Gejala silikosis bisa terjadi dalam hitungan minggu hingga tahun setelah Anda terpapar silika. Gejala akan makin memburuk seiring berjalannya waktu, terutama saat luka muncul pada paru-paru.
Mungkin ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab silikosis

Paparan terhadap partikel silika atau crystalline silica adalah penyebab utama dari penyakit silikosis.
Partikel silika yang terhirup ukurannya sangat kecil. Dikutip dari laman Occupational Safety and Health Administration, partikel ini setidaknya berukuran 100 kali lebih kecil dari pasir pantai.
Umumnya, partikel silika terbentuk selama proses memotong, menggergaji, mengebor, maupun menghancurkan batuan, batu bata, dan beton.
Selain itu, material pasir yang digunakan dalam proses pengamplasan dengan teknik abrasive blasting juga berisiko menyebarkan partikel silika ke udara.
Paparan silika tidak hanya dapat menyebabkan silikosis. Kondisi ini juga meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, dan gangguan ginjal.
Faktor risiko silikosis
Pekerja pabrik, tambang, dan perbatuan memiliki risiko paling tinggi untuk terkena silikosis. Hal ini karena mereka berhadapan langsung dengan partikel silika di lingkungan kerjanya.
Adapun, beberapa pekerjaan dan industri yang memiliki risiko tertinggi, meliputi:
- pabrik aspal,
- produksi beton,
- konstruksi bangunan,
- penghancuran bangunan,
- pabrik kaca,
- pertambangan,
- penggalian,
- sandblasting, dan
- pemotongan batu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar