Biasanya, ketika seseorang baru kenalan dengan orang baru yang pertama kali diingat adalah wajahnya, sedangkan namanya cenderung terlupakan. Namun, ada juga orang yang justru tidak bisa mengenali wajah sama sekali, lho. Kondisi ini disebut juga dengan prosopagnosia.
Apa itu prosopagnosia?
Prosopagnosia adalah suatu kelainan sistem saraf yang ditandai dengan ketidakmampuan mengenali wajah, meski memiliki penglihatan yang normal.
Kondisi ini bisa membuat penderitanya sulit mengenali wajah rekan kerja, teman, keluarga, atau bahkan pasangan.
Prosopagnosia adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani. ‘Prosop’ memiliki arti wajah dan ‘agnosia’ yang berarti ketidaktahuan.
Itulah mengapa kelainan saraf ini sering disebut juga dengan buta wajah atau penyakit yang tidak bisa mengenali wajah.
Tingkat keparahan prosopagnosia sangat beragam. Penderitanya mungkin hanya kesulitan mengenali wajah dan ekspresi wajah orang lain yang dikenalnya.
Namun, ada penderita lainnya yang mungkin tidak dapat membedakan wajah satu orang dengan orang lain yang tidak ia kenal ataupun membedakannya dengan suatu objek.
Bahkan, beberapa orang dengan penyakit saraf ini juga tidak dapat mengenali wajah mereka sendiri.
Adapun kondisi ini bisa berdampak pada kehidupan sosial dan mental penderitanya. Mereka cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan mengembangkan gangguan kecemasan sosial.
Mereka juga sulit membentuk hubungan, mengalami masalah dengan karir, serta rentan terhadap depresi.
Apa tanda dan gejala prosopagnosia?
Tanda, ciri-ciri, dan gejala prosopagnosia bisa berbeda, tergantung pada bentuknya.
Melansir Cleveland Clinic, ada dua bentuk buta wajah yang masing-masing memiliki ciri seperti berikut.
1. Aperseptif
Pada bentuk ini, penderitanya tidak dapat mengenali ekspresi wajah seseorang atau isyarat nonverbal lainnya.
2. Asosiatif
Bentuk ini terjadi jika Anda tidak dapat mengenali wajah seseorang meskipun sudah mengenalnya.
Biasanya, Anda masih dapat mengenali mereka dengan cara lain, misal dari suara, cara berjalan, atau gaya pakaian.
Apa penyebab prosopagnosia?
Ada dua jenis utama dari prosopagnosia. Ada developmental prosopagnosia, yakniyang terjadi tanpa adanya kerusakan pada otak.
Sementara itu, ada pula acquired prosopagnosia yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak akibat kondisi medis tertentu. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.
1. Developmental prosopagnosia
Orang dengan jenis buta wajah ini biasanya memiliki ketidakmampuan mengenali wajah sejak lahir. Ia juga mungkin tidak menyadari bahwa dirinya memiliki penyakit ini.
Jenis ini lebih sering dikaitkan dengan kelainan genetik yang menurun dalam keluarga. Bahkan, 1 dari 50 orang diduga memiliki kondisi bawaan ini.
Gangguan spektrum autisme juga disebut terkait dengan kondisi ini, meski perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
2. Acquired prosopagnosia
Jenia ini terjadi karena kerusakan pada otak, misal akibat cedera. Berbeda dengan developmental, orang dengan jenis ini akan langsung menyadari kondisi tersebut.
Buta wajah ini diduga terjadi akibat kerusakan pada fusiform gyrus kanan, yaitu bagian otak yang mengatur persepsi wajah dan memori.
Namun, perlu diingat bahwa prosopagnosia adalah kelainan yang membuat seseorang sulit mengenali wajah, bukan hilang ingatan.
Artinya, penderita kondisi ini masih memiliki ingatan yang baik terkait pengalaman atau peristiwa yang dialaminya.
Selain itu, beberapa kondisi atau penyakit juga disebut berisiko menimbulkan kerusakan otak yang bisa mengarah ke prosopagnosia, yaitu sebagai berikut.
- Stroke.
- Penyakit Alzheimer.
- Tumor otak.
- Demensia.
- Hipoksia serebral.
- Cedera otak traumatis.
- Gangguan perkembangan.
- Infeksi, seperti ensefalitis.
- Kejang dan epilepsi.
- Keracunan karbon monoksida.
Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?
Jika Anda merasa sulit mengenali wajah seseorang, apalagi baru saja mengalami cedera kepala tertentu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ahli saraf.
Untuk mendiagnosis penyakit prosopagnosia, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan awal.
Misalnya dengan memberikan Anda beberapa gambar wajah untuk dihafalkan, kemudian Anda diminta untuk mengenalinya.
Anda juga dapat diberikan gambar-gambar wajah tokoh terkenal untuk dikenali ataupun diminta membandingkan dua gambar wajah guna dicari persamaan dan perbedaannya.
Persamaan dan perbedaan yang dicari umumnya terkait dengan usia, jenis kelamin, serta ekspresi emosional dari serangkaian wajah.
Selain itu, beberapa tes di bawah ini juga mungkin akan dilakukan untuk memastikan kondisi Anda tidak terkait dengan gangguan saraf lain.
- Tes sensorik, untuk memastikan penglihatan Anda berfungsi dengan baik.
- Tes status kognitif dan mental, untuk memastikan Anda tidak memiliki masalah terkait mental dan kognitif. Misalnya kemampuan berpikir, fokus, dan memecahkan masalah.
- Tes memori, untuk memastikan Anda tidak memiliki gangguan memori.
- Tes pengenalan objek, untuk memastikan kondisi Anda tidak terkait dengan agnosia.
Selain tes-tes tersebut, Anda juga mungkin perlu menjalani serangkaian pemeriksaan lainnya untuk mencari tahu penyebab dari buta wajah yang Anda alami, seperti:
- CT scan,
- MRI,
- elektroensefalogram (EEG),
- lumbal pungsi,
- tes genetik, atau
- evoked potentials test.
Apakah prosopagnosia dapat disembuhkan?
Sampai saat ini, belum ada terapi yang dapat menyembuhkan kondisi prosopagnosia.
Pasien yang mengalami prosopagnosia dapat dikondisikan untuk mengenali seseorang berdasarkan ciri-ciri khas lainnya.
Misalnya cara berjalan, model rambut, kebiasan berbicara dan suara, maupun ciri-ciri fisik lainnya.
Meski begitu, kondisi medis tertentu yang menyebabkan prosopagnosia masih dapat diobati. Pengobatan ini tentu saja dapat membantu mengatasi buta wajah yang dimiliki.
Adapun jenis pengobatan yang diberikan bisa berbeda, tergantung pada penyakit yang Anda derita.
Misalnya, buta wajah akibat infeksi pada saraf, terutama otak, mungkin dapat diobati dengan obat antibiotik, sedangkan tumor otak bisa diatasi dengan operasi pengangkatan tumor.
Konsultasikan kepada dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.
[embed-health-tool-bmi]