backup og meta

Mengulik 4 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan Otak Anda

Mengulik 4 Manfaat Minum Kopi untuk Kesehatan Otak Anda

Kopi masuk dalam daftar jajaran minuman populer banyak kalangan. Minuman ini tersedia dalam berbagai variasi dan bisa disajikan hangat maupun dingin. Salah satu manfaat minum kopi yang umum diketahui, yaitu sebagai pengusir kantuk. Namun, bukan hanya itu, minum kopi ternyata berdampak baik pada kesehatan otak Anda. Apa saja manfaat kopi untuk otak? 

Kandungan bahan aktif pada kopi

Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif yang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda, termasuk otak.

Nah, sebagian besar senyawa tersebut memiliki sifat antioksidan yang mampu melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam sel.

Beberapa bahan aktif pada kopi yang menyehatkan tersebut, di antaranya berikut ini.

  • Kafein. Zat psikoakif yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat.
  • Asam klorogenik (CGA). Antioksidan polifenol yang berperan dalam metabolisme gula darah dan mengatur tekanan darah tinggi.
  • Cafestol dan kahweol. Minyak alami kopi yang baik untuk hati dan melindungi sel-sel tubuh tetap sehat.
  • Trigonelline. Senyawa alkaloid yang berperan dalam pengolahan asam nikotinat (vitamin B3), mencegah gigi berlubang, dan menghambat pertumbuhan bakteri.

Pada dasarnya, kandungan bahan aktif tersebut jumlahnya sangat bervariasi, tergantung jenis biji kopi, bagaimana biji kopi diolah, dan seberapa banyak Anda minum kopi.

Manfaat minum kopi untuk kesehatan otak

kopi sehat

Manfaat minum kopi akan Anda dapatkan jika asupannya sesuai, diminum pada waktu yang tepat, dan pilihan kopinya juga berkualitas.

Beberapa manfaat minum kopi bagi kesehatan otak yang mungkin Anda dapatkan, meliputi berikut ini.

1. Meningkatkan fokus

Menurut studi Scientific Reports, kandungan kafein pada kopi dapat memengaruhi fungsi otak.

Kafein yang terbawa oleh aliran darah berinteraksi dengan reseptor adenosin dan merangsang produksi serotonin, dopamin, dan noradrenalin.

Ketiga senyawa ini membuat Anda jadi lebih waspada dan fokus, yang membuat proses berpikir jadi lebih efisien.

Dengan kata lain, kafein dapat membantu merasa lebih baik, lebih cepat dalam merespons, lebih fokus, dan lebih mudah dalam proses belajar.

Itulah mengapa kopi sering dikonsumsi ketika otak seseorang sedang perlu inspirasi untuk melakukan pekerjaan atau membuat suatu karya.

2. Mempertajam daya ingat

Selain membuat Anda lebih waspada, kafein dapat meningkatkan ketajaman memori. Menurut jurnal Cureus, kafein bisa membantu mengingat informasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tanpa memerintah otak untuk mengingat sesuatu, kafein dapat merangsang otak untuk mengingat suatu hal yang mungkin dilupakan.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat kafein dalam mempertajam daya ingat.

Pasalnya, bila dikonsumsi terlalu banyak, kafein bisa juga menghasilkan ingatan yang tidak akurat.

Peningkatan daya ingat akibat adanya kafein di otak cenderung lebih sering terjadi pada orang yang jarang minum kopi.

3. Meningkatkan kinerja kognitif 

Manfaat kopi untuk otak yang selanjutnya adalah meningkatkan kinerja kognitif otak.

Pasalnya, kafein dipercaya secara signifikan meningkatkan beberapa aspek kognitif, termasuk perhatian, kecepatan reaksi, dan kemampuan memecahkan masalah.

Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Psychopharmacology menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan performa dalam pekerjaan  yang memerlukan perhatian dan konsentrasi.

Kafein juga telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk memecahkan masalah dan beradaptasi dalam situasi yang menuntut pemikiran kritis.

4. Menurunkan risiko penyakit otak dan saraf

Sama seperti bagian tubuh yang lainnya, otak juga akan mengalami penurunan fungsi. Berbagai penyakit pun dapat menyerang otak Anda, salah satunya demensia dan penyakit Alzheimer.

Penyakit tersebut menyebabkan daya ingat dan kemampuan berpikir memburuk serta perubahan perilaku dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

Risiko kedua penyakit ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, perkembangan penyakitnya dapat diperlambat dengan minum kopi.

Periset percaya bahwa kandungan antioksidan dan senyawa antiradang yang terkandung pada kopi dapat mengurangi peradangan pada sel-sel otak.

Selain demensia dan Alzeheimer, kandungan kafein pada kopi juga dipercaya membantu mencegah penyakit Parkinson.

Penyakit ini menandakan bahwa sel-sel saraf di otak yang memproduksi dopamin rusak atau mati. Akibatnya, gerakan tubuh akan terganggu dan menimbulkan tremor pada tubuh.

Itu beberapa manfaat minum kopi bagi otak yang perlu Anda ketahui. Namun pastikan Anda mengomsumsi kopi sesuai aturan dan waktu yang tepat.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika di Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa orang dewasa sebaiknya hanya mengonsumsi sekitar 400 mg kopi setiap harinya untuk menghindari efek samping yang dapat membahayakan tubuh.

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat tubuh terlalu banyak menerima asupan kafein adalah sakit kepala, insomnia, detak jantung cepat, tremor otot, hingga sering buang air kecil.

Kesimpulan

  • Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif yang dapat menjaga kesehatan tubuh Anda, termasuk otak.
  • Beberapa bahan aktif tersebut adalah kafein, asam klorogenik, cafestol dan kahweol, serta trigonelline.
  • Beberapa manfaat minum kopi bagi otak di antaranya meningkatkan fokus, mempertajam daya ingat, meningkatkan kinerja kognitif, serta menurunkan risiko penyakit otak dan saraf.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Haskell CF, Kennedy DO, Wesnes KA, Scholey AB. Cognitive and mood improvements of caffeine in habitual consumers and habitual non-consumers of caffeine. Psychopharmacology (Berl). 2005 Jun;179(4):813-25. doi: 10.1007/s00213-004-2104-3. Epub 2005 Jan 28. PMID: 15678363. Retrieved 15 October 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15678363/ 

Fiani B, Zhu L, Musch BL, Briceno S, Andel R, Sadeq N, Ansari AZ. The Neurophysiology of Caffeine as a Central Nervous System Stimulant and the Resultant Effects on Cognitive Function. Cureus. 2021 May 14;13(5):e15032. doi: 10.7759/cureus.15032. PMID: 34150383; PMCID: PMC8202818. Retrieved 15 October 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8202818/ 

Nuhu AA. Bioactive micronutrients in coffee: recent analytical approaches for characterization and quantification. ISRN Nutr. 2014 Jan 22;2014:384230. doi: 10.1155/2014/384230. PMID: 24967266; PMCID: PMC4045301. Retrieved 15 October 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24967266/ 

Chang, D., Song, D., Zhang, J., Shang, Y., Ge, Q., & Wang, Z. (2018). Caffeine caused a widespread increase of resting brain entropy. Scientific reports, 8(1), 2700. Retrieved 15 October 2024, from https://www.nature.com/articles/s41598-018-21008-6

9 Reasons Why (the Right Amount of) Coffee Is Good for You. (2024). Retrieved 15 October 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/9-reasons-why-the-right-amount-of-coffee-is-good-for-you

 Chang, D., Song, D., Zhang, J., Shang, Y., Ge, Q., & Wang, Z. (2018). Caffeine caused a widespread increase of resting brain entropy. Scientific reports, 8(1), 2700. Retrieved 15 October 2024, from https://www.nature.com/articles/s41598-018-21008-6 

Haskell CF, Kennedy DO, Wesnes KA, Scholey AB. Cognitive and mood improvements of caffeine in habitual consumers and habitual non-consumers of caffeine. Psychopharmacology (Berl). 2005 Jun;179(4):813-25. doi: 10.1007/s00213-004-2104-3. Epub 2005 Jan 28. PMID: 15678363. Retrieved 15 October 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15678363/ 

McLellan, T. M., Caldwell, J. A., & Lieberman, H. R. (2016). A review of caffeine’s effects on cognitive, physical and occupational performance. Neuroscience & Biobehavioral Reviews, 71, 294-312. Retrieved 15 October 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0149763416300690

McLellan TM, Caldwell JA, Lieberman HR. A review of caffeine’s effects on cognitive, physical and occupational performance. Neurosci Biobehav Rev. 2016 Dec;71:294-312. doi: 10.1016/j.neubiorev.2016.09.001. Epub 2016 Sep 6. PMID: 27612937. Retrieved 15 October 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27612937/ 

Caffeine: How much is too much? (2022). Retrieved 15 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/caffeine/art-20045678

Nehlig A. Effects of coffee/caffeine on brain health and disease: What should I tell my patients? Pract Neurol. 2016 Apr;16(2):89-95. doi: 10.1136/practneurol-2015-001162. Epub 2015 Dec 16. PMID: 26677204. Retrieved 15 October 2024, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26677204/

Versi Terbaru

24/10/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kopi Gula Aren atau Gula Putih, Mana yang Lebih Sehat?

8 Cara Mengubah Kebiasaan Minum Kopi Jadi Lebih Sehat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 24/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan