backup og meta

Tanpa Operasi, Inilah 4 Cara Mengobati Penyakit Peyronie Secara Alami

Tanpa Operasi, Inilah 4 Cara Mengobati Penyakit Peyronie Secara Alami

Penyakit Peyronie adalah kondisi yang bisa menyebabkan penis bengkok akibat pertumbuhan jaringan parut atau plak. Kondisi ini bisa sangat menyakitkan hingga membuat pria mengalami disfungsi ereksi. Pengobatan penyakit Peyronie umumnya melalui prosedur medis, baik dengan obat-obatan oral, suntikan, atau operasi khusus untuk peyronie.

Namun, tidak semua penderita Peyronie membutuhkan pengobatan. Kondisi ini pada beberapa kasus mungkin akan hilang dengan sendirinya. Apabila mengalami penyakit peyronie, berikut sejumlah tips mengobati penyakit Peyronie secara alami demi mengatasi gejala yang Anda rasakan.

Pilihan cara mengobati penyakit Peyronie secara alami

Hingga saat ini, pengobatan peyronie cenderung dilakukan jika penderita mengalami rasa sakit hingga kesulitan berhubungan seks karena kondisi penis bengkok. Sementara jika gejala peyronie cenderung ringan, tidak terlalu parah, dan tidak disertai disfungsi ereksi (impotensi) maka pengobatan secara alami bisa Anda coba. Kebanyakan metode alami belum melalui penelitian dan masih terbatas pada hasil testimoni sebagian penderita.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya tetap meminta saran dokter sebelum melakukan berbagai metode alami, untuk memastikan apakah hal ini sesuai dengan kondisi yang Anda rasakan. Di bawah ini pilihan cara mengobati penyakit Peyronie secara alami.

1. Peregangan dan pijat penis

minyak jarak adalah

Metode peregangan penis melibatkan teknik untuk menekuk penis ereksi secara manual ke arah berlawanan dari pembengkokan akibat penyakit Peyronie. Umumnya, metode ini Anda lakukan bersamaan dengan suntikan collagenase (Xiaflex) dari dokter sebelumnya. Cobalah untuk meluruskan penis saat ereksi selama 30 detik, cukup sekali sehari.

Selain menekuk penis saat ereksi, Anda juga bisa melakukan pijatan lembut dengan pelumas, seperti cocoa butter atau minyak jarak (castor oil). Anda bisa memijat penis secara lembut saat tidak ereksi, sebanyak tiga kali sehari selama 30 detik.

Kedua metode ini bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Namun, tetap perhatikan efek samping, termasuk rasa sakit, memar, bengkak, atau cedera penis lainnya. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami hal-hal tersebut.

2. Perangkat traksi dan vakum penis

penis extender

Cara mengobati penyakit Peyronie secara alami lainnya adalah dengan menggunakan terapi traksi penis. Perangkat traksi penis atau penis extender yang juga berguna untuk memperbesar penis ini terdiri dari dua batang stabilisasi paralel di sepanjang batang penis, terhubung dengan sepasang cincin pada dasar dan ujung kepala penis.

Sebuah penelitian dari Journal of Urology menemukan bahwa terapi traksi penis pada penderita penyakit Peyronie menghasilkan peningkatan signifikan pada kelengkungan dan panjang penis pria. Penggunaan selama 30 hingga 90 menit per hari cenderung aman tanpa menimbulkan efek samping tertentu.

Penggunaan perangkat vakum penis juga membantu menangani kondisi ini. Sebuah studi dari BJU International menyebutkan terapi vakum penis selama 12 minggu dengan penggunaan 10 menit sebanyak 2 kali sehari bisa membantu memperbaiki dan meluruskan penis bengkok akibat penyakit Peyronie. 

3. Suplemen oral

Koenzim adalah

Beberapa suplemen oral menunjukkan hasil yang mungkin bisa membantu penderita penyakit Peyronie. Sebelum memulai penggunaan suplemen rutin, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dulu dengan dokter. Hal ini untuk mengetahui interaksi dan efek samping suplemen dengan terapi obat-obatan lain yang sedang Anda lakukan.

Sebuah penelitian dari International Journal of Impotence Research melakukan pengujian terhadap asupan 300 mg coenzyme Q10 per hari selama 24 minggu. Hasilnya, penggunaan suplemen coenzyme Q10 terbukti mampu meningkatkan fungsi ereksi pada pria. 

Penggunaan suplemen coenzyme Q10 juga mampu mengurangi ukuran jaringan parut atau plak dan tingkat kelengkungan penis penderita penyakit Peyronie, terutama pada pria yang memasuki fase kronis awal. 

4. Terapi gelombang kejut listrik

terapi untuk mengobati penyakit peyronie

Terapi medis lain, seperti terapi gelombang kejut listrik atau extracorporeal shockwave therapy (ESWT) juga diklaim efektif sebagai salah satu cara mengobati penyakit Peyronie secara alami, tanpa melalui prosedur bedah invasif. Metode ini melibatkan gelombang kejut listrik berintensitas rendah pada plak untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkokan.

Sebuah studi dalam World Journal of Men’s Health melakukan pengujian untuk mengetahui efektivitas terapi gelombang kejut listrik untuk membantu pengobatan penyakit Peyronie tanpa operasi. Terapi ini perlu dilakukan sekali dalam seminggu selama 3 bulan.

Hasilnya, terjadi pengurangan ukuran plak dan pembengkokan penis, peningkatan panjang penis ereksi, dan perbaikan fungsi seksual setelah terapi selama tiga bulan. Berdasarkan hasil temuan ini disimpulkan bahwa terapi gelombang kejut listrik tergolong aman dan efisien untuk mengelola kondisi penyakit Peyronie, tanpa melalui prosedur bedah invasif.

Perubahan gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit Peyronie

Selain pengobatan dan perawatan pada penyakit, dokter juga merekomendasikan perubahan gaya hidup sebagai salah satu cara ampuh dalam mengobati penyakit Peyronie secara alami. Walaupun belum ada bukti ilmiah yang mendukung, gaya hidup yang lebih sehat tentu akan meningkatkan kualitas kesehatan tubuh Anda secara menyeluruh.

Beberapa perubahan gaya hidup untuk menangani penyakit Peyronie, serta komplikasinya termasuk disfungsi ereksi, antara lain sebagai berikut ini.

  • Berolahraga rutin, misal jalan kaki, jogging, atau bersepeda setiap hari.
  • Melakukan aktivitas olahraga yang tepat dan selaku kenakan peralatan pendukung untuk mencegah benturan keras pada area penis.
  • Menjaga asupan makanan bernutrisi sehat dan seimbang.
  • Berhenti merokok dan batasi konsumsi minuman beralkohol.
  • Berhenti menggunakan obat-obatan tanpa anjuran atau resep dokter.
  • Melakukan hubungan seks bersama pasangan secara lebih berhati-hati untuk mengurangi risiko cedera penis.
  • Menjaga komunikasi dengan pasangan, terutama hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seksual Anda.

Penyakit Peyronie merupakan kondisi yang disebabkan oleh banyak faktor risiko, bahkan yang tidak Anda sadari sekalipun. Apabila mengalami gejala terkait kondisi ini, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai kondisi Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Peyronie’s Disease. Healthline. (2021). Retrieved 9 June 2021, from https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction/peyronies-disease#natural-remedies

Peyronie’s Disease Exercises: Can They Help?. Healthline. (2021). Retrieved 9 June 2021, from https://www.healthline.com/health/peyronies-disease/peyronies-disease-exercises

Di Mauro, M., Russo, G. I., Della Camera, P. A., Di Maida, F., Cito, G., Mondaini, N., Capece, M., Falcone, M., Sessa, F., Mari, A., Campi, R., Sabini, C., Serni, S., Gacci, M., Minervini, A., Carini, M., Cimino, S., Morelli, G., & Cocci, A. (2019). Extracorporeal Shock Wave Therapy in Peyronie’s Disease: Clinical Efficacy and Safety from a Single-Arm Observational Study. The world journal of men’s health, 37(3), 339–346. https://doi.org/10.5534/wjmh.180100

Ziegelmann, M., Savage, J., Toussi, A., Alom, M., Yang, D., Kohler, T., & Trost, L. (2019). Outcomes of a Novel Penile Traction Device in Men with Peyronie’s Disease: A Randomized, Single-Blind, Controlled Trial. Journal Of Urology, 202(3), 599-610. https://doi.org/10.1097/ju.0000000000000245

Safarinejad, M. (2010). Safety and efficacy of coenzyme Q10 supplementation in early chronic Peyronie’s disease: a double-blind, placebo-controlled randomized study. International Journal Of Impotence Research, 22(5), 298-309. https://doi.org/10.1038/ijir.2010.20

Raheem, A. A., Garaffa, G., Raheem, T. A., Dixon, M., Kayes, A., Christopher, N., & Ralph, D. (2010). The role of vacuum pump therapy to mechanically straighten the penis in Peyronie’s disease. BJU international, 106(8), 1178–1180. https://doi.org/10.1111/j.1464-410X.2010.09365.x

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Penis Bengkok Saat Ereksi, Apakah Normal?

10 Penyebab Benjolan di Penis dan Cara Pengobatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan