Saat seorang pria memasuki usia kepala lima, mereka mulai mengalami perubahan hormon secara drastis. Pria bisa sering mengeluh sakit atau mengalami penurunan gairah seksual. Keduanya bisa termasuk ciri-ciri andropause alias menopause pada pria.
Ada beberapa ciri andropause lainnya yang perlu Anda perhatikan. Simak penjelasan lebih lengkapnya di artikel ini.
Berbagai ciri-ciri menopause pada pria
Andropause adalah kondisi menurunnya kadar hormon testosteron seiring dengan proses penuaan.
Andropause sering disebut menopause pada pria meski faktanya tidak demikian.
Terdapat sejumlah perbedaan antara menopause pada wanita dan andropause pada pria.
Pada wanita, menopause terjadi saat ovulasi berakhir dan produksi hormon menurun selama waktu yang relatif singkat.
Pada pria, ciri andropause ditunjukkan dari penurunan hormon testosteron yang terjadi selama bertahun-tahun, tapi tidak selalu memperlihatkan dampak yang jelas.
Nah, pria sebaiknya waspada terhadap masalah ketidakseimbangan hormon tubuh sebelum gejala yang ditimbulkan semakin memburuk.
Ciri-ciri menopause pada pria biasa disebut testosterone deficiency syndrome atau TDS.
Riset yang diterbitkan International Journal of Clinical Practice menjelaskan bahwa ciri andropause dapat meliputi hal-hal berikut.
1. Libido rendah
Testosteron memainkan peran penting dalam menjaga gairah seks (libido).
Libido lebih rendah dari biasanya bisa menjadi ciri kadar hormon testosteron yang rendah akibat andropause.
Testosteron rendah juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi (impotensi). Kondisi ini erjadi ketika Anda mengalami kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Libido rendah juga dapat menyebabkan jumlah sperma yang menurun (oligospermia).
2. Depresi
Testosteron membantu mengatur suasana hati Anda. Jika kadar testosteron turun, Anda bisa saja terkena depresi.
Ciri depresi yang berkaitan dengan andropause bisa meliputi perasaan sedih yang terus-menerus, kekosongan, kecemasan, dan cepat marah atau kesal.
Saat depresi, Anda kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, kehilangan minat pada hal-hal yang pernah Anda sukai, dan mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Perubahan sikap Anda juga dapat memengaruhi orang-orang di sekitar Anda.
3. Kurang berenergi
Hormon testosteron membantu menambah massa otot. Massa otot yang lebih besar berarti mampu menampung cadangan energi lebih banyak.
Itulah sebabnya testosteron juga berperan dalam meningkatkan atau mempertahankan energi di dalam tubuh.
Berkurangnya hormon testosteron akibat andropause bisa menurunkan massa otot. Anda pun bisa merasa mudah lelah karena otot hanya mampu menampung sedikit energi.
Selain itu, tubuh mungkin kesulitan mendapatkan energi yang memadai untuk melakukan aktivitas harian.
4. Insomnia
Ciri andropause berikutnya adalah mengalami masalah tidur seperti insomnia.
Hal ini berkaitan dengan testosteron yang memainkan peran penting dalam mengatur pola tidur Anda.
Apabila kadar testosteron menurun, Anda mungkin mengalami insomnia dan gangguan tidur.
Gejala insomnia termasuk kesulitan tidur dan tetap tertidur. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kantuk di siang hari, kesulitan fokus, dan mudah marah.