backup og meta

Pemeriksaan Fisik untuk PPOK, Memahami Prosedur hingga Hasilnya

Pemeriksaan Fisik untuk PPOK, Memahami Prosedur hingga Hasilnya

Sama seperti penyakit lainnya, Anda yang memilikipenyakit PPOK atau COPD perlu menjalani serangkaian pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dokter memberikan pengobatan, termasuk cek fisik. Pada pasien PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), seperti apa prosedur pemeriksaan fisik yang biasanya dilakukan? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa itu pemeriksaan fisik PPOK?

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) merupakan penyakit paru-paru yang sering kali salah didiagnosis. Banyak pengidap PPOK tidak terdiagnosis hingga penyakitnya menjadi sangat parah. 

Agar berhasil mendiagnosis PPOK atau COPD (chronic obstructive pulmonary disease), dokter akan melakukan serangkaian tes, termasuk pemeriksaan fisik.

Dokter akan melakukan pemeriksaan ini dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait gejala PPOK yang dirasakan serta mengamati kondisi fisik Anda. 

Apa yang perlu diketahui dalam pemeriksaan fisik PPOK?

Pada proses diagnosis untuk COPD, pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan jantung perlu dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit jantung. 

Pasalnya, gejala gangguan jantung dapat menyerupai tanda PPOK.  

Tak hanya itu, penyakit jantung dan PPOK juga sama-sama bisa terjadi akibat merokok sehingga diagnosis kedua gangguan kesehatan tersebut sering kali tertukar. 

Seperti apa proses pemeriksaan fisik PPOK?

Mayo Clinic menyebutkan bahwa sebelum menjalani pemeriksaan fisik PPOK, Anda perlu menyiapkan informasi soal tanda dan gejala yang dirasakan.

Berikut berbagai pertanyaan yang mungkin diajukan dokter ketika menentukan diagnosis PPOK.

Napas pendek

Berikut ini adalah kumpulan pertanyaan yang mungkin diajukan dokter terkait gejala PPOK, khususnya napas pendek atau sesak napas.

  • Kapan pertama kali Anda merasa sesak napas (saat olahraga atau istirahat)?
  • Seberapa sering Anda mengalami sesak napas?
  • Berapa lama Anda mengalami sesak napas? Apakah semakin parah?
  • Seberapa jauh Anda mampu berjalan kaki dan seberapa kuat Anda melakukan pendakian sebelum napas Anda sesak?

Batuk

Pertanyaan di bawah ini mungkin diajukan dokter saat membahas tentang gejala PPOK yang Anda alami berupa batuk.

  • Berapa sering Anda batuk?
  • Berapa lama Anda batuk? Apakah parah?
  • Apakah batuk Anda berdahak? Apa warnanya?
  • Pernahkah batuk Anda berdarah?

Pertanyaan lainnya

Selain terkait kedua gejala utama PPOK di atas, berikut ini berbagai pertanyaan lain yang mungkin diajukan dokter saat melakukan pemeriksaan fisik.

  • Apakah Anda atau teman serumah Anda mengonsumsi tembakau?
  • Anda perokok? Berapa batang rokok yang Anda konsumsi sehari?
  • Jika sudah berhenti, berapa lama Anda sudah berhenti merokok?
  • Apa yang Anda rasakan setelah berhenti merokok? Dan pertanyaan lain terkait merokok.
  • Apakah ada iritasi akibat paparan debu atau zat kimia di tempat kerja?
  • Pernahkah mengalami gangguan pernapasan saat masih kecil atau punya riwayat keluarga yang memiliki gangguan pernapasan?
  • Apakah gejala PPOK mengganggu rutinitas Anda atau apakah Anda mengalami depresi?
  • Obat-obatan apa saja yang pernah atau sedang Anda konsumsi?

Pemeriksaan pada tubuh

Selama pemeriksaan fisik, dokter juga akan memeriksa tubuh Anda jika anda tanda-tanda yang menyebabkan gejala PPOK muncul.

Pemeriksaan tersebut termasuk sebagai berikut.

  • Mengukur suhu tubuh, berat badan dan tinggi (sesuai angka BMI).
  • Mengamati gejala infeksi pada telinga, mata, hidung, dan tenggorokan.
  • Memeriksa detak jantung dan paru-paru Anda dengan stetoskop.
  • Memeriksa darah di pembuluh vena leher, yang memungkinkan mengakibatkan masalah jantung, misalnya cor pulmonale.
  • Menekan-nekan bagian perut.
  • Memeriksa jari dan bibir Anda jika berubah warna (cyanosis).
  • Memeriksa jari Anda apakah terdapat pembengkakan atau memeriksa kuku jika terjadi clubbing (tonjolan).
  • Memeriksa kaki hingga jari apakah terdapat pembengkakan (edema).

Pemeriksaaan fisik tidak selalu sakit, tapi beberapa bagian tubuh akan terasa kurang nyaman misalnya bagian perut (abdominal palpation).

Dokter akan memberi tahu kondisi Anda dan memberikan pengobatan yang tepat. Kadang-kadang dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Ingatlah untuk selalu mengikuti anjuran yang diberikan oleh dokter Anda.

Bagaimana hasil pemeriksaan fisik PPOK?

Riwayat kesehatan Anda dapat berisiko memicu munculnya PPOK dan bahkan dapat membuat penyakit semakin buruk.  Berikut indikasi yang muncul akibat PPOK:

  • terjadi barrel chest (saluran pernapasan tersumbat),
  • sesak napas,
  • butuh waktu lama untuk menghembuskan napas, dan
  • pernapasan tidak normal

Beberapa pemeriksaan fisik juga akan membantu dokter mendeteksi seberapa parah penyakit Anda. Berikut tanda-tandanya:

  • penggunaan otot leher saat bernapas santai,
  • bernapas melalui mulut,
  • susah berbicara tanpa bernapas,
  • perubahan warna pada ujung jari dan kuku (cyanosis), dan
  • pembengkakan pada bagian perut dan kaki.

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan berbagai tes tambahan untuk memastikan diagnosis PPOK, seperti:

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala PPOK, seperti sesak napas dan batuk.

Dokter akan memberikan rencana pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi Anda. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) – Diagnosis . (2017). Retrieved 3 June 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/chronic-obstructive-pulmonary-disease-copd/diagnosis/

COPD – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2021). Retrieved 3 June 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/diagnosis-treatment/drc-20353685

COPD | NHLBI, NIH. (2021). Retrieved 3 June 2021, from https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/copd

Stephens, M., & Yew, K. (2008). Diagnosis of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. American Family Physician, 78(1), 87-92. Retrieved from https://www.aafp.org/afp/2008/0701/p87.html

History and Physical Exam for COPD . (2021). Retrieved 3 June 2021, from https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hw165182

Versi Terbaru

28/07/2021

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

4 Jenis Olahraga untuk PPOK yang Tepat dan Aman

Bronkodilator


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 28/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan