backup og meta

4 Penyebab Sakit Kepala Hormonal dan Cara Mengatasinya

4 Penyebab Sakit Kepala Hormonal dan Cara Mengatasinya

Tahukah Anda bahwa sebagian besar sakit kepala pada wanita ternyata disebabkan oleh hormon? Ini mungkin bisa menjawab pertanyaan banyak wanita yang sering merasa sakit kepala, bahkan migrain, di waktu-waktu tertentu tanpa penyebab yang jelas. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan sakit kepala hormonal ini? Ketahui jawabannya di bawah ini.

Ciri-ciri sakit kepala hormonal

Gejala sakit kepala hormonal umumnya berkaitan dengan perubahan kadar hormon, khususnya estrogen dan progesteron.

Beberapa gejala yang sering muncul meliputi berikut ini.

  • Nyeri kepala berdenyut atau migrain, biasanya pada satu sisi kepala.
  • Sensitivitas terhadap cahaya, suara, atau bau.
  • Mual atau muntah.
  • Perubahan mood atau mudah marah (iritabilitas).
  • Gangguan tidur dan kelelahan.

Penyebab sakit kepala hormonal pada wanita

sakit kepala saat menunduk

Sakit kepala hormonal terjadi karena perubahan hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang memengaruhi sensitivitas otak terhadap rasa sakit.

Beberapa penyebab utama sakit kepala hormonal meliputi berikut ini.

1. Menstruasi

Menurut para ahli di National Migraine Centre, lebih dari separuh wanita yang rutin mengalami migrain akan mengalami migrain yang lebih parah menjelang atau selama haid.

Para ahli ini menemukan bahwa migrain saat haid biasanya muncul antara dua hari menjelang haid hingga tiga hari pertama menstruasi.

Ini diakibatkan oleh menurunnya kadar estrogen pada masa menstruasi. Penurunan estrogen ini memengaruhi neurotransmtiter di otak, seperti serotonin, yang terkait dengan regulasi nyeri​.

2. Pil KB kombinasi

Beberapa wanita merasa sakit kepala mereka membaik setelah minum pil KB. Namun, serangan sakit kepala menjadi lebih sering di masa “libur” pil KB kombinasi, saat kadar estrogen turun.

Ini karena pil KB kombinasi mengandung estrogen dan progestin, sehingga dapat menyebabkan atau memperburuk sakit kepala hormonal pada sebagian wanita saat sedang tidak mengonsumsinya.

Pasalnya, estrogen dalam pil KB memengaruhi kadar hormon alami tubuh, dan perubahan kadar estrogen, khususnya selama periode bebas pil (jeda menstruasi), sering memicu migrain atau sakit kepala pada wanita yang sensitif terhadap perubahan hormon.

3. Menopause

Sakit kepala hormonal biasanya akan menjadi lebih parah semakin dekatnya Anda dengan usia menopause. Ini dikarenakan siklus hormonal Anda yang mulai terganggu dan sering naik turun.

Perubahan hormon estrogen diketahui dapat memperburuk sakit kepala atau migrain bagi sebagian wanita, terutama bagi mereka yang sudah memiliki riwayat migrain.

Penurunan estrogen menyebabkan ketidakseimbangan yang memengaruhi sistem saraf, sehingga meningkatkan sensitivitas terhadap rasa sakit dan menyebabkan migrain atau sakit kepala berdenyut.

4. Kehamilan

Selama trimester pertama, kadar estrogen meningkat tajam, tetapi mungkin menurun di trimester berikutnya.

Perubahan hormon ini bisa memicu sakit kepala bagi sebagian wanita, walaupun beberapa wanita justru merasakan pengurangan migrain selama kehamilan​.

Sakit kepala pada kondisi ini biasanya tidak berbahaya bagi bayi dan akan membaik bahkan hilang sama sekali setelah trimester pertama.

Bagaimana cara mengetahui apakah sakit kepala saya akibat hormon?

Cara terbaik mendeteksi sakit kepala hormonal adalah dengan mencatat sakit kepala Anda. Tandai pada kalender kapan saja Anda mendapat serangan migrain, dan tandai pula hari-hari di mana Anda haid. Lakukan pencatatan ini selama tiga bulan untuk melihat apakah serangan migrain ini selalu datang menjelang dan selama haid. Jika ya, kemungkinan besar sakit kepala tersebut disebabkan oleh hormon.

Pengobatan sakit kepala akibat hormon

sakit kepala bagian depan

Beberapa pengobatan ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi dan mengobati sakit kepala hormonal agar tak muncul lagi.

1. Terapi hormon

Bagi wanita yang mengalami sakit kepala karena perubahan estrogen selama perimenopause atau menopause, terapi hormon dapat membantu menstabilkan kadar estrogen.

Terapi ini bisa dilakukan dengan suplemen estrogen yang diresepkan dokter, biasanya berupa gel yang dioles ke kulit atau koyo yang ditempel.

Hindari terapi hormon dalam bentuk tablet karena dikhawatirkan ada risiko memicu sakit kepala.

Terapi ini harus dilakukan dengan hati-hati karena tidak semua orang cocok, dan ada risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan.

2. Obat-obatan

Obat penghilang rasa sakit seperti NSAID (ibuprofen atau naproxen) sering digunakan untuk meredakan migrain hormonal.

Beberapa wanita mungkin juga memerlukan obat-obatan khusus untuk migrain, seperti triptan, ergotamin, atau asam mefenamat.

Bagi mereka yang mengalami migrain menstruasi, dokter mungkin merekomendasikan pengobatan pencegahan sebelum menstruasi dimulai.

3. Pil KB berkelanjutan

Jika Anda menggunakan pil KB yang memiliki “hari libur” di mana Anda tak perlu minum pil, mintalah pada dokter untuk menggantinya dengan pil KB yang berkelanjutan.

Hal ini untuk mencegah migrain menyerang di hari-hari saat Anda sedang tidak minum pil.

Cara kerja pil KB ini adalah dengan menstabilkan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, sehingga mengurangi perubahan hormon yang dapat memicu sakit kepala.

4. Mengelola stres

Stres adalah pemicu utama migrain dan sakit kepala, terutama selama perubahan hormonal.

Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, dan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan, pada akhirnya, frekuensi sakit kepala.

Dengan berfokus pada pernapasan atau menggunakan visualisasi, tubuh bisa lebih rileks dan mengurangi ketegangan otot yang sering memicu sakit kepala.

5. Perubahan gaya hidup

Menjaga gula darah dengan makan secara teratur dapat mencegah migrain.

Anda dapat mengonsumsi makanan yang rendah gula tambahan, tinggi serat, dan mengandung banyak buah, sayuran, serta lemak sehat untuk membantu menyeimbangkan kadar hormon.

Selain itu, menghindari makanan dan minuman tertentu, seperti kafein, alkohol, dan makanan olahan, juga dapat mencegah sakit kepala.

6. Asupan magnesium

Magnesium sering kali dianjurkan untuk mengurangi migrain, terutama pada wanita yang mengalami sakit kepala sebelum menstruasi.

Penelitian yang dilansir dari National Center for Complimentary and Integrative Health menunjukkan bahwa suplemen magnesium dapat membantu mengurangi migrain menstruasi.

Mineral ini berperan penting dalam regulasi hormon dan pengurangan kontraksi pembuluh darah.

Kesimpulan

  • Sakit kepala hormonal terutama dipicu oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause.
  • Gejalanya bisa mencakup migrain dengan nyeri berdenyut, sensitivitas terhadap cahaya, dan kadang-kadang mual.
  • Perubahan gaya hidup seperti diet seimbang, olahraga teratur, mengelola stres, serta tidur yang cukup dapat membantu mengurangi frekuensi sakit kepala ini. Bila diperlukan, asupan magnesium juga bisa diberikan untuk mengurangi migrain.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Menstrual migraine. (2023). Retrieved 13 November 2024, from https://www.nationalmigrainecentre.org.uk/understanding-migraine/factsheets-and-resources/menstrual-migraine/

Migraine, menopause and HRT. (2023). Retrieved 13 November 2024, from https://www.nationalmigrainecentre.org.uk/understanding-migraine/factsheets-and-resources/migraine-menopause-and-hrt/

Headaches and hormones: What’s the connection? (2023). Retrieved 13 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-daily-headaches/in-depth/headaches/art-20046729

Chai NC, Peterlin BL, Calhoun AH. Migraine and estrogen. Curr Opin Neurol. 2014 Jun;27(3):315-24. https://doi.org/10.1097/WCO.000000000000009

Headaches: What You Need To Know. (n.d.). Retrieved 13 November 2024, from https://www.nccih.nih.gov/health/headaches-what-you-need-to-know

Your menstrual cycle and your health: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 13 November 2024, from https://www.womenshealth.gov/menstrual-cycle/your-menstrual-cycle-and-your-health

Headache Pain. (2024). Retrieved 13 November 2024, from https://newsinhealth.nih.gov/2014/03/headache-pain

Migraine: Office on Women’s Health. (n.d.). Retrieved 13 November 2024, from https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/migraine

Migraine. (n.d.). Retrieved 13 November 2024, from https://www.ninds.nih.gov/health-information/disorders/migraine

Versi Terbaru

21/11/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Kupas Tuntas Penyebab Migrain dan Berbagai Hal yang Dapat Memicu Serangannya

Berbagai Pilihan Obat Sakit Kepala Alami yang Sudah Ada di Rumah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 5 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan