backup og meta

Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan Pria

Mencukur bulu kemaluan adalah salah satu rutinitas yang baik untuk merawat kebersihan area intim pria. Namun, jangan sampai asal-asalan mencukurnya. Supaya hasilnya maksimal, Anda wajib mengetahui cara mencukur bulu kemaluan pria yang benar berikut ini.

Persiapan sebelum cukur bulu kemaluan pria

Sebelum membahas teknik mencukur bulu Mr. P, penting untuk mempersiapkan peralatan untuk mencukur terlebih dahulu.

Perlu diingat bahwa area organ intim sangat sensitif. Jadi, Anda tak boleh asal ketika mencukur bulu-bulu halus yang ada di sana. 

Adapun, beberapa hal yang dibutuhkan untuk mencukur bulu kemaluan pria adalah:

  • gunting kecil yang sudah disterilkan dengan alkohol,
  • alat cukur yang bentuk kepalanya berlekuk (pivoting razor),
  • krim atau gel cukur,
  • losion pelembap atau baby oil, serta
  • kaca.

Untuk mengurangi risiko infeksi bakteri atau jamur, sebaiknya gunakan alat cukur yang berbeda antara bulu kemaluan dan rambut tubuh lainnya. 

Persiapan yang tepat dan ketelitian sangat penting supaya proses mencukur tidak menimbulkan iritasi pada kulit di sekitar penis. 

Dampak mencukur bulu kemaluan yang tidak benar bisa berupa iritasi, infeksi, atau masalah kulit lainnya.

Cara mencukur bulu kemaluan pria

Studi dalam The Journal of Sexual Medicine (2015) menjelaskan bahwa orang yang mencukur rambut kemaluannya cenderung mengalami gatal atau iritasi kulit di sekitar organ intim.

Nah, berikut ini adalah beberapa cara cukur bulu kemaluan lelaki yang bisa Anda praktikkan supaya terhindar dari efek samping tersebut.

1. Pangkas rambut dengan gunting kecil

penis terjepit

Apabila rambut kemaluan Anda cukup panjang, pangkas sedikit demi sedikit memakai gunting kecil terlebih dahulu. Namun, Anda tidak perlu memangkasnya sampai habis.

Sisakan panjang rambut paling tidak 1–2 sentimeter (cm) untuk memudahkan proses bercukur dan mencegah rambut tumbuh ke dalam atau ingrown hair.

Cara ini juga efektif untuk mencegah luka gores akibat tekanan dari pisau cukur pada area kulit di sekitar penis Anda.

2. Kompres air hangat

Setelah rambut dipotong cukup pendek, kompres area Mr. P dan sekitarnya dengan air hangat.

Saat mencoba cara mencukur bulu kemaluan pria, Anda disarankan untuk membersihkan penis dengan waslap yang direndam air hangat. 

Kompres pada bagian yang hendak Anda cukur selama beberapa menit guna melemaskan batang rambut serta meluruhkan minyak dan kotoran yang menempel. 

3. Oleskan krim atau gel cukur

Selesai mengompres, keringkan area kemaluan dengan handuk bersih dan oleskan sedikit krim atau gel cukur menggunakan kuas.

Oleskan krim dan gel cukur dengan gerakan melingkar untuk mengangkat rambut-rambut halus. Dengan begitu, pisau cukur dapat meluncur lebih mudah dan tidak menggores kulit Anda.

Pilih shaving cream yang tidak mengandung parfum. Produk perawatan diri yang ditambahkan pewangi cenderung dapat menimbulkan iritasi kulit.

4. Mulai cukuran

Pastikan Anda menggunakan alat cukur yang baru dan tajam. Jangan menggunakan alat cukur yang tumpul atau bahkan yang sudah berkarat agar tidak mengiritasi kulit.

Proses mencukur bulu kemaluan pria pada tahapan ini membutuhkan kesabaran ekstra. Hal ini dimaksudkan agar pisau cukur tidak melukai kulit Anda.

Berikut ini adalah langkah-langkah mencukur bulu pada area penis yang benar.

  1. Berdiri menghadap kaca.
  2. Tarik lembut kulit kelamin pada area yang hendak dicukur dengan tangan yang tidak mengoperasikan alat cukur.
  3. Gerakkan alat cukur searah dengan pertumbuhan rambut.
  4. Anda tak perlu menekan pisau cukur terlalu keras. Cukup gerakkan alat cukur secara perlahan seperti sedang mengusap kulit.
  5. Selalu bersihkan alat cukur setiap kali selesai satu potongan serta sebelum mencukur kembali.

5. Bilas bersih area kelamin

Jika hasil cukur bulu kelamin sudah memuaskan, kini waktunya Anda membilas area tersebut dengan air bersih.

Periksa lagi keseluruhan area kelamin Anda untuk memastikan tidak ada sisa krim cukur atau potongan bulu halus yang tertinggal. 

Setelah dibilas bersih, keringkan area kelamin dengan handuk bersih. Dalam hal ini, satu cara mencukur yang perlu Anda hindari adalah menggosok bulu dan kulit penis terlalu keras.

6. Oleskan baby oil atau pelembap

sabun tangan antibakteri untuk jerawat

Agar tidak merasa gatal setelah cukuran, Anda bisa mengoleskan baby oil atau pelembap yang mengandung lidah buaya.

Jika memungkinkan, Anda dapat mengoleskan gel lidah buaya segar pada area yang gatal. Gel ini bisa berasal dari produk perawatan kulit atau tanaman lidah buaya langsung. 

Lidah buaya memberikan sensasi menenangkan pada kulit sehingga mungkin bisa mengurangi rasa gatal sehabis cukuran.

Mengikuti cara mencukur bulu kemaluan pria di atas dapat menjaga kebersihan area penis. Hal ini juga menghindarkan Anda dari iritasi dan infeksi kulit di sekitar organ reproduksi pria.

Dengan demikian, Anda pun akan merasa lebih nyaman saat sedang ereksi, melakukan onani, atau berhubungan intim.

Kesimpulan

  • Persiapkan peralatan yang diperlukan untuk bercukur seperti gunting kecil, pisau cukur, krim atau gel cukur, losion pelembap, dan cermin.
  • Lakukan cara mencukur bulu kemaluan pria yang tepat, yakni dengan mencukur searah pertumbuhan rambut dan menghindari tekanan berlebih.
  • Perawatan setelah bercukur, seperti membilas kulit dengan air bersih dan mengoleskan pelembap, dapat membantu mencegah rasa gatal sehabis cukuran.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is it safe to shave pubic hair? (2020). Nemours KidsHealth. Retrieved March 25, 2025, from https://kidshealth.org/en/teens/shaving-query.html

Removing pubic hair. (2021). Young Men’s Health. Retrieved March 25, 2025, from https://youngmenshealthsite.org/guides/removing-pubic-hair/

Truesdale, M. D., Osterberg, E. C., Gaither, T. W., Awad, M. A., Elmer-DeWitt, M. A., Sutcliffe, S., Allen, I., & Breyer, B. N. (2017). Prevalence of pubic hair grooming–related injuries and identification of high-risk individuals in the United States. JAMA Dermatology, 153(11), 1114. https://doi.org/10.1001/jamadermatol.2017.2815

Rowen, T. S., Gaither, T. W., Awad, M. A., Osterberg, E. C., Shindel, A. W., & Breyer, B. N. (2016). Pubic hair grooming prevalence and motivation among women in the United States. JAMA Dermatology, 152(10), 1106. https://doi.org/10.1001/jamadermatol.2016.2154

Gaither, T. W., Awad, M. A., Osterberg, E. C., Rowen, T. S., Shindel, A. W., & Breyer, B. N. (2016). Prevalence and motivation: Pubic hair grooming among men in the United States. American Journal of Men’s Health, 11(3), 620-640. https://doi.org/10.1177/1557988316661315

Butler, S. M., Smith, N. K., Collazo, E., Caltabiano, L., & Herbenick, D. (2015). Pubic hair preferences, reasons for removal, and associated genital symptoms: Comparisons between men and women. The Journal of Sexual Medicine, 12(1), 48-58. https://doi.org/10.1111/jsm.12763

DeMaria, A. L., Flores, M., Hirth, J. M., & Berenson, A. B. (2014). Complications related to pubic hair removal. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 210(6), 528.e1-528.e5. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2014.01.036

Versi Terbaru

08/04/2025

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Yuk, Deteksi Kondisi Kesehatan Anda dari Rambut Kemaluan

9 Cara Mengatasi Ingrown Hair Rambut Tumbuh ke Dalam


Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Diperbarui 08/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan