backup og meta

Penyakit Lupus Bisa Sembuh Total, Benar atau Tidak?

Penyakit Lupus Bisa Sembuh Total, Benar atau Tidak?

Dengan banyaknya penelitian dan berkembangnya pengobatan medis modern, rasanya wajar bagi orang dengan penyakit lupus (odapus) mengharapkan adanya obat yang membuat lupus bisa sembuh sepenuhnya. Namun, bagaimana dengan fakta yang sebenarnya?

Apakah penyakit lupus bisa disembuhkan?

penyakit autoimun lupus

Penyakit lupus tidak bisa disembuhkan secara total. Lupus merupakan penyakit autoimun kronis, yang artinya akan berlangsung seumur hidup dan tidak bisa sembuh seutuhnya.

Kabar baiknya, lupus bisa dikelola dengan baik sehingga meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. 

Selain melalui obat-obatan, hal-hal sederhana seperti melakukan olahraga untuk odapus yang dilakukan rutin setiap hari dapat memberikan perbedaan besar.

Perlu diingat bahwa penyakit lupus menyerang dengan cara yang berbeda pada setiap orang. Pengobatan yang diresepkan pun akan berbeda sesuai kebutuhan masing-masing. 

Pada kasus lupus yang ringan, konsumsi obat-obatan yang mencakup penghilang rasa sakit dan obat anti-inflamasi bisa membantu mengendalikan gejala yang dialami.

Sementara pada penyakit lupus yang lebih parah, misalnya bila sudah menyerang organ tubuh bagian dalam, dokter akan meresepkan obat yang lebih kuat.

Hal ini bertujuan mengendalikan sistem kekebalan tubuh serta melindungi ginjal, jantung, paru-paru, dan organ-organ penting lainnya dari kerusakan lebih lanjut.

Apabila mengidap lupus, Anda umumnya akan ditangani oleh ahli reumatologi, yakni seorang dokter spesialis penyakit dalam yang mengkhususkan diri pada penyakit sendi dan otot. 

Namun, bila penyakit ini telah menyebabkan kerusakan pada organ tertentu, mungkin dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis lainnya.

Sekilas tentang penyakit lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan yang terus-menerus di dalam tubuh. 

Peradangan yang disebabkan oleh penyakit lupus bisa memengaruhi hampir seluruh bagian tubuh, termasuk jantung, sendi, otak, ginjal, paru-paru, dan kelenjar endokrin.

Gejala lupus juga sangat mirip dengan kondisi kesehatan lain, seperti kelainan tiroid, penyakit Lyme, dan fibromyalgia. Oleh karena itu, lupus bisa sangat sulit untuk didiagnosis.

Odapus seringkali merasakan gejala lupus yang bersifat episodik alias berulang. Ini membuat gejalanya kadang “hilang”, tetapi bisa kembali muncul bila dipicu oleh sesuatu.

Alhasil, penyakit lupus menghambat kualitas hidup pengidapnya. Jadi, tak mengherankan bila odapus bertanya apakah penyakit lupus bisa sembuh atau tidak.

Apakah pasien lupus bisa bertahan hidup?

Dikutip dari laman Lupus Foundation of America, 80–90% pengidap penyakit lupus dapat hidup normal dan panjang umur seperti orang sehat pada umumnya. Akan tetapi, hal ini bergantung pada tingkat keparahan lupus serta perawatan dan pengobatan yang pasien dapatkan. 

Pengobatan untuk mengontrol gejala penyakit lupus

minum obat

Tidak ada obat mujarab yang langsung menyembuhkan lupus hingga saat ini. Umumnya, obat lupus akan membantu mengurangi atau menghilangkan gejala untuk sementara waktu.

Melakukan diagnosis dini dan minum obat-obatan yang diresepkan oleh dokter Anda juga dapat membantu menghambat kerusakan organ yang diserang oleh penyakit ini.

Berikut ini ialah beberapa jenis obat untuk penyakit autoimun, termasuk lupus.

1. Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID)

Obat-obatan NSAID yang dijual secara bebas, seperti naproxen dan ibuprofen, berfungsi untuk menghilangkan rasa sakit, nyeri, bengkak, dan demam yang menjadi gejala lupus. 

2. Obat antimalaria

Penggunaan obat malaria, seperti hidroklorikuin, membantu mengatasi gejala nyeri sendi, ruam kulit, demam, hingga peradangan pada selaput jantung.

3. Obat kortikosteroid

Kortikosteroid bekerja dengan cara mencegah peradangan yang rentan pengidap lupus alami. Beberapa jenis obat kortikosteroid, seperti prednison, prednisolon, dan hidrokortison.

Kendati efektif, penggunaan kortikosteroid yang berlebihan dapat berdampak negatif pada odapus. Maka dari itu, pastikan Anda selalu mengikuti anjuran konsumsi obat dari dokter.

4. Obat imunosupresan

Obat imunosupresan akan mengatasi gejala lupus yang cukup serius dengan cara mengurangi kerja sistem imun. Contoh obat yang sering digunakan, seperti azathioprine, leflunomide, dan methotrexate.

5. Obat antibodi monoklonal

Jenis obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas sel darah putih (limfosit) dalam membuat auto-antibodi. Beberapa jenis obat yang diresepkan yakni belimumab dan ritucimab.

Umumnya, dibutuhkan waktu cukup lama guna menemukan kombinasi obat yang tepat untuk mengendalikan gejala dan mengurangi risiko komplikasi lupus pada pasien.

Selain meresepkan obat, dokter juga akan mengembangkan rencana perawatan berdasarkan usia, gejala, riwayat kesehatan, dan gaya hidup Anda.

Oleh karena itu, mengelola lupus merupakan komitmen seumur hidup. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran pengobatan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Lupus. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 29 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lupus/symptoms-causes/syc-20365789

Lupus: Symptoms, Causes, Types & Treatments. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 29 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4875-lupus

Diagnosing and Treating Lupus. Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Retrieved 29 September 2022, from https://www.cdc.gov/lupus/basics/diagnosing.htm

New Lupus Treatments Offer a Better Chance for Remission. Yale Medicine. (2022). Retrieved 29 September 2022, from https://www.yalemedicine.org/news/new-lupus-treatments

Prognosis and life expectancy. Lupus Foundation of America. (2013). Retrieved 29 September 2022, from https://www.lupus.org/resources/prognosis-and-life-expectancy

Versi Terbaru

06/12/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Apakah Penyakit Autoimun Itu Berbahaya dan Berakibat Fatal?

Mungkinkah Lupus Bisa Menimbulkan Komplikasi Pada Organ Paru?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 06/12/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan