Alhasil, kondisi tersebut bisa menyebabkan perdarahan menjadi sangat parah. Jika sudah demikian, koma dan kematian bisa tak terelakkan lagi. Oleh sebab itu, demi mencegah jenis stroke yang satu ini, Anda perlu mengontrol tekanan darah dengan baik.
b. Hemoragik subarachnoid
Jenis stroke yang satu ini merupakan akibat dari perdarahan yang muncul antara otak dan membran yang menyelubungi otak pada ruang subarachnoid. Biasanya, salah satu tipe dari stroke hemoragik ini terjadi karena aneurisma atau malformasi arteri-vena. Namun, hal kondisi ini juga bisa terjadi karena trauma.
Aneurisma sendiri adalah melemahnya dinding arteri sehingga rentan pecah. Kondisi ini mungkin sudah ada sejak Anda lahir. Namun, bisa jadi Anda mengalaminya karena aterosklerosis atau tekanan darah tinggi.
Sementara itu, malformasi arteri-vena adalah penyakit bawaan yang menyebabkan terjadinya hubungan abnormal antara pembuluh arteri dan vena. Biasanya, kondisi ini terjadi pada otak atau tulang belakang. Tidak ada penyebab pasti dari kondisi ini, tetapi kondisi ini sering kali terjadi secara turun-temurun.
Jika tak segera mendapatkan penanganan, aneurisma dan malformasi arteri-vena bisa menyebabkan Anda mengalami jenis penyakit serius yang satu ini.
3. Stroke ringan (transient ischemic attack)
Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut stroke ringan memang sedikit berbeda dari jenis stroke lainnya. Penyebab dari TIA adalah aliran darah menuju ke otak yang tersumbat tapi hanya dalam kurun waktu sebentar, biasanya tidak lebih dari lima menit.
Meski demikian, bukan berarti Anda bisa menyepelekan salah satu jenis stroke ini. Apalagi, TIA sering kali menjadi awal atau tanda dari jenis stroke lainnya. Oleh sebab itu, Anda harus segera melakukan penanganan stroke jika mengalami kondisi ini.
Risiko mengalami jenis stroke lainnya setelah mengalami TIA sangatlah besar. Kemungkinan tersebut bertahan hingga 90 hari setelah mengalami stroke ringan ini. Kurang lebih 9-17 persen pasien yang mengalami TIA akan mengalami jenis stroke lain dalam kurun waktu tersebut.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui jika mengalami stroke ringan, yaitu:
- Stroke ringan merupakan salah satu peringatan bahwa Anda mungkin akan mengalami stroke di kemudian hari.
- Meski disebut stroke ringan, TIA termasuk kondisi darurat, sama halnya dengan jenis stroke lainnya.
- Gejala stroke pada umumnya sama, sehingga Anda mungkin tidak bisa membedakan gejala stroke iskemik, hemoragik, maupun ringan.
- Sama halnya dengan stroke sumbatan, gumpalan darah juga bisa menyebabkan TIA.
Lebih cepat menyadari dan mengatasi stroke dapat membantu meringankan risiko Anda mengalami jenis stroke yang lebih berat lagi. Jika Anda mengalami TIA, segera periksakan kondisi ke dokter. Nanti, dokter akan membantu melakukan pencegahan terhadap stroke lainnya.
4. Stroke mata
Meski tidak termasuk tiga jenis stroke yang paling utama, kondisi ini tidak bisa disepelekan. Menurut Penn Medicine, penyebab terjadinya stroke mata adalah sirkulasi pada pembuluh darah yang buruk. Hal ini kemudian menyebabkan tekanan pada saraf mata.
Meski stroke mata dapat menyebabkan penyumbatan total pada pembuluh darah yang menuju ke saraf mata, kondisi ini lebih sering disebabkan oleh kurangnya tekanan pada jaringan mata. Tekanan darah tinggi mungkin saja mengubah tekanan pada mata dan darah yang mengalir menuju mata pun berkurang.
Jika nutrisi pada saraf mata dan suplai oksigen berkurang, jaringan saraf bisa mengalami kerusakan yang berujung pada kebutaan. Oleh sebab itu, jangan sepelekan kondisi yang terjadi pada mata. Jika Anda merasakan adanya masalah pada mata, lebih baik segera periksakan ke dokter untuk memastikan ada atau tidak adanya masalah pada kesehatan mata Anda.