backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Gejala Alergi Dingin Ringan Hingga Berat yang Wajib Anda Kenali

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Gejala Alergi Dingin Ringan Hingga Berat yang Wajib Anda Kenali

    Memasuki iklim dingin atau musim hujan, Anda tentu akan bergegas selimutan untuk mendapat kehangatan. Namun bagi sebagian orang, udara dingin justru dapat memicu reaksi alergi. Gejala alergi dingin biasanya tampak jelas pada kulit, terutama gatal di tangan atau kaki yang dikenal sebagai biduran.

    Sayangnya, gejala alergi terkadang salah dikenali karena rasa gatal bisa menandakan kondisi lain pada kulit. Lantas, bagaimana cara mengenali gejala alergi dingin agar Anda tidak salah menanganinya?

    Kenali tanda-tanda alergi dingin

    gejala alergi kulit

    Alergi dingin adalah reaksi kulit yang muncul dalam beberapa menit setelah tubuh terkena suhu dingin, baik dari air maupun udara. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor cuaca dingin, berada di ruangan ber-AC, berenang, atau selepas mandi pagi.

    Gejala alergi dingin yang dirasakan setiap orang pun dapat berbeda. Anda mungkin mengalami ciri-ciri ringan, sementara ada orang lain yang lebih parah sampai pingsan. Berikut daftar ciri-ciri yang paling sering muncul.

    1. Pembengkakan (angioedema)

    Bila tangan atau kaki Anda bengkak setelah bersentuhan dengan benda yang dingin atau mandi di pagi hari, bisa jadi Anda mengalami gejala alergi. Bengkak juga dapat muncul pada bagian tubuh lain, seperti bibir, hidung, atau bahkan mata.

    Pembengkakan berawal ketika tubuh terkena udara dingin. Sistem imun menganggap suhu dingin sebagai hal yang berbahaya, lalu bereaksi dengan melepaskan antibodi dan histamin. Histamin adalah zat kimia yang memicu berbagai gejala alergi.

    Antibodi dan histamin lantas memasuki pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran cairan di bawah kulit. Cairan lama-kelamaan menumpuk dalam jaringan sehingga menyebabkan pembengkakan.

    Pada kasus yang paling berbahaya, pembengkakan terjadi di lidah dan tenggorokan sehingga membuat penderita mengalami edema faring. Kondisi ini bisa menyebabkan kesulitan bernapas dan berujung pada kematian bila tidak lekas ditangani.

    2. Kulit memerah dan muncul bentol-bentol merah

    Salah satu ciri-ciri alergi dingin yang paling jelas adalah munculnya ruam merah dan gatal-gatal pada kulit. Suhu dingin membuat sel darah putih melepaskan histamin ke aliran darah. Pelepasan zat kimia tersebut memicu respons peradangan.

    Akibatnya, kulit menjadi penuh dengan bentol merah serta menjadi bengkak dan gatal. Mungkin akan muncul pula perubahan lain pada kulit yang terjadi sebagai bagian dari reaksi alergi.

    Gejala alergi dingin yang satu ini tidak lantas hilang begitu saja saat penderita berpindah ke lingkungan yang lebih hangat. Dalam beberapa kasus, kulit gatal akibat alergi dingin dapat memburuk dan bertahan hingga 24 jam.

    Dokter biasanya akan melakukan tes alergi dengan meletakkan es batu pada kulit pasien dan melihat respons peradangan yang mungkin timbul. Jika kulit menjadi merah dan timbul ruam, kemungkinan besar Anda memiliki alergi dingin.

    4. Demam dan sakit kepala

    makanan saat demam

    Selain kulit yang bengkak, merah, dan gatal, alergi dingin juga dapat membuat Anda mengalami demam dan sakit kepala ringan. Ciri-ciri ini biasanya muncul 30 menit setelah tubuh terpapar suhu dingin dan bahkan bisa bertahan hingga 48 jam.

    Demam adalah reaksi alamiah tubuh yang menandakan sedang terjadi peradangan akibat pelepasan histamin. Sementara itu, sakit kepala akibat alergi dingin biasanya terjadi apabila hidung Anda juga tersumbat.

    Saat Anda menghirup udara dingin, hal ini dapat memancing sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan histamin ke dalam hidung. Akibatnya, pembuluh darah pun melebar dan membuat hidung tersumbat.

    Hidung yang tersumbat lambat laun menekan sinus, yakni rongga dalam tengkorak dan tulang wajah yang berada di sekitar hidung Anda. Tekanan dalam sinus akhirnya menyebabkan rasa sakit di kepala.

    5. Sesak napas

    Sesak napas juga merupakan ciri-ciri alergi dingin. Kondisi ini kemungkinan terjadi karena udara dingin yang masuk ke dalam kerongkongan memicu pelepasan histamin dan zat kimia lainnya dari sistem kekebalan tubuh.

    Menghirup udara dingin bisa membuat saluran napas atas menjadi kering. Kemudian, udara dingin membuat hidung menjadi tersumbat, gatal-gatal, dan berair. Pada orang dengan alergi dingin, reaksi mungkin akan muncul dalam bentuk yang lebih parah.

    Selain itu, ketika Anda bernapas dengan cepat di cuaca yang dingin (misalnya karena beraktivitas fisik seperti jogging, bersepeda, atau berjalan), udara dingin yang terhirup dengan cepat dapat memicu pelepasan sel mast, histamin dan zat kimia lainnya.

    Keluarnya zat-zat ini memicu penyempitan saluran napas sehingga Anda merasa sesak. Jika Anda memaksa bernapas sementara saluran udara menyempit, suara napas Anda akan terdengar seperti siulan atau disebut sebagai mengi.

    6. Gejala alergi dingin lainnya

    Pada kasus tertentu, penderita alergi dingin bisa mengalami ciri-ciri lain yang tidak umum. Mungkin muncul kulit kemerahan, gatal disertai demam, sakit kepala, nyeri persendian, dan meningkatnya jumlah sel darah putih (leukositosis) dalam darah.

    Alergi dingin yang parah juga dapat menimbulkan stres. Hal ini disebabkan karena gejala alergi justru disalahartikan dengan penyakit lain. Akibatnya, penanganan yang diberikan tidak mampu meringankan gejala.

    Gejala alergi dingin parah yang perlu diwaspadai

    sesak napas

    Ciri-ciri alergi dingin umum biasanya tidak berbahaya. Akan tetapi, jika Anda terpapar oleh udara dingin yang terlalu ekstrem dan mendadak, tubuh akan melepaskan sangat banyak histamin sehingga efeknya pada tubuh pun juga lebih parah.

    Reaksi drastis tersebut kemudian dapat memicu syok anafilaksis. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis dalam waktu cepat, denyut nadi melemah, penyempitan saluran napas, pingsan, hingga koma.

    Beberapa contoh kasus paparan alergi dingin yang dapat sampai menyebabkan syok anafilaksis adalah berendam, menyelam, atau berenang di air dingin. Apabila syok anafilaksis terjadi di dalam air, penderita tentu berisiko tenggelam.

    Seperti jenis alergi lainnya, gejala alergi dingin pun sebaiknya tidak diabaikan. Apabila gejala terasa mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan pengobatan alergi dingin yang tepat.

    Biasanya, dokter akan memberikan resep antihistamin dan meminta Anda untuk menghindari udara dingin sampai ciri-ciri alergi membaik. Dokter juga bisa melakukan tes alergi lebih lanjut untuk mengetahui apa saja zat lain yang menjadi pemicunya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan