backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Tips Pertolongan Pertama Sakit Kepala pada Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 20/01/2023

    6 Tips Pertolongan Pertama Sakit Kepala pada Anak

    Sekitar 50% anak usia tujuh tahun serta 80% yang berusia 15 tahun pernah mengalami sakit kepala setidaknya satu kali. Lantas, bila sakit kepala terjadi, apa pertolongan pertama atau cara mengatasi yang bisa orangtua lakukan pada anak?

    Kapan orangtua harus khawatir dan perlu membawanya ke dokter? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut.

    Pertolongan pertama sakit kepala pada anak

    Adapun sebagian besar kasus sakit kepala pada anak ini bukanlah kondisi yang serius.

    Oleh karena itu, ada beberapa tips pertolongan pertama sakit kepala pada anak yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan membawanya ke dokter.

    1. Pastikan anak minum banyak air

    cara mengatasi sakit kepala pada anak

    Demam pada anak sering kali terjadi saat ia sakit kepala. Adapun demam bisa menyebabkan dehidrasi yang bisa semakin memperparah nyeri pada kepalanya.

    Itulah kenapa saat demam dan sakit kepala, anak harus minum air putih lebih banyak. Anda juga bisa bantu memenuhi kebutuhan cairannya dengan memberikan jus buah asli, susu, atau sup.

    2. Pilah-pilih makanan untuk anak

    Makanan tertentu bisa memicu sakit kepala kembali kambuh, terutama yang mengandung mecin alias MSG. Jadi, makanan yang mengandung MSG tersebut harus dihindari oleh anak.

    Lebih baik pilih sayur dan buah berbagai warna yang diolah dengan cara yang lebih sehat, yaitu direbus atau dipanggang, bukan digoreng. Hindari pula minuman mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan soda.

    Mengatur pola makan jadi lebih baik juga dapat menurunkan risiko obesitas pada anak. Anak dengan obesitas diketahui lebih sering mengalami sakit kepala.

    3. Kompres dingin atau hangat

    Kompres dingin atau hangat juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi sakit kepala pada anak. Namun, jenis kompres yang dipilih perlu disesuaikan dengan jenis sakit kepalanya.

    Melansir National Headache Foundation, kompres dingin di dahi atau pelipis bisa digunakan untuk mengurangi sakit kepala migrain.

    Sementara jika anak mengalami sakit kepala tegang, kompres hangat bisa digunakan di leher atau bagian belakang kepala.

    4. Istirahat dan tidur yang cukup

    Bila anak sakit kepala, pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan, yaitu meminta anak untuk berbaring dan tidur. Tidur bisa mengistirahatkan tubuh dari segala aktivitas anak Anda.

    Saat sakit kepala terjadi, segera baringkan anak dan sangga kepalanya dengan bantal empuk. Jauhkan anak dari suasana yang bising dan terlalu terang karena sering menjadi pemicu sakit kepala.

    Kurang tidur itu sendiri pun bisa memicu sakit kepala pada anak. Jadi, Anda harus buat jadwal waktu tidur dan bangun anak secara teratur untuk mengurangi risiko kambuh sakit kepalanya.

    5. Ajari anak latihan pernapasan

    Saat sakit kepala menyerang anak Anda, coba ajari ia latihan pernapasan sederhana. Cara ini dapat membantu merilekskan tubuh anak dan mengontrol stres yang bisa memicu sakit kepala.

    Berikut langkah-langkah mempraktikkan teknik pernapasan pada anak.

    1. Posisikan anak duduk di kursi dengan nyaman, punggung lurus, dan telapak kaki di lantai.
    2. Lalu, minta ia untuk tutup mata dan tarik napas secara perlahan melalui hidung.
    3. Tahan napas dalam beberapa detik, kemudian perlahan buang napas melalui mulut.

    6. Siap sedia obat yang tepat

    Selalu pastikan obat-obatan untuk anak Anda selalu tersedia di rumah. Salah satunya yaitu obat sakit kepala untuk anak, seperti parasetamol atau ibuprofen.

    Agar lebih efektif, obat-obatan ini perlu diberikan pada anak saat sakit kepala baru saja menyerang.

    Bukan cuma obat khusus sakit kepala, mengonsumsi obat untuk penyakit yang menyebabkan gejala ini juga bisa membantu mengurangi rasa nyerinya.

    Jika sakit kepala disebabkan oleh sinus atau penyakit lainnya yang mudah kambuh, pastikan anak Anda minum obat tepat waktu dan sesuai saran dokter.

    Namun, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari sakit kepala yang anak Anda alami serta obat atau pengobatan yang tepat.

    Perlu Anda ketahui

    Jenis sakit kepala yang paling sering dialami anak-anak, yaitu migrain dan sakit kepala tegang (tension headache). Migrain dapat terjadi karena adanya perubahan aktivitas kimia di otak, sedangkan sakit kepala tegang umumnya terkait dengan stres pada anak. Sakit kepala pada anak juga bisa terjadi karena kondisi medis lain yang ia alami. Misalnya flu, sinusitis, infeksi telinga tengah, hingga yang lebih serius, seperti tumor otak.

    Kapan harus bawa anak ke dokter saat sakit kepala?

    Kapan harus bawa anak ke dokter saat sakit kepala?

    Sebagian besar kasus sakit kepala pada anak dapat diatasi dengan langkah-langkah pertolongan pertama atau cara mengatasi di atas.

    Meski begitu, beberapa kasus sakit kepala pada anak membutuhkan perawatan medis dari dokter, sehingga Anda perlu membawanya ke rumah sakit.

    Berikut adalah beberapa kondisi yang menjadi tanda bagi Anda untuk segera membawa anak ke dokter saat ia sakit kepala.

    • Rasa sakitnya terasa lebih buruk atau menjadi lebih sering.
    • Sakit kepala muncul secara tiba-tiba.
    • Diare atau muntah terus menerus.
    • Disertai dengan demam pada anak serta nyeri atau kaku pada leher.
    • Disertai gejala lainnya, seperti terasa lemah, hilang penglihatan, kebingungan, pusing, hingga sesak napas.

    Oleh karena itu, pastikan Anda tetap memantau perkembangan kesehatan anak Anda, baik itu dari keparahan dan kapan munculnya gejala serta gejala apa saja yang dialami oleh anak.

    Catatan tersebut bisa Anda beri tahukan kepada dokter setiap check-up rutin untuk mendapatkan perawatan yang lebih tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 20/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan