Faktor lain penyebab seseorang berpotensi ngorok
Sejumlah kondisi dan masalah kesehatan tertentu memang bisa memicu gangguan ngorok ini. Menurut National Sleep Foundation, di bawah ini adalah penyebab orang mengorok saat tidur.
- Penggunaan obat penenang. Obat penenang bersifat mirip dengan alkohol, mengendurkan otot-otot saluran pernapasan.
- Kelebihan berat badan. Orang yang kelebihan berat badan biasanya memiliki ketebalan leher yang berlebihan. Kondisi ini akan semakin menambah tekanan di saluran napas.
- Orang lanjut usia (lansia). Semakin tua usia maka Anda mungkin semakin sering ngorok. Ini karena kondisi otot di saluran pernapasan pun semakin mengendur akibat berbagai faktor.
- Konsumsi obat. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kekeringan atau iritasi pada lorong pernapasan.
- Kondisi kesehatan. Flu, adanya polip di hidung dan alergi juga bisa membuat orang mengalami ngorok saat tidur
- Posisi tidur telentang. Tidur telentang membuat lidah dan daging di sekitar tenggorokan melonggar atau ditarik ke dalam sehingga menyumbat jalur udara. Hal ini menyebabkan suara bergetar saat Anda tidur. Posisi tidur miring bisa membantu Anda mengatasi ngorok.
- Semakin besar ukuran uvula maka semakin menyempitkan saluran napas. Uvula adalah jaringan kecil yang menggantung di langit-langit mulut yang selalu terlihat saat orang membuka mulut.
Obstructive sleep apnea (OSA) tanda gangguan tidur serius

Obstructive sleep apnea (OSA) merupakan sebuah kondisi berhentinya aliran udara ketika tidur hingga 10 detik, ini menyebabkan penurunan aliran udara sampai paling sedikit 30-50% dan memicu turunnya kadar oksigen darah.
Penelitian dari Indian Journal of Community Medicine menyebut, ketika seseorang mengalami OSA jalan napas mengalami penyumbatan total atau sebagian, ini terjadi secara berulang ketika tidur. Akibatnya, aliran udara menjadi terhambat, menyebabkan ngorok.
Departemen Neurologi Universitas Columbia menjelaskan, sumbatan di jalan napas tersebut dapat menyebabkan seseorang terbangun tiba-tiba. Hal ini lantaran terjadinya sensasi tercekik ketika fase apnea (henti napas).
Kejadian apnea, umumnya terjadi selama 10-60 detik dan OSA yang ekstrem bisa terjadi secara berulang tiap 30 detik. Namun, gangguan tidur ini jarang terdeteksi oleh dokter sekali pun.
Padahal OSA bisa menjadi penyebab beragam komplikasi berbahaya seperti penyakit kardiovaskuler, keseimbangan hormon, sindrom metabolik, dan gangguan saraf.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar