Sangat normal bagi Anda untuk merasakan emosi negatif ketika menghadapi situasi yang tidak diharapkan. Dengan kedatangannya yang bisa terjadi secara tiba-tiba, sudah sewajarnya setiap orang mengetahui cara mengendalikan emosi.
Emosi yang tidak dikendalikan justru bisa membuat Anda melakukan sesuatu yang mungkin Anda sesali di kemudian hari. Bagaimana cara mengelolanya? Simak jawabannya di sini.
Bagaimana cara mengendalikan emosi?
Manusia memang boleh berencana, tetapi kenyataan bisa terjadi sebaliknya karena berbagai hal yang tidak bisa Anda kendalikan.
Wajar jika emosi negatif muncul karenanya. Namun, sebelum emosi mengambil alih kemampuan Anda untuk berpikir jernih, cobalah untuk mengendalikannya dengan berbagai cara berikut.
1. Buang pikiran buruk
Saat dilanda masalah, otak Anda cenderung memikirkan kemungkinan terburuk dari kondisi tersebut.
Padahal, pemikiran itulah yang sering kali justru membawa Anda ke dalam kondisi terburuk karena lupa mencari solusi.
Oleh karena itu, sebisa mungkin singkirkan pikiran buruk yang tidak diperlukan saat dilanda masalah.
Alih-alih terus-menerus memikirkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi, fokuslah untuk mencari solusinya.
2. Buat jurnal emosi
Emosi negatif bisa muncul secara tiba-tiba karena Anda membiarkannya menumpuk tanpa mencari solusinya. Untuk menghindari hal ini, cobalah menulis jurnal tentang perasaan Anda setiap hari.
University of Rochester Medical Center menyebutkan bahwa journaling bisa membantu Anda mengetahui pola permasalahan dan memahami mana yang harus segera diselesaikan.
Dengan journaling, Anda bisa menghindari kondisi atau situasi tertentu yang biasanya menyebabkan emosi.
3. Olahraga
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Asian Nursing Research (2019) menunjukkan bahwa sekelompok perawat yang rajin berolahraga memiliki kemampuan lebih baik dalam mengontrol emosinya.
Kemampuan mengendalikan emosi tersebut didapatkan dengan cara olahraga rutin selama 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Olahraga dapat membantu Anda mengontrol amarah dengan cara merangsang pelepasan endorfin. Ini adalah hormon yang menciptakan emosi positif dan memperbaiki suasana hati.
Tak perlu olahraga berat, Anda bisa memulainya dengan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau jogging. Lakukan secara rutin agar Anda mendapatkan manfaatnya.
4. Berpikir sebelum berbicara
Saat sedang emosi, seseorang cenderung mengeluarkan kata-kata yang akan disesalinya. Maka, janganlah terburu-buru berbicara ketika sedang emosi.
Sebisa mungkin, cobalah berpikir dua kali untuk memastikan bahwa kata-kata tersebut tidak membuat Anda menyesal di kemudian hari.
Cara memastikan kondisi tersebut adalah dengan mengucapkan kata-kata tersebut berulang kali ke diri Anda sendiri. Jika Anda merasa tersakiti, jangan mengucapkannya pada orang lain.
5. Jangan malu untuk menangis
Tak jarang, seseorang justru berusaha meredam emosi dengan cara menyalurkannya pada bacaan atau tontonan yang bisa membuatnya menangis.
Kebiasaan tersebut tentu tidak salah. Meski begitu, Anda juga tidak perlu malu untuk menumpahkan tangisan di depan seseorang yang membuat Anda emosi, seperti pasangan atau keluarga.
Manfaat menangis bagi tubuh adalah meningkatkan produksi hormon oksitosin dan endorfin. Kedua zat ini bisa memberikan efek menenangkan dan meredakan rasa sakit, baik fisik maupun emosional.
6. Alihkan dengan humor
Amarah sering kali menimbulkan ketegangan dengan orang-orang di sekitar. Dalam kondisi seperti ini, Anda bisa mengelola emosi diri sendiri sekaligus ketegangan di sekitar dengan cara melontarkan humor.
Akan tetapi, ingatlah bahwa emosi bisa memengaruhi perkataan dan tindakan Anda. Jadi, saat hendak melontarkan lelucon, pastikan hal tersebut tidak melukai perasaan orang lain.
7. Lakukan teknik pernapasan
Ketika diliputi emosi, napas Anda akan memburu atau semakin cepat. Kondisi ini bisa membuat tubuh Anda tegang sehingga emosi semakin memuncak.
Oleh karena itu, cobalah untuk mengendalikan amarah dengan cara menerapkan teknik pernapasan tertentu.
Salah satu teknik pernapasan untuk meredam emosi adalah mengambil napas sedalam mungkin, lalu mengembuskannya secara perlahan.
8. Jangan terlalu lama menahan emosi
Beberapa orang masih berpikir bahwa cara terbaik mengendalikan emosi adalah dengan menahannya. Sebenarnya, selama tidak dilakukan terlalu lama, cara ini tidak akan merugikan Anda.
Akan tetapi, jangan sampai menahan emosi menjadi kebiasaan. Emosi yang tertahan justru bisa menimbulkan “ledakan” yang lebih besar.
Menahan emosi hanya akan membuat Anda melupakan permasalahan sejenak. Setelah itu, Anda justru membutuhkan energi lebih banyak untuk benar-benar mengatasinya.
9. Beri afirmasi untuk diri sendiri
Salah satu cara ampuh untuk mengendalikan emosi negatif adalah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa Anda pasti bisa mengatasinya.
Caranya, Anda cukup memberi afirmasi untuk diri sendiri, seperti, “Tenang, semua ini hanya sementara,” atau, “Kamu pernah menghadapi hal serupa. Kali ini pasti bisa.”
Dengan cara ini, Anda memberikan sugesti bagi otak untuk mencari jalan keluar dari penyebab emosi alih-alih membesar-besarkannya.
10. Cari udara segar
Ketika emosi sedang memuncak, cobalah untuk keluar dari ruangan dan berjalan-jalan sejenak untuk mencari udara segar.
Menghirup udara segar akan membantu Anda berpikir jernih sehingga Anda dapat menemukan jalan keluar dari situasi yang menyebabkan emosi.
Jalan-jalan di ruang terbuka juga akan mengurangi kadar hormon kortisol dalam tubuh. Ini adalah hormon yang diproduksi tubuh ketika Anda stres.
11. Putar musik favorit
Pernahkah Anda tiba-tiba ingin mendengarkan musik ketika sedang emosi? Keinginan yang timbul secara naluriah ini rupanya memang bisa membantu Anda mengelola emosi.
Ketika mendengarkan musik, secara tidak langsung ritme tubuh Anda akan mengikuti irama musiknya. Jadi, usahakan untuk memilih musik yang menenangkan atau bersemangat.
Jangan menahan diri ketika lantunan musik yang Anda dengarkan mendorong Anda untuk bernyanyi.
12. Temui seseorang untuk berbicara
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meredam emosi adalah membicarakannya dengan orang lain. Pastikan Anda memilih orang terdekat yang suportif dan tidak menghakimi.
Dengan kehadiran mereka, Anda bisa meminta sudut pandang lain untuk meluruskan pemikiran yang mungkin sudah telanjur terpengaruh oleh emosi.
Jika berbagai cara di atas tidak juga meredam emosi Anda, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahlinya, seperti psikolog.
Konsultasi bersama psikolog dapat membantu Anda menggali lebih dalam penyebab emosi Anda dan bagaimana cara menghadapinya dengan sehat.
Kesimpulan
Emosi bisa dikendalikan dengan berbagai cara, mulai dari membuang pikiran buruk, menangis, menerapkan teknik pernapasan, memberi afirmasi pada diri sendiri, hingga memutar musik favorit. Tahu cara mengendalikan emosi memang penting. Jika tidak, Anda mungkin melakukan sesuatu yang akan Anda sesali di kemudian hari.