Beberapa pria mungkin pernah bertanya, “Apakah penis saya normal?” atau, “Apakah air mani seharusnya terlihat seperti itu?” Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Anda tentu harus mengetahui seperti apa ciri-ciri penis yang sehat.
Bagaimana mengetahui ciri-ciri penis yang sehat?
Kondisi penis atau Mr. P sehat tidak hanya dinilai dari seberapa baik performanya saat bercinta. Hal ini juga harus dilihat dari fungsinya dalam aktivitas sehari-hari.
Indikator awal masalah penis bisa dilihat dari sensitivitas, ukuran, dan kondisinya saat ereksi.
Contoh masalah penis yang tidak boleh diabaikan yaitu penis tidak bisa ereksi yang tidak hanya terkait dengan isu seks semata.
Lantas, bagaimana cara mengenali karakteristik penis yang sehat? Setidaknya, terdapat tujuh kondisi yang dapat Anda perhatikan seperti di bawah ini.
1. Warna penis hampir sama dengan rona kulit tubuh
Penis sehat biasanya berwarna sama dengan rona kulit tubuh. Namun, sebagian pria bisa memiliki warna kulit penis yang 1–2 tingkat lebih gelap atau lebih terang.
Wajar bila penis Anda tampak lebih gelap atau memerah saat mendapatkan rangsangan. Ini disebabkan oleh derasnya aliran darah yang masuk ke dalam rongga penis.
Beberapa pria memiliki bintik-bintik hitam pada penisnya. Hal ini juga normal selama tidak ada gejala lain.
Meski begitu, segeralah berkonsultasi dengan dokter bila timbul bercak atau noda yang baru muncul, tidak kunjung menghilang, atau disertai gejala yang mengganggu.
2. Tekstur kulit penis tidak terlalu mulus
Kebanyakan penis memiliki tekstur yang tidak mulus. Saat Mr. P terangsang, pembuluh darahnya bisa tampak lebih jelas sehingga penis yang ereksi tampak seperti berotot.
Batang penis mungkin punya sejumlah benjolan. Selama benjolan penis tidak memerah, kondisi ini mungkin merupakan bagian alami dari kulit, seperti pearly penile papules atau bintik Fordyce.
Pearly penile papule (PPP) adalah kutil kecil mirip mutiara pada kepala penis yang cukup umum dimiliki orang-orang dewasa muda. Sekitar 25% dari populasi pria di seluruh dunia memilikinya.
Sementara itu, bintik Fordyce merupakan benjolan kecil berwarna merah terang atau senada rona kulit pada batang penis atau buah zakar. Hal ini terjadi pada 50% dari populasi pria.
3. Ukuran penis bervariasi
Di Indonesia, rata-rata panjang penis pria dewasa saat ereksi berkisar antara 12–19 sentimeter (cm). Saat layu, panjang penis pada umumnya berkisar antara 5–10 cm.
Beberapa orang biasanya mendapati penisnya bertambah panjang secara signifikan saat ereksi, tetapi yang lainnya mungkin melihat penisnya memanjang sekitar 1–2 cm saja.
Saat Anda kedinginan, berenang di air dingin, atau bahkan grogi, penis bisa mengerut. Namun, penis yang sehat bisa memanjang kembali saat kondisinya normal seperti semula.
Kondisi penis yang memendek dan memanjang adalah hal yang normal. Hal ini disebabkan oleh anatomi penis yang setengah panjangnya berada dalam tubuh Anda.
Tahukah Anda?
4. Bentuk penis sedikit melengkung
Tak hanya saat berhubungan atau masturbasi, Anda juga bisa mengalami ereksi pada pagi hari. Ini adalah hal normal yang diperlukan untuk menjaga bentuk penis yang sehat.
Mr. P akan ereksi dan membesar karena aliran darah yang masuk ke dalamnya. Aliran darah ini kaya akan oksigen yang baik untuk otot dan jaringan penis.
Ketika ereksi, Anda mungkin melihat penis sedikit melengkung. Kondisi ini tergolong umum dan tidak perlu dikhawatirkan, terutama bila lekukan ini telah ada sejak bayi.
Namun, bila penis tiba-tiba bengkok dan terasa nyeri saat berhubungan, segera hubungi dokter. Hal ini bisa menandakan penyakit Peyronie yang disebabkan oleh pembentukan jaringan parut pada penis.
5. Kulup tidak meradang akibat infeksi
Kulup adalah lapisan kulit yang menutupi kepala penis pada pria yang tidak disunat. Saat terangsang, kulit kulup akan menarik diri dan memperlihatkan kepala penis.
Penting untuk menjaga kebersihan kulit kulup bagi pria yang tidak disunat. Pasalnya, keringat, kotoran, dan kulit mati bisa menumpuk di bawahnya sehingga membentuk smegma.
Smegma termasuk normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Membersihkan smegma selama Anda mandi sudah cukup untuk menghindari infeksi jamur atau bakteri.
Salah satu cara ampuh menghindari infeksi yaitu dengan sunat yang bertujuan untuk menghilangkan kulit kulup.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Society for Microbiology (2013) menyebutkan penis pria yang disunat memiliki lebih sedikit bakteri pada penisnya daripada pria yang tidak sunat.