backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Gejala Pneumonia yang Perlu Anda Waspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/02/2021

    Berbagai Gejala Pneumonia yang Perlu Anda Waspadai

    Pneumonia adalah infeksi yang membuat kantong udara paru-paru (alveoli) meradang. Dalam kondisi tersebut, kantong udara dapat terisi dengan cairan atau nanah dan menyebabkan berbagai gejala. Itu sebabnya, orang kadang menyebutnya sebagai paru-paru basah. Meski mirip, pneumonia berbeda dengan bronkitis yang menyerang saluran pernapasan (bronkus). Mengetahui gejala pneumonia penting untuk menentukan pengobatan yang tepat untuk pneumonia. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

    Apa saja gejala-gejala pneumonia?

    Gejala pneumonia atau radang paru-paru dapat bervariasi, dari yang sangat ringan dan hanya memerlukan pengobatan rumahan, hingga sangat parah sampai membutuhkan rawat inap. Jenis kuman yang menginfeksi, usia, dan kondisi kesehatan Anda secara umum juga dapat memengaruhi gejala yang Anda rasakan.

    Dikutip dari American Lung Association, tanda dan gejala pneumonia secara umum adalah:

  • Batuk, yang mungkin mengeluarkan cairan berwarna kehijauan, kuning, atau bahkan mengandung darah
  • Demam, berkeringat, dan menggigil
  • Kesulitan bernapas
  • Napas pendek
  • Nyeri dada seperti ditusuk dan terasa lebih sakit ketika mengambil napas dalam atau batuk
  • Kehilangan nafsu makan, tidak berenergi, dan kelelahan
  • Mual dan muntah, khususnya pada anak-anak
  • Linglung, khususnya pada orang lanjut usia
  • Gejala mungkin beragam pada berbagai kelompok orang. Gejala pneumonia pada bayi baru lahir dan balita mungkin tidak terlihat. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan mereka memperlihatkan tanda, seperti muntah, demam, dan batuk. Mereka juga mungkin terlihat lemas, sakit, dan tidak berenergi.

    Orang lanjut usia dan orang-orang yang memiliki penyakit serius atau sistem pertahanan tubuh yang lemah mungkin menunjukkan gejala lebih sedikit dan ringan. Mereka mungkin menunjukkan suhu tubuh yang lebih rendah dari normal.

    Lansia yang menderita pneumonia terkadang mengalami perubahan mental secara tiba-tiba. Ciri-ciri pneumonia mungkin memburuk jika mereka sudah mengidap penyakit paru-paru kronis.

    Gejala pneumonia bakteri

    Pneumonia bakteri adalah jenis yang paling umum dan serius dibandingkan dengan yang lain. Pneumonia jenis ini biasanya menimbulkan gejala yang membutuhkan pertolongan medis sebab pneumonia bakteri bisa saja mematikan. Ciri-ciri pneumonia bakteri dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba.

    Beberapa gejala pneumonia bakteri, antara lain:

    • Demam hingga 40,5°C disertai keringat
    • Peningkatan laju pernapasan dan denyut nadi
    • Bibir dan kuku dapat berwarna kebiruan tanda kekurangan oksigen dalam darah
    • Mungkin merasa linglung, kebingungan, hingga mengigau

    Gejala pneumonia virus

    Pneumonia juga ada yang disebabkan oleh virus. Gejala pneumonia virus biasanya muncul setelah beberapa hari terinfeksi. Gejala awal pneumonia virus mirip dengan gejala flu, seperti demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan lemas.

    Dalam satu atau dua hari, tanda dan gejala pneumonia virus biasanya memburuk. Batuk yang Anda alami mungkin bertambah parah. Anda mungkin juga akan mengalami napas pendek dan nyeri otot. Demam tinggi serta bibir dan kuku yang membiru juga mungkin terjadi.

    Bagaimana pneumonia didiagnosis?

    Pneumonia terkadang sulit didiagnosis karena gejalanya sangat beragam dan mirip dengan pilek atau flu. Anda mungkin tidak menyadari tentang kondisi Anda hingga gejalanya berlangsung lebih lama. Nyatanya, flu biasa bisa menyebabkan penyakit pneumonia.

    Untuk mendiagnosis pneumonia dan menentukan penyebabnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan meminta Anda mengikuti sejumlah tes.

    Dokter mungkin mendiagnosis kondisi Anda dengan jenis pneumonia tertentu berdasarkan pada bagaimana Anda mendapatkan infeksi dan jenis kuman apa yang menjadi penyebab infeksi Anda.

    Berikut adalah hal-hal yang mungkin akan diperiksa dokter untuk mendiagnosis pneumonia:

    1. Riwayat medis

    Dokter akan mengajukan pertanyaan soal tanda dan gejala pneumonia yang Anda rasakan, bagaimana dan kapan gejala itu muncul. Untuk menemukan apakah penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, atau jamur, Anda mungkin diberi pertanyaan, seperti:

    • Perjalanan terakhir
    • Pekerjaan Anda
    • Kontak dengan hewan
    • Kontak dengan orang sakit di rumah, tempat kerja, atau sekolah
    • Masalah kesehatan lain

    2. Pemeriksaan fisik

    Dokter akan mendengarkan suara paru-paru Anda menggunakan stetoskop. Jika Anda mengidap radang paru-paru, suaranya akan terdengar seperti berderak dan gemuruh, terlebih ketika Anda menarik napas.

    3. Tes diagnostik

    Jika menduga Anda mengalami pneumonia, dokter akan merekomendasikan beberapa tes untuk melakukan diagnosis dan mempelajari lebih lanjut soal jenis infeksi yang terjadi. Pemeriksaan tersebut meliputi:

    Tes darah

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan infeksi dan menemukan kuman yang menjadi penyebab pneumonia.

    Rontgen dada/thorax

    Rontgen dada dilakukan untuk melihat lokasi dan penyebaran atau luas peradangan pada paru-paru Anda.

    Oksimetri

    Oksimetri dilakukan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Pneumonia dapat menghalangi paru-paru memindahkan oksigen yang cukup ke aliran darah Anda.

    Dalam pemeriksaan ini, sensor kecil terpasang ke jari atau telinga Anda. Sensor menggunakan cahaya untuk memperkirakan berapa banyak kadar oksigen dalam darah Anda.

    Tes dahak

    Tes dahak dilakukan dengan mengambil sampel lendir (sputum) yang diambil setelah batuk. Gunanya untuk mencari sumber infeksi.

    Jika Anda termasuk pasien yang risiko tinggi karena usia dan kesehatan Anda, atau jika Anda pernah dirawat di rumah sakit, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan tes tambahan. Berikut tes yang mungkin diminta dokter:

    CT scan dada

    Prosedur ini dilakukan untuk melihat tampilan paru-paru yang lebih jelas dan mencari abses serta komplikasi akibat pneumonia lainnya. CT scan dapat menunjukkan hasil yang lebih jelas dan menemukan kelainan-kelainan yang ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan rontgen dada.

    Tes gas darah arteri

    Pemeriksaan ini untuk mengukur jumlah oksigen dan perubahan kadar asam-basa tubuh dalam sampel darah yang diambil dari arteri, biasanya di pergelangan tangan. Tes ini lebih akurat daripada oksimetri nadi sederhana.

    Kultur cairan pleura

    Kultur cairan pleura adalah prosedur pengeluaran sejumlah kecil cairan dari sekitar jaringan yang mengelilingi paru-paru. Bakteri yang ada dalam sampel cairan tersebut kemudian dibiarkan tumbuh dan dianalisis, sebelum akhirnya diputuskan bakteri mana saja yang paling mungkin menyebabkan pneumonia.

    Kultur cairan pleura bisa juga digunakan untuk melihat antibiotik apa saja yang masih ampuh untuk membunuh bakteri-bakteri yang ditemukan.

    Dalam pemeriksaan ini, sampel cairan diambil dari ruang pleural (ruang tipis antara dua lapisan jaringan yang melapisi paru-paru dan rongga dada). Dokter menggunakan prosedur yang disebut dengan thoracentesis untuk mengumpulkan sampel cairan.

    Bronkoskopi

    Bronkoskopi adalah prosedur yang digunakan untuk melihat saluran udara paru-paru. Jika Anda dirawat di rumah sakit dan perawatan tidak bekerja dengan baik, dokter mungkin akan melihat apakah ada hal lain yang menyerang saluran udara Anda, seperti penyumbatan.

    Dokter akan memasukkan tabung tipis dan lentur melalui hidung atau mulut, ke tenggorokan, dan ke saluran udara. Tabung ini memiliki kamera kecil dan ringan yang memungkinkan dokter melihat saluran pernapasan dan saluran udara, serta mengambil gambar.

    Dokter dapat menggunakan prosedur ini untuk mengumpulkan sampel cairan dari pneumonia (disebut dengan bronchoalveolar lavage atau BAL) atau mengambil jaringan kecil (biopsi) pada paru-paru untuk membantu menemukan penyebab pneumonia.

    Kapan sebaiknya periksa ke dokter?

    Jika Anda atau anak Anda mengalami tanda dan gejala pneumonia, jangan menunggu hingga penyakitnya parah untuk pergi ke dokter. Sebelum mengalaminya, Anda pun bisa melakukan berbagai langkah untuk mencegah pneumonia.

    Terlepas dari itu, Anda perlu memeriksakan diri atau anak ke dokter jika mengalami kesulitan bernapas, bibir dan kuku menjadi berwarna biru, nyeri dada, demam tinggi, atau batuk dengan lendir yang parah atau bertambah parah.

    Penting untuk mencari pertolongan ketika pneumonia dialami orang-orang berisiko tinggi, seperti orang lanjut usia di atas 65 tahun, anak-anak berusia di bawah dua tahun, orang dengan masalah kesehatan lain atau daya tahan tubuh lemah.

    Setelah menghubungi tenaga kesehatan, Anda mungkin akan bertemu dengan dokter umum atau dokter unit gawat darurat, atau Anda mungkin dirujuk ke dokter spesialis infeksi atau spesialis paru-paru.

    Anda mungkin perlu mempersiapkan hal-hal di bawah ini sebelum ke dokter:

    • Catat gejala yang Anda rasakan, termasuk suhu tubuh Anda.
    • Catat informasi kunci soal kesehatan Anda, termasuk kapan terakhir Anda dirawat di rumah sakit dan kondisi medis yang Anda miliki.
    • Catat informasi personal, termasuk kontak dengan zat kimia atau beracun, atau perjalanan terakhir Anda.
    • Buatlah daftar obat-obatan, vitamin, dan suplemen yang Anda konsumsi, terutama antibiotik yang mengobati infeksi sebelumnya.
    • Ajak anggota keluarga atau teman, jika memungkinkan, untuk mengingatkan Anda tentang hal-hal penting yang perlu disampaikan ke dokter.
    • Catat pertanyaan apa saja yang Anda ingin tanyakan kepada dokter.

    Berikut adalah pertanyaan yang bisa Anda tanyakan ke dokter:

    • Apa penyebab gejala yang saya rasakan?
    • Pemeriksaan apa yang perlu saya jalani?
    • Perawatan apa yang Anda rekomendasikan?
    • Apakah saya perlu dirawat di rumah sakit?
    • Saya memiliki masalah kesehatan lainnya, bagaimana kalau saya pneumonia?
    • Apakah ada pantangan yang harus saya ikuti?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 05/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan