Mielitis transversa (transverse myelitis) adalah kondisi neurologis yang cukup jarang terjadi, tetapi masuk dalam kategori serius. Banyak orang yang mungkin belum pernah mendengar istilah ini. Namun, mengetahui fakta tentang penyakit ini sangatlah penting untuk dapat mendeteksi atau bahkan mungkin mencegahnya. Ketahui faktanya di sini.
Apa itu penyakit mielitis transversa?
Mielitis transversa (transverse myelitis) adalah peradangan pada satu bagian dari sumsum tulang belakang.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada selubung mielin yang menjadi pelindung serabut saraf.
Akibatnya, transmisi sinyal saraf terganggu sehingga menimbulkan ragam gejala neurologis.
Dilansir dari Cleveland Clinic, transverse myelitis merupakan kondisi yang dapat menyerang siapa saja.
Namun, masalah neurologis ini lebih sering terjadi pada orang yang berusia antara 10 hingga 19 tahun dan 30 hingga 39 tahun.
Angka kasus ini pun cukup jarang terjadi, yang mencapai sekitar 1—8 kasus per 1 juta orang per tahun.
Namun, kondisi ini memerlukan perhatian serius karena bisa menyebabkan kerusakan saraf permanen.
Gejala mielitis transversa
Gejala mielitis transversa bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan peradangan. Berikut beberapa gejala umum yang mungkin muncul.
1. Nyeri
Salah satu gejala awal yang sering muncul adalah nyeri di punggung bawah yang terjadi secara tiba-tiba. Nyeri ini bisa menjalar ke kaki atau lengan, atau bahkan mengelilingi dada atau perut.
Intensitas nyeri bisa bervariasi tergantung pada bagian sumsum tulang belakang yang terkena. Nyeri ini bisa sangat tajam dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Sensasi abnormal
Transverse myelitis adalah kondisi yang sering menyebabkan sensasi abnormal, seperti mati rasa, kesemutan, rasa dingin, atau sensasi terbakar.
Beberapa orang juga mengalami sensitivitas berlebihan terhadap sentuhan ringan atau suhu ekstrem. Anda mungkin merasa seolah-olah ada sesuatu yang membungkus kulit dada, perut, atau kaki Anda dengan erat.
3. Rasa lemah pada lengan dan kaki
Kelemahan otot adalah gejala lain yang umum dari myelitis transversa. Beberapa orang merasa kakinya berat, tersandung, atau menyeret satu kaki saat berjalan.
Pada kasus yang lebih parah, kelemahan ini bisa berkembang menjadi kelumpuhan total pada lengan atau kaki.
4. Masalah kandung kemih dan usus
Masalah kandung kemih dan usus juga sering terjadi pada penderita mielitis transversa. Ini bisa berupa keinginan untuk buang air kecil lebih sering, inkontinensia urine, kesulitan buang air kecil, dan sembelit.
Gejala ini dapat sangat mengganggu kualitas hidup sehari-hari dan memerlukan perhatian medis yang tepat.
Penyebab transverse myelitis
Mielitis transversa dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut penjelasan tentang penyebabnya.
1. Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya)
Myelitis transversa idiopatik berarti tidak ada penyebab yang diketahui untuk kondisi ini.
Ini adalah kasus yang paling umum terjadi karena respons kekebalan tubuh yang abnormal dan berlebihan terhadap sumsum tulang belakang.
Hal tersebut memicu peradangan yang kemudian bisa menimbulkan kerusakan jaringan. Namun, mereka belum bisa menentukan penyebab atau pemicu pastinya.
2. Infeksi virus dan bakteri
Penyebab lain myelitis transversa adalah infeksi yang menyerang sistem saraf, baik akibat virus maupun bakteri. Beberapa virus yang dapat menyebabkan kondisi ini termasuk:
- enterovirus,
- virus West Nile,
- virus herpes, seperti herpes genital,
- HIV,
- varicella-zoster,
- virus leukemia sel T manusia tipe 1 (HTLV-1),
- virus Zika,
- neuroborreliosis,
- sifilis,
- tuberkulosis,
- infeksi kulit bakteri, dan
- pneumonia bakteri Mycoplasma.
3. Gangguan autoimun
Beberapa gangguan autoimun yang terkait dengan mielitis transversa adalah:
- spondilitis ankilosa,
- sindrom antifosfolipid,
- penyakit Behçet,
- penyakit jaringan ikat campuran,
- rheumatoid arthritis,
- sarkoidosis,
- skleroderma,
- sindrom Sjogren, dan
- lupus eritematosus sistemik (SLE).
Pengobatan transverse myelitis
Myelitis transversa adalah kondisi yang memerlukan perawatan medis yang cepat dan tepat. Berikut beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengobati transverse myelitis.
1. Terapi steroid intravenous
Jika menderita penyakit neurologis ini, langkah pertama yang mungkin dilakukan dokter adalah memberikan steroid melalui infus. Steroid berfungsi untuk mengurangi peradangan di sumsum tulang belakang.
Umumnya, terapi ini berlangsung selama beberapa hari. Transverse myelitis adalah kondisi yang bisa merusak saraf, sehingga mengurangi peradangan secepat mungkin adalah hal yang penting.
2. Terapi pertukaran plasma
Jika tubuh tidak merespons terapi steroid dengan baik, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi pertukaran plasma.
Prosedur ini akan mengambil plasma dari darah Anda dan menggantinya dengan cairan khusus.
Walaupun tidak sepenuhnya jelas bagaimana cara kerja prosedurnya, terapi plasma ini dipercaya bisa menghilangkan antibodi inflamasi yang berkontribusi terhadap transverse myelitis.
3. Pemberian obat antivirus
Jika mielitis transversa disebabkan oleh infeksi virus, dokter mungkin akan memberikan obat antivirus untuk mengatasi infeksi tersebut.
Hal ini bertujuan menghentikan perkembangan infeksi dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sumsum tulang belakang.
4. Konsumsi obat penghilang nyeri
Nyeri kronis adalah komplikasi umum dari mielitis transversa. Untuk mengurangi nyeri otot akibat kondisi ini, dokter bisa merekomendasikan obat penghilang nyeri, seperti:
- acetaminophen,
- ibuprofen, atau
- naproxen sodium.
Jika mengalami nyeri saraf, obat antidepresan seperti sertraline dan obat antikonvulsan juga akan digunakan. Namun, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini.
5. Terapi lainnya
Selain pengobatan medis, ada beberapa terapi lain yang fokus pada pemulihan jangka panjang dan perawatan harian, antara lain:
- terapi fisik,
- terapi okupasi, atau
- psikoterapi.
Apakah myelitis bisa sembuh total?
Pencegahan mielitis transversa
Sayangnya, mielitis transversa tidak dapat dicegah sepenuhnya. Jika sudah mengalami kondisi ini, hal yang mungkin dilakukan adalah mengurangi risiko terjadinya gejala yang lebih parah.
Berikut beberapa cara atau tips yang bisa Anda coba terapkan untuk mengurangi risiko kondisi ini sekaligus mencegah kondisi semakin parah.
1. Jaga kesehatan dan lakukan vaksinasi
Menjaga kesehatan secara umum adalah langkah penting dalam pencegahan mielitis transversa.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memastikan Anda mendapatkan vaksinasi yang sesuai.
Mielitis adalah kondisi yang bisa dipicu oleh infeksi virus, sehingga vaksinasi bisa membantu melindungi tubuh dari infeksi penyebabnya.
2. Deteksi dini dan pengobatan segera
Meskipun mielitis transversa adalah kondisi yang jarang, deteksi dini tetap sangat penting.
Jika mengalami gejala seperti nyeri punggung yang tidak biasa, kelemahan otot, atau gangguan sensorik, segeralah konsultasikan kepada dokter.
Deteksi dan pengobatan yang cepat dapat membantu mencegah kerusakan saraf yang lebih serius.
3. Rehabilitasi fisik dan terapi
Jika Anda atau seseorang yang dikenal mengalami mielitis transversa, proses rehabilitasi fisik sangatlah penting.
Terapi fisik dapat membantu memulihkan kekuatan otot dan koordinasi tubuh.
Ini penting untuk mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti kelemahan otot atau gangguan fungsi tubuh.
4. Dapatkan dukungan secara psikologis
Menghadapi mielitis transversa tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga emosional.
Beberapa orang mungkin mengalami stres atau depresi akibat keterbatasan fisik yang ditimbulkan oleh kondisi ini.
Jika merasa kesulitan secara emosional, jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga kesehatan mental.
Mengetahui apa itu mielitis transversa, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya sangat penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Kesimpulan
[embed-health-tool-bmi]