Sebuah tinjauan yang dimuat dalam jurnal Evidence-Based Practice (2016) menunjukkan sunat bisa mencegah 87–261 kasus ISK per 1.000 anak laki-laki dengan riwayat infeksi sebelumnya.
3. Mencegah penularan penyakit kelamin
Salah satu manfaat sunat untuk kesehatan pria yakni menurunkan risiko penyakit menular seksual, seperti infeksi human papillomavirus (HPV), herpes genital, dan sifilis.
Bahkan, laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa prosedur sunat atau sirkumsisi membantu menurunkan risiko infeksi HIV.
Selain memberikan manfaat bagi pria yang dikhitan itu sendiri, pasangan wanita yang berhubungan intim dengannya juga berisiko lebih rendah untuk terinfeksi sifilis dan klamidia.
4. Mencegah gangguan penis
Fimosis dan balanitis merupakan dua jenis gangguan penis yang paling sering terjadi. Fungsi sunat pada pria ialah membantu mencegah kedua masalah ini.
Pria dewasa yang tidak disunat lebih berisiko mengalami fimosis. Kondisi ini terjadi saat kulup penis tidak dapat ditarik ke bawah atau terperangkap di belakang kepala penis setelah ereksi.
Sementara itu, balanitis disebabkan oleh infeksi yang membuat kulup dan kepala penis terasa gatal, memerah, dan meradang.
5. Mengurangi risiko kanker penis
Pria yang disunat saat masih anak-anak memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami kanker penis dibandingkan dengan mereka yang tidak disunat.
Menurut buku Complications in Male Circumcision (2019), ini lantaran sunat membantu mengurangi faktor yang meningkatkan risiko kanker penis, seperti infeksi HPV, infeksi HIV, serta fimosis dan balanitis.
Dengan mencegah berbagai penyakit tersebut, proses sunat secara tidak langsung juga ikut mengurangi kemungkinan terjadinya kanker penis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar