Obat alergi dingin dengan atau tanpa resep dokter

Sebenarnya tidak ada satu pun obat yang khusus ditujukan untuk alergi dingin. Dokter biasanya meresepkan kombinasi beberapa jenis obat alergi umum untuk meredakan reaksi yang muncul dan mencegahnya kambuh kembali.
Terapi obat untuk alergi dingin juga dapat digabungkan dengan obat-obatan lain sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, obat alergi digabungkan dengan obat untuk meredakan nyeri, menurunkan demam, atau mengatasi pilek sesuai gejala alergi yang muncul.
Sebelum menggunakan obat alergi, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter. Perlu diingat bahwa obat alergi pun dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Konsultasi berguna untuk menentukan jenis obat yang sebaiknya Anda hindari.
Dilansir dari DermNet New Zealand, ada beberapa obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala alergi dingin, yaitu:
1. Antihistamin
Konsumsi antihistamin adalah salah satu cara pertama untuk mengatasi alergi dingin. Obat ini bekerja dengan menghambat pelepasan histamin, yakni salah satu zat kimia dalam reaksi alergi yang menimbulkan gejala berupa gatal, biduran, dan ruam.
Beberapa contoh antihistamin untuk mengatasi gatal biduran adalah diphenhydramine, loratadine, dan cetirizine. Antihistamin bisa didapatkan dalam bentuk tablet, krim, atau suntikan. Namun, suntikan hanya diberikan pada kasus alergi yang parah.
2. Kortikosteroid sistemik
Kortikosteroid sistemik merupakan obat antiradang kuat yang biasa diresepkan dalam bentuk obat minum dan suntik untuk mengatasi gejala alergi dingin. Contoh obat kortikosteroid sistemik adalah prednisone dan prednisolone.
Beberapa obat kortikosteroid diberikan pada pagi hari selama 2-4 minggu pertama. Selanjutnya, dokter perlu mengamati hasil dan efeknya lebih lanjut untuk menentukan apakah Anda perlu menyesuaikan dosisnya.
Penggunaan obat kortikosteroid sistemik harus dengan pengawasan dokter karena obat ini memiliki sejumlah efek samping. Terlebih lagi bila Anda meminumnya dengan dosis tinggi (lebih dari 20 mg per hari) dan dalam jangka panjang.
Efek samping yang bisa ditimbulkan kortikosteroid antara lain:
- gangguan tidur,
- peningkatan nafsu makan,
- kenaikan berat badan,
- peningkatan gula darah 2 jam setelah makan, dan
- efek psikologis tertentu.
3. Leukotriene receptor antagonist
Leukotriene receptor antagonist bekerja dengan menghambat efek leukotrien di dalam tubuh. Leukotrien adalah salah satu zat kimia yang dilepaskan dalam reaksi alergi dan menimbulkan sejumlah gejala, terutama peradangan dan biduran.
Contoh leukotriene receptor antagonist yakni montelukast, zafirlukast, dan pranlukast. Obat yang dikenal pula sebagai antileukotriene ini tersedia dalam bentuk minum. Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
4. Omalizumab
Omalizumab adalah terapi obat garis kedua untuk pengobatan biduran. Dilansir dari Mayo Clinic, obat ini diresepkan untuk orang dengan alergi dingin yang tidak berhasil menggunakan obat antihistamin atau obat kortikosteroid sistemik.
Omalizumab tidak dapat digunakan secara sembarangan. Obat ini diberikan melalui suntikan di permukaan kulit setiap 4 minggu sekali. Jadi. penggunaannya akan selalu di bawah pengawasan dokter.
Obat darurat untuk reaksi alergi dingin yang parah

Alergi dingin jarang menyebabkan reaksi yang membahayakan jiwa. Akan tetapi, pada beberapa penderita, alergen dari lingkungan sekitar dapat memicu reaksi parah yang disebut syok anafilaksis. Kondisi ini harus ditangani dengan obat berupa epinefrin.
Anafilaksis menyebabkan sesak bernapas, peningkatan detak jantung dengan denyut yang lemah, dan penurunan tekanan darah secara drastis. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan koma hingga kematian.
Epinefrin bekerja dengan menghentikan reaksi tersebut dan mengembalikan kondisi di dalam tubuh seperti semula. Namun, obat ini harus digunakan segera setelah gejala alergi muncul agar efeknya lebih optimal.
Jika Anda rentan mengalami anafilaksis, Anda harus menyediakan epinefrin di rumah dan membawanya ke mana pun Anda pergi. Pelajari cara pemakaiannya dan beritahu kepada orang terdekat Anda sebagai langkah pertolongan pertama bila alergi kambuh.
Mencegah alergi dingin kambuh

Cara terbaik mencegah kambuhnya alergi dingin adalah dengan menghindari paparan suhu dingin sebisa mungkin. Hal ini memang tidak mudah, tapi Anda bisa menyiasatinya dengan tips berikut.
- Mandi pagi dengan air hangat.
- Minum air bersuhu ruang tanpa menambahkan es batu.
- Membatasi minuman dingin, es krim, dan produk dingin sejenisnya.
- Mengenakan pakaian berlengan panjang saat musim penghujan. Gunakan sarung tangan, topi, dan syal bila perlu.
- Memeriksa suhu air sebelum berendam atau berenang. Jika Anda gemar berenang, pilihlah kolam renang dengan air yang lebih hangat.
- Meminum obat antihistamin sebelum bepergian ke tempat bersuhu rendah.
Alergi dingin adalah salah satu jenis alergi yang paling umum. Anda dapat mengatasi alergi dingin yang ringan dengan cara menghindari pemicunya serta memanfaatkan bahan-bahan alami pada kulit yang mengalami biduran.
Jika obat alami tidak mempan meredakan gejala alergi dingin, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Obat-obatan tidak hanya bermanfaat untuk meredakan gejala, tapi juga mencegah kambuhnya penyakit.