backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Cara Aman dan Tepat Memakai Tabung Oksigen di Rumah

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 05/01/2022

    Cara Aman dan Tepat Memakai Tabung Oksigen di Rumah

    Penyakit pernapasan atau infeksi yang menyerang paru-paru, seperti COVID-19, dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini biasanya ditunjukkan dengan nilai saturasi oksigen yang rendah. Terapi pernapasan dengan tabung oksigen dapat membantu Anda yang mengalami gangguan pernapasan tapi menjalani perawatan mandiri. Namun sebelumnya, pastikan Anda mengetahui cara memakai tabung oksigen dengan aman di rumah.

    Cara pakai tabung oksigen di rumah

    Tabung oksigen

    Penggunaan alat bantu pernapasan seperti tabung oksigen biasanya diperlukan oleh pasien yang mengalami sesak napas dan penurunan saturasi oksigen (kurang dari 95%). Gangguan pernapasan tersebut umumnya disebabkan oleh penyakit paru-paru seperti pneumonia, bronkitis kronis, PPOK, atau COVID-19.

    Tidak hanya di rumah sakit, terapi pernapasan dengan tabung oksigen bisa dilakukan di rumah asalkan benar penggunaannya.

    Berikut adalah cara tepat memakai tabung oksigen sehingga efektif mengatasi gejala dan aman dari risiko kecelakaan.

    1. Cek persediaan oksigen pada tabung

    Pertama, Anda perlu memeriksa persedian oksigen di dalam tabung. Sebelum menyentuh tabung dan selang oksigen, pastikan untuk cuci tangan dan mengeringkannya.

    Cara mengecek persediaan bisa berbeda untuk setiap tabung oksigen. Umumnya, tabung oksigen hanya perlu dinyalakan sampai terlihat jumlah oksigen di dalam tabung.

    Namun, jika menggunakan tangki yang terkompresi, Anda perlu memberi tekanan terlebih dulu untuk melihat jumlah oksigen. Apabila terdapat instruksi khusus untuk memakai tabung oksigen, ikuti caranya dengan baik.

    Setelah itu, pastikan kenop yang mengatur aliran oksigen disetel pada angka nol, lalu kencangkan pegangan berbentuk T (T-handle) yang terletak di paling ujung.

    Buka katup tabung oksigen dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam, lakukan dalam satu putaran penuh.

    Saat katup terbuka, pengukur pada regulator akan menunjukkan besarnya tekanan di dalam tabung. Persediaan oksigen yang penuh angkan menunjukkan nilai 2000 psi (pon per inci persegi).

    2. Pasang selang pada tabung oksigen

    Bersamaan dengan tabung oksigen, Anda biasanya akan mendapatkan dua selang. Pertama adalah selang konektor yang perlu dihubungkan dengan tabung dan kedua yaitu kateter hidung (kanula) untuk menghirup oksigen

    Pasangkan selang pada tabung oksigen, lalu hubungkan selang ini dengan kanula. Saat memasang selang, luruskan posisinya sehingga aliran oksigen tidak tersumbat.

    Untuk pemakaian tabung oksigen jangka panjang, menurut American Lung Association, kanula perlu diganti setiap 2-4 minggu sehingga menghindari risiko infeksi.

    Pastikan untuk membersihkan kanula setiap minggu menggunakan air mengalir dan sabun. Sementara untuk selang konektor Anda pelu menggantinya 3-6 bulan sekali.

    3. Atur laju aliran atau tekanan oksigen

    Setelah tabung oksigen siap untuk digunakan, atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dianjurkan dokter atau penyedia layanan terapi oksigen.

    Satu hal yang penting diingat dalam cara memakai tabung oksigen dengan benar adalah hindari untuk mengubah laju aliran selama oksigen mengalir.

    Jika ingin mengubah laju aliran oksigen dalam pemakaian tabung selanjutnya, tetap konsultasikan pada dokter.

    4. Pasang kanula pada hidung

    Letakkan kanula di kedua lubang hidung, lalu bernapaslah seperti biasa. Rasakan apakah oksigen sudah mengalir atau belum.

    Untuk memastikannya, Anda bisa melakukan tes sederhana seperti mengarahkan lubang kanula ke dalam segelas air. Jika oksigen mengalir, akan muncul gelembung pada permukaan air.

    Saat memakai tabung oksigen, pastikan Anda tidak menggunakan losion atau krim pelembab yang berbahan dasar minyak atau petroleum di sekitar mulut dan hidung.

    Hindari juga menggunakan produk aerosol seperti hair spray atau parfum saat memakai alat bantu pernapasan ini.

    Tips aman menggunakan tabung oksigen

    Pakai oksigen

    Selama memakai tabung oksigen di rumah, penting juga untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini.

    • Jauhkan tabung oksigen dari sumber panas, termasuk radiator, sumber aliran listrik, kompor, dan perapian.
    • Jangan merokok atau menyalakan api di ruangan tempat oksigen disimpan.
    • Tempatkan tabung oksigen yang digunakan pada dudukan atau kereta dorong.
    • Jika perlu melakukan terapi oksigen dalam waktu lama, simpan tabung cadangan di sebelah tabung yang digunakan. Namun, pastikan tabung tidak dibiarkan tergeletak di lantai.
    • Pastikan Anda melakukan terapi oksigen di ruangan dengan sistem ventilasi yang baik.
    • Saat menyimpan oksigen, hindari menaruhnya di lemari atau ruang tutup yang tidak terdapat sirkulasi udara.

    Penggunaan tabung oksigen memang bisa membantu memberikan pasokan oksigen lebih untuk tubuh.

    Namun, jika selama menjalani terapi oksigen, gangguan pernapasan tidak juga membaik bahkan disertai gejala lain seperti kulit yang berubah pucat dan kelelahan ekstrem, segera cari pertolongan medis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 05/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan