backup og meta

Bir Ciu, Bir Tradisional yang Berbahaya bagi Kesehatan

Bir Ciu, Bir Tradisional yang Berbahaya bagi Kesehatan

Bir ciu merupakan sebutan untuk minuman keras tradisional dari Jawa Tengah dan sekitarnya. Sama seperti minuman keras lainnya, ciu bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila diminum secara berlebihan. Lantas, apa bahaya menenggak ciu? Simak ulasannya di bawah ini.

Apa itu bir ciu?

Ciu adalah minuman keras tradisional Jawa Tengah. Jenis minuman keras ini memiliki ciri khas berupa warna putih jernih dan aroma yang sangat menyengat.

Minuman ini juga menyisakan rasa pahit dan sensasi terbakar pada tenggorokan setelah diminum.

Berdasarkan asal daerah pembuatannya, minuman ciu memiliki dua varian, yaitu ciu banyumas dan ciu bekonang.

Ciu banyumas yang dihasilkan dari fermentasi tape singkong atau beras ini berasal dari Kabupaten Banyumas, tepatnya di Kecamatan Sumpiuh dan Ajibarang. 

Ciu bekonang berasal dari Desa Bekonang, Sukoharjo. Minuman yang populer di daerah Solo, Yogyakarta, dan Magelang ini terbuat dari fermentasi tetes tebu.

Berapa kadar alkohol ciu?

gejala putus alkohol

Minuman ciu hanya melewati satu kali proses penyulingan. Ini berbeda dengan jenis minuman beralkohol lain yang umumnya melewati tiga kali proses penyulingan.

Karena prosesnya yang kilat, minuman ini terbilang memiliki kadar alkohol yang lumayan tinggi.

Kadar alkohol di dalam miras diukur melalui alcohol by volume (ABV), yaitu persentase volume alkohol dibandingkan dengan total volume minuman.

Sebuah penelitian pada Journal of International Multidisciplinary Research (2024) menemukan kadar alkohol dalam cukrik atau ciu banyumas berkisar antara 50–90% ABV.

Sementara itu, studi lain dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, menyebutkan bahwa kadar alkohol dalam minuman ciu bekonang adalah 35–45% ABV.

Apabila dibandingkan, kadar alkohol di dalam bir kaleng kemasan yang sudah melalui tiga kali proses penyulingan umumnya hanya sekitar 4,5–8% ABV.

Adakah manfaat dari minuman ciu?

Karena tingginya kandungan alkohol di dalam ciu, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah bir ciu yang terbuat dari fermentasi tape dan tetes tebu ini bermanfaat untuk tubuh.

Nah, manfaat minum alkohol pada dasarnya adalah membantu meningkatkan suasana hati dan memberikan efek relaksasi pada tubuh.

Ciu sebagai minuman tradisional juga memiliki manfaat sebagai bagian dari tradisi budaya dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam acara sosial.

Namun, penting untuk minum bir ciu dalam batasan wajar. Batas aman minum alkohol per hari adalah dua minuman atau kurang untuk pria dan satu minuman atau kurang untuk wanita.

Untuk ciu yang rata-rata memiliki kadar alkohol di atas 40% ABV, satu minuman alkohol setara dengan 45 mililiter (ml) atau sekitar satu gelas sloki.

Bahaya minum bir ciu untuk kesehatan

kardiomiopati alkoholik

Bir ciu punya alkohol berkali-kali lipat lebih tinggi daripada bir biasa. Maka dari itu, efek mabuk alkohol akibat miras ini lebih bahaya dan fatal bila diminum secara berlebihan.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari minuman ciu.

1. Gangguan otak

Minum alkohol berlebihan terkait dengan atrofi otak, yakni penyusutan ukuran otak akibat rusak atau hilangnya sel otak dan sambungan antarsel otak secara berkelanjutan.

Atrofi otak akan memicu masalah dalam berbahasa, berpikir logis, dan menyelesaikan masalah. Dalam jangka waktu panjang, kerusakan otak akibat miras ini bisa bersifat permanen.

2. Gangguan hati

Minum bir ciu secara berlebihan dan dalam waktu lama akan menyebabkan penumpukan lemak dalam hati atau liver. Kondisi ini disebut sebagai alcoholic fatty liver.

Dalam jangka panjang, peradangan hati ini akan menjadi permanen dan menyebabkan penyakit hati kronis, seperti sirosis dan hepatitis alkoholik, gagal hati, kanker hati, bahkan kematian.

Bahaya minum ciu oplosan

Beberapa orang mengoplos ciu dengan bahan lain, misalnya alkohol gosok, obat nyamuk, obat sakit kepala, minuman berenergi, dan soda. Praktik ini berbahaya karena dapat menyebabkan keracunan akut, kerusakan organ, bahkan kematian akibat campuran zat kimia beracun.

3. Kerusakan paru

Menenggak ciu dalam jumlah banyak berisiko mengganggu refleks muntah. Saat muntah akibat kebanyakan minum alkohol, besar risiko Anda tersedak bila muntahan menutup jalur napas.

Tak hanya itu, sebagian residu muntahan bisa terhirup dan masuk ke dalam paru. Hal ini dapat berakibat fatal karena berisiko menyebabkan infeksi paru, pneumonia, dan kolaps paru.

4. Keracunan

Minum miras dalam jumlah banyak dan waktu singkat dapat menyebabkan keracunan. Hal ini terjadi karena hati tidak bisa memproses banyak alkohol yang masuk ke dalam tubuh.

Kadar alkohol dalam darah pun akan terus meningkat dengan makin banyaknya Anda minum.

Kasus keracunan alkohol yang ekstrem bahkan bisa membuat Anda tidak sadarkan diri, koma, hingga berujung pada kematian.

Seperti minuman keras lainnya, minum bir ciu dapat membawa risiko kesehatan yang serius saat Anda lakukan dengan tidak bijak.

Jika Anda ingin mengonsumsi alkohol, lakukan dalam batas yang wajar. Lebih baik lagi, Anda bisa berhenti minum alkohol setelah mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.

Kesimpulan

  • Ciu adalah minuman keras tradisional yang terbuat dari hasil fermentasi tape atau tetes tebu serta hanya melalui satu kali proses penyulingan.
  • Bir ciu memiliki kadar alkohol yang jauh lebih tinggi dibandingkan bir biasa, yakni sekitar 35–90% ABV (alcohol by volume).
  • Minum ciu secara berlebihan dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan otak, hati, dan paru-paru, serta meningkatkan risiko keracunan alkohol.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alcohol. (2022). World Health Organization (WHO). Retrieved August 14, 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/alcohol

Alcohol by volume (ABV): Beer, wine, & liquor. (2022). Alcohol.org. Retrieved August 14, 2024, from https://alcohol.org/statistics-information/abv/

About standard drink sizes. (2024). Alcohol Use. Retrieved August 14, 2024, from https://www.cdc.gov/alcohol/standard-drink-sizes/index.html

Alcoholic liver disease. (2022). Johns Hopkins Medicine. Retrieved August 14, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/alcoholinduced-liver-disease

Alcohol poisoning. (2023). Mayo Clinic. Retrieved August 14, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alcohol-poisoning/symptoms-causes/syc-20354386

Elixir of history: The art of Indonesia’s traditional alcoholic. (2023). Seasia.co. Retrieved August 14, 2024, from https://seasia.co/2023/10/21/elixir-of-history-the-art-of-indonesias-traditional-alcoholic

Mubarokah, F. A., Jumiati, Raniyatul, P., & Wibowo, T. S. (2024). Literature Review: Alcohol Content in Traditional Drinks in Indonesia. Journal of International Multidisciplinary Research, 2(2), 193-197. https://journal.banjaresepacific.com/index.php/jimr/article/download/316/279

Dadtun, Y. S., Warto, Susanto, & Pitana, T. S. (2022). Sociocultural Aspects of Drinking Ciu in Surakarta. International Journal of Science and Applied Science: Conference Series, 6(2), 172-181. https://jurnal.uns.ac.id/ijsascs/article/download/74085/41210

Daviet, R., Aydogan, G., Jagannathan, K., Spilka, N., Koellinger, P. D., Kranzler, H. R., Nave, G., & Wetherill, R. R. (2022). Associations between alcohol consumption and gray and white matter volumes in the UK Biobank. Nature communications, 13(1), 1175. https://doi.org/10.1038/s41467-022-28735-5

Versi Terbaru

20/08/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Bahaya Ngelem, dari Kerusakan Otak hingga Kematian

8 Dampak Buruk Alkohol untuk Gigi dan Mulut


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 20/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan