backup og meta

Panduan Tepat Merawat Orang dengan Penyakit Alzheimer

Panduan Tepat Merawat Orang dengan Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer menimbulkan berbagai gejala yang bisa membuat penderitanya sulit untuk melakukan berbagai aktivitas harian. Mereka menjadi mudah lupa, kadang linglung, bahkan kesulitan untuk merawat dirinya sendiri. Itulah sebabnya, pasien membutuhkan bantuan keluarga maupun pengasuh untuk membantu perawatan di rumah. Lantas, seperti apa perawatan di rumah untuk penderita penyakit Alzheimer?

Panduan perawatan penderita penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer yang merupakan jenis demensia paling umum. Pada awalnya, penyakit menyerang sel-sel otak dan seiring waktu sel-sel tersebut akan mati. Kondisi ini menimbulkan penurunan kemampuan seseorang untuk berpikir, berperilaku, dan berbahasa.

Bagi Anda yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi ini, menghadapi mereka tentu bukanlah tugas yang mudah. Padahal perawatan di rumah dapat membantu pasien memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Anda tidak perlu khawatir, simak panduan perawatan penderita Alzheimer di bawah ini.

1. Perhatikan pola makan untuk penderita Alzheimer

makanan untuk lansia atau orang tua lanjut usia

Gejala Alzheimer, yakni suka lupa dapat membuat pasien tidak makan dan minum dengan benar. Ditambah dengan gejala lain yang menyertai, seperti kesulitan bergerak dan kemampuan melihat menurun membuat pasien susah untuk mendapatkan asupan gizi dengan benar.

Ini diperparah dengan pasien yang tidak bisa mengenali makanan atau lupa caranya makan. Akibatnya, kondisi ini bisa membuat pasien dehidrasi, kekurangan nutrisi (malnutrisi), dan berat badannya semakin menurun.

Guna menghindari hal tersebut, Anda perlu memperhatikan pola makan pasien. Perawatan untuk penderita Alzheimer ini bisa Anda terapkan dengan membuat jadwal makan dan minum.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam menjaga pola makan pasien Alzheimer adalah:

  • Mendampingi pasien ketika makan dan memberi tahu mereka langkah-langkah untuk makan dengan benar.
  • Sajikan makanan yang simpel agar mudah membantu pasien mengenal kembali lauk dan pauk yang akan dimakan.
  • Batasi makanan yang mengandung lemak jenuh, tinggi kolesterol, tinggi gula dan garam. Sebaliknya, tingkatkan konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
  • Ciptakan suasana yang tenang ketika makan, supaya pasien dapat fokus dengan aktivitasnya. Jadi, matikan radio atau televisi di rumah yang sedang menyala.

2. Tingkatkan komunikasi dengan cara yang tepat

gaya hidup sehat lansia

Pasien penyakit Alzheimer cenderung sulit untuk berkomunikasi. Entah mereka berbicara terbata-bata, sulit menyebutkan benda atau kata yang ingin dibicarakan, atau terus mengulang-ulang pertanyaan yang sama. Menghadapi pasien dengan gejala ini, tentu menjadi tantangan bagi Anda.

Nah, perawatan yang tepat untuk penderita dengan gejala Alzheimer ini adalah mengikuti terapi wicara. Tidak mengandalkan terapis, sebenarnya perawatan ini juga bisa dilakukan di rumah. Caranya adalah dengan meningkatkan komunikasi dengan pasien.

Akan tetapi, cara berkomunikasi Anda dengan pasien tidak bisa disamakan dengan cara berkomunikasi Anda dengan orang yang normal. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika berkomunikasi dengan pasien Alzheimer.

  • Anda harus bersabar dan mendengarkan ucapan pasien hingga selesai.
  • Ketika pasien mencoba menerka-nerka kata yang akan diucapkan, cobalah berikan pilihan kata-kata yang mungkin tidak terpikirkan oleh pasien.
  • Cobalah berbicara dengan nada jelas, pelan, dan jika bisa diikuti dengan gerakan tubuh.
  •  Hindari berbicara dengan nada keras dan membentak.

3. Ajak pasien untuk berolahraga dan mengikuti aktivitas sosial

peregangan untuk lansia

Perawatan untuk penderita Alzheimer selanjutnya adalah memastikan pasien cukup aktif bergerak. Nah, Anda bisa mengajaknya untuk berolahraga bersama. Olahraga menyehatkan secara fisik dan mental.

Aktivitas fisik ini dapat menjaga berat badan pasien tetap ideal, meningkatkan kebugaran pasien, meningkatkan kualitas tidur dan fungsi jantung. Di samping itu, olahraga juga memungkinkan pasien untuk berinteraksi dengan orang lain. Ini bisa meningkatkan kemampuan pasien dalam berkomunikasi.

Keterlibatan sosial ini juga memberi manfaat pada pasien Alzheimer yang mengalami gejala depresi, seperti suasana hati mudah berubah dan kesepian.

Namun, menerapkan cara merawat penderita Alzheimer ini tidak boleh sembarangan. Kebanyakan pasien Alzheimer adalah lansia yang mungkin memiliki masalah kesehatan lain. Jadi, jenis olahraga dan durasinya harus disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.

Tidak hanya olahraga, perawatan untuk penderita Alzheimer juga meliputi aktivitas sosial. Maksudnya, Anda sebagai pendamping perlu meluangkan waktu untuk mengajak pasien mengikuti kegiatan yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Anda bisa mengajak pasien untuk bernyanyi bersama, bermain tebak-tebak kata, atau nama benda-benda di sekitar.

Kegiatan di atas tidak hanya membantu pasien untuk merangsang kemampuan daya ingat tapi juga membantu pasien untuk memperlancar komunikasi.

4. Perhatikan pola tidurnya

masalah tidur lansia

Pasien Alzheimer kerap kali mengalami gangguan tidur. Agar kualitas tidurnya tetap baik, Anda harus membantu pasien untuk tidur dengan nyaman di malam hari. Ada beberapa cara untuk membantu pasien tidur dengan baik, yakni menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dan aman.

Cobalah untuk membantu pasien tidur dan bangun di jam yang sama. Jangan biarkan pasien tidur hingga larut malam. Sebelum tidur, Anda bisa menyiapkan air hangat untuk mandi sore. Ini membantunya jadi lebih rileks sehingga dapat tidur dengan nyaman.

Jika tips di atas tidak membantu, Anda harus membawanya ke dokter. Jangan berikan obat tidur tanpa izin dari dokter karena efek sampingnya mungkin bisa memperburuk kondisi pasien.

5. Ciptakan suasana rumah dan lingkungan yang aman

aktif berhubungan seks lansia

Perawatan untuk penderita Alzheimer juga meliputi kondisi suasana rumah dan lingkungan sekitarnya. Pasalnya, susana rumah yang tenang bisa membantu pasien untuk fokus dengan segala kegiatan yang dilakukan.

Sebaliknya, jika suasana rumah bising, mereka akan sulit untuk konsentrasi. Kondisi rumah seperti ini juga bisa membuat mereka stres. Tentunya, hal ini akan berdampak buruk dengan kesehatan tubuhnya secara menyeluruh.

Di samping ketenangan, pasien juga membutuhkan rumah dan lingkungan yang aman. Alasannya, karena pasien rentan sekali mengalami insiden yang membahayakan, seperti terjatuh, ceroboh dalam meletakkan atau menggunakan benda.

Dilansir dari situs Mayo Clinic, beberapa hal berikut ini membantu pasien Alzheimer hidup dengan aman, di antaranya:

  • Selalu menyimpan kunci, dompet, benda berharga lainnya di tempat aman agar tidak mudah hilang. Selain itu, simpan benda-benda tajam di tempat yang sulit dijangkau pasien.
  • Simpan obat-obatan untuk mengobati Alzheimer di kotak obat dan pastikan pasien tidak mudah menjangkaunya.
  • Atur ponsel pasien dengan aplikasi pelacak lokasi. Ini akan sangat membantu, sewaktu-waktu pasien tersesat ketika keluar rumah.
  • Singkirkan perabotan rumah yang mungkin mengganggu pasien ketika berjalan. Pastikan juga lantai rumah selalu kering dan tidak licin agar pasien tidak mudah tergelincir.
  • Jangan biarkan banyak cermin tergantung di rumah. Alasannya karena penderita Alzheimer mungkin menganggap gambar di cermin membingungkan atau menakutkan dan ini bisa memicu gejalanya.
  • Pajang foto di dinding rumah yang bisa membantu pasien mengenal dan mengingat anggota keluarganya.

Cara merawat penderita Alzheimer di atas mungkin selalu mudah untuk Anda terapkan. Jadi, jika Anda menghadapi kesulitan, jangan sungkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.

 

 

 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Karlawish J. (2014). How are we going to live with Alzheimer’s disease?. Health affairs (Project Hope)33(4), 541–546. https://doi.org/10.1377/hlthaff.2014.0089 [Accessed on November 27th, 2020]

Eating and drinking. Alzheimer’s Society. https://www.alzheimers.org.uk/get-support/daily-living/eating-drinking [Accessed on November 27th, 2020]

6 tips for managing sleep problems in Alzheimer’s. (n.d.). National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/6-tips-managing-sleep-problems-alzheimers [Accessed on November 27th, 2020]

Food and eating. Alzheimer’s Disease and Dementia. https://www.alz.org/help-support/caregiving/daily-care/food-eating [Accessed on November 27th, 2020]

Physical activity and exercise. Alzheimer’s Society. https://www.alzheimers.org.uk/get-support/daily-living/exercise [Accessed on November 27th, 2020]

Alzheimer’s and dementia: Tips for better communication. (2019, June 1). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/caregivers/in-depth/alzheimers/art-20047540 [Accessed on November 27th, 2020]

10 ways to help a family living with Alzheimer’s. Alzheimer’s Disease and Dementia. https://www.alz.org/blog/alz/october-2019/10_ways_to_help_a_family_living_with_alzheimer_s [Accessed on November 27th, 2020]

6 tips for managing sleep problems in Alzheimer’s. National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/6-tips-managing-sleep-problems-alzheimers [Accessed on November 27th, 2020]

Alzheimer’s and dementia: Tips for better communication. (2019, June 1). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/caregivers/in-depth/alzheimers/art-20047540 [Accessed on November 27th, 2020]

Alzheimer’s disease – Symptoms and causes. (2018, December 8). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alzheimers-disease/symptoms-causes/syc-20350447 [Accessed on November 27th, 2020]

 

Versi Terbaru

30/11/2020

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Aprinda Puji


Artikel Terkait

Mengenal Bagian dan Fungsi Sawar Darah Otak

Menguak Penyebab dan Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Demensia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan