penanganan sedini mungkin umumnya bisa berpengaruh pada kesembuhan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita