Banyak orang tidak menyadari adanya tumor di paru-paru karena sering kali tidak menimbulkan keluhan apa pun. Tumor ini bisa bersifat jinak maupun ganas, dan umumnya baru terdeteksi saat menjalani pemeriksaan kesehatan. Memahami perbedaan jenis tumor paru penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Jenis tumor paru
Tumor paru-paru adalah jaringan yang tumbuh secara abnormal di dalam paru-paru atau saluran pernapasan yang menuju ke paru.
Tumor ini bisa bersifat jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker). Sebagian besar benjolan yang ditemukan di paru-paru tergolong tumor jinak.
Tumor jinak cenderung tumbuh sangat lambat, tidak menyebar ke jaringan atau organ lain, dan dalam banyak kasus, bisa menyusut dengan sendirinya.
Sebaliknya, tumor ganas atau kanker paru-paru dapat berdampak serius terhadap kesehatan.
Sel-sel kanker bisa merusak jaringan paru-paru, mengganggu fungsi pernapasan, dan menyebar (metastasis) ke organ lain dalam tubuh.
Terdapat beberapa jenis tumor yang bisa ditemukan di paru-paru. Tumor yang berukuran lebih dari 30 sentimeter (cm) disebut dengan masses, sedangkan yang lebih kecil dinamakan nodul.
Tumor jinak umumnya berukuran kecil dan muncul dalam bentuk nodul. Beberapa jenis nodul yang menandakan tumor jinak adalah sebagai berikut.
1. Hamartomas
Hamartomas adalah jenis nodul paru-paru yang paling umum ditemukan. Sekitar 55% kasus nodul hamartomas dikategorikan sebagai tumor jinak.
Nodul ini umumnya muncul di jaringan penghubung, seperti di percabangan bronkial yaitu saluran napas yang mengarah ke paru.
2. Bronchial adenomas
Nodul ini biasanya berkembang di bagian saluran udara besar yakni bronkus, kelenjar lendir, maupun saluran dari tenggorokan.
3. Papillomas
Papiloma termasuk jenis tumor jinak yang jarang ditemukan. Tumor ini biasanya berkembang di saluran bronkial, dan mudah terlihat karena tumbuh menerobos permukaan jaringan tempat nodul ini melekat.
Papillomas sendiri dibagi lagi ke dalam tiga jenis yaitu squamous, glandular, dan kombinasi keduanya.
Selain itu, masih terdapat beberapa jenis nodul lain yang berkembang di jaringan penghubung atau jaringan lemak, seperti chondromas, fibromas, neurofibromas dan lipomas.
Namun, jenis nodul ini sangat jarang ditemukan.
Seberapa umum kondisi ini?
Gejala tumor paru
Tumor jinak bisa tumbuh di berbagai jaringan paru-paru, mulai dari jaringan penghubung, jaringan lemak, hingga jaringan otot.
Sebagian besar tumor jinak di organ paru tidak menyebabkan gangguan pada jaringan-jaringan ini.
Oleh karena itu, sering kali orang yang terjangkit tumor paru tidak mengalami gangguan kesehatan sama sekali.
Hal ini dikarenakan 90% tumor jinak memang ditemukan secara tidak sengaja melalui pemeriksaan medis.
Sekalipun muncul, gejala cenderung bersifat tidak spesifik atau mirip dengan penyakit pernapasan lainnya.
Gejala tumor paru yang bisa dialami di antaranya adalah:
- batuk tak kunjung sembuh (batuk kronis),
- nyeri dada saat menarik napas dalam,
- napas memendek, kesulitan bernapas, dan sesak,
- batuk berdarah
- suara mengi dari dalam paru-paru.
Penyebab tumor paru
Penyebab dari munculnya tumor di paru-paru belum diketahui dengan pasti.
Namun, paru-paru termasuk organ yang terdiri dari banyak jaringan sehingga lebih berisiko menjadi tempat berkembangnya sel-sel abnormal.
Jaringan yang ada pada paru-paru di antaranya adalah pembuluh darah dan saluran limfatik.
Kedua jaringan ini bisa menyediakan jalan untuk penyebaran sel-sel tumor ganas ke organ lain di dalam tubuh.
Sebuah studi pada jurnal Biochimica et Biophysica Acta, dijelaskan bahwa beberapa hal diduga dapat memicu pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam paru, salah satunya adalah penyakit abses paru.
Abses paru adalah kondisi peradangan paru yang memungkinkan terbentuknya rongga-rongga sehingga nantinya bisa terisi oleh nanah.
Penyebab abses paru bisa karena penyakit infeksi bakteri seperti tuberkulosis (TBC).
Di samping itu, terdapat kondisi lain yang dapat menyebabkan kemunculan tumor jinak di paru-paru seperti di bawah ini.
- Granuloma paru, yakni gumpalan yang terdiri dari sel-sel yang mengalami peradangan. Ini yang terbentuk akibat infeksi bakteri tuberkulosis, jamur histoplasmosis, atau jamur coccidiomycosis di paru-paru.
- Penyakit rheumatoid arthritis (rematik), sarkoidosis, atau Wegener’s granulomatosis.
- Infeksi HPV (human papillomavirus).
- Cacat lahir yang menyebabkan luka atau kelainan pada paru-paru.
Lalu, apakah tumor jinak bisa berkembang menjadi kanker? Pada beberapa kasus, tumor jinak memang dapat berkembang menjadi jaringan kanker.
Akan tetapi, tidak semua tumor ini menandakan stadium awal dari penyakit kanker paru.
Perkembangan tumor yang bersifat kanker dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, riwayat merokok, dan paparan zat karsinogen dari lingkungan yang biasanya terdapat pada asbes.
Diagnosis tumor paru
Keberadaan jaringan abnormal atau benjolan di paru-paru dapat dideteksi melalui pemeriksaan medis, seperti rontgen dada (X-ray) dan computed tomography scan (CT scan).
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor, dokter kemungkinan akan melakukan bronkoskopi untuk menentukan apakah tumor bersifat ganas atau jinak.
Selama pemeriksaan ini berlangsung, dokter akan memasukkan alat dengan kamera melalui mulut yang melewati saluran napas hingga ke paru-paru.
Pemeriksaan biopsi mungkin juga diperlukan. Pada pemeriksaan biopsi, dokter akan mengambil sebagian jaringan tumor untuk dianalisis menggunakan mikroskop.
Pengobatan tumor paru
Tumor ganas memerlukan penanganan medis segera dan agresif.
Sementara pada tumor jinak, karena tidak membahayakan nyawa dan tidak merusak jaringan sekitarnya, pengobatan mungkin tidak diperlukan.
Jika hasil diagnosis menunjukkan tumor bersifat jinak, perkembangan nodul akan dipantau selama berbulan-bulan hingga tahunan.
Pada kasus tumor paru yang tidak membutuhkan pengobatan, pemeriksaan medis perlu dilakukan secara rutin.
Pemeriksaan akan memantau perubahan ukuran, bentuk, serta pertambahan jumlah sel tumor.
Apabila tumor menyebabkan masalah pernapasan yang mengganggu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk melakukan biopsi atau operasi pengangkatan tumor.
Pengangkatan tumor menjadi langkah pengobatan yang tepat pada kondisi berikut ini
- Anda seorang perokok aktif yang berisiko tinggi terkena kanker.
- Mengalami sesak napas dan gangguan lain secara terus-menerus.
- Hasil tes menunjukkan kemungkinan tumor berkembang menjadi kanker.
- Tumor terus berkembang.
Kendati tidak memiliki efek serius, tetap penting bagi Anda untuk mendeteksi tumor jinak di paru-paru sejak dini sehingga peluang keberhasilan pengobatan bisa lebih besar.
Paru-paru memiliki fungsi yang sangat vital dalam sistem pernapasan. Oleh karena itu, sebaiknya tetap menjaga kesehatan paru dari risiko penyakit berbahaya.
Mulai sekarang, Anda perlu menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi paparan polusi, dan memeriksakan kondisi kesehatan paru-paru secara rutin.
Kesimpulan
- Tumor paru-paru adalah pertumbuhan jaringan abnormal di paru-paru yang dapat bersifat jinak (nonkanker) maupun ganas (kanker).
- Sebagian besar tumor yang ditemukan dalam bentuk nodul bersifat jinak, tidak menyebar, dan sering kali tidak memerlukan pengobatan.
- Jenis tumor jinak yang umum antara lain hamartoma, bronchial adenoma, dan papilloma, serta jenis lain seperti chondroma dan lipoma yang lebih jarang.
- Gejala tumor paru sering kali tidak khas atau bahkan tidak muncul sama sekali. Namun, gejala seperti batuk kronis, sesak napas, atau batuk berdarah bisa terjadi, terutama jika tumor menekan saluran pernapasan.
- Penyebab pasti tumor paru belum diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan infeksi, penyakit autoimun, paparan zat karsinogenik, dan faktor bawaan.