1. Tes fisik dan riwayat kesehatan
Pada tes ini dokter akan menanyakan apa saja gejala kanker usus besar dan rektum yang mungkin Anda alami dan berapa lama dirasakan. Tes akan dilanjutkan dengan pemeriksaan pembengkakan di perut atau colok anus, yakni dokter memasukkan jari ke dalam rektum untuk merasakan adanya pertumbuhan jaringan abnormal.
Kemudian, dokter juga akan melihat adanya kemungkinan faktor risiko, termasuk riwayat kesehatan anggota keluarga.
2. Tes feses
Tes deteksi dan diagnosis kanker usus besar dan rektum selanjutnya adalah tes feses. Pada tes ini, dokter akan memeriksa adanya darah yang tidak terlihat dengan mata telanjang (okultisme). Anda akan diminta untuk mengumpulkan 1-3 sampel tinja setiap hari.
3. Tes darah
Penderita kanker yang menyerang sistem pencernaan rentan mengalami anemia (kekurangan sel darah merah). Jadi, pada tes ini dokter akan mengukur kadar sel darah merah. Selain itu, tes darah juga dilakukan untuk melihat fungsi hati karena kanker kolorektal dapat menyebar ke organ tersebut.
Terakhir, tes darah dapat menunjukkan penanda sel kanker kolorektal, yakni tingginya antigen karsinoembrionik (CEA) dan CA 19-9 dalam darah.
4. Kolonoskopi dan proktoskopi
Kolonoskopi adalah tes deteksi kanker dengan melihat kondisi usus besar dan rektum menggunakan kolonoskop yang dilengkapi kamera perekam di ujungnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar