backup og meta

Ragam Bahan Tradisional untuk Obat Alami Batuk Kering dan Berdahak

Ragam Bahan Tradisional untuk Obat Alami Batuk Kering dan Berdahak

Batuk juga bisa disertai dengan gejala lain yang tak kalah mengganggu seperti sakit tenggorokan dan hidung berair. Berbagai obat batuk yang bisa diperoleh dengan mudah di apotek bisa diandalkan sebagai penanganan pertama. Namun, terkadang Anda mungkin lebih mengandalkan cara tradisional atau bahan alami untuk meredakan batuk sebelum minum obat. Untuk itu, simak ulasan lengkap obat batuk alami berikut ini.

Berbagai pilihan obat batuk alami

Sebelum mencoba obat batuk nonresep yang bisa dibeli di apotek atau supermarket, Anda bisa mencoba bahan alami untuk meringankan gejala batuk akibat infeksi pernapasan ringan, seperti pilek dan flu. 

Bahkan, bahan tradisional ini bukan hanya berguna berbagai jenis batuk, melainkan juga mengatasi gejala pernapasan lain yang mungkin menyertai, seperti hidung tersumbat.

Meski banyak yang menganggap bahwa bahan alami tidak memiliki efek samping seperti obat batuk OTC, Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter.

Berikut ini daftar bahan alami dan tradisional yang bisa membantu Anda meredakan batuk.

1. Jahe

Meminum campuran jahe yang telah dilarutkan ke dalam air hangat atau teh dapat membantu meredakan gejala batuk. 

Saat batuk, tenggorokan yang terinfeksi dapat terjadi peradangan dan iritasi. 

Untuk meredakannya, Anda memerlukan bahan alami yang memiliki kandungan antiinflamasi, antibakteri dan anti virus. 

Untungnya, ketiga agen penyembuh batuk tersebut terkandung dalam jahe.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rossalia di Lampung, jahe memiliki kandungan gingerol dan shaogaol yang bekerja sebagai antiinflamasi sehingga dapat mengurangi peradangan akibat infeksi.

Bukan hanya antiinflamasi, menurut National Institute of Health, jahe memiliki kandungan antibakteri dan antivirus.

Kandungan antibakteri dan antivirus bisa meningkatkan sistem imun melawan infeksi dalam saluran pernapasan dan sekaligus mampu mencegah perkembangan virus dan bakteri baru.

Jahe juga merupakan zat analgesik (pereda nyeri) alami yang dapat memberi efek menghangatkan tubuh. 

Sensasi hangat dari jahe membantu mengencerkan dahak di saluran pernapasan sehingga cocok dijadikan obat herbal untuk menyembuhkan batuk berdahak.

Tak hanya itu, jahe sebagai obat batuk alami mampu mengurangi rasa sakit pada tenggorokan akibat batuk kering.

Sensasi rasa hangatnya mampu melemaskan otot-otot tenggorokan yang menegang.

Anda bisa minum obat batuk yang memiliki kandungan jahe, madu, mint, dan licorice dengan cara mengonsumsi langsung. 

Keempat ramuan herbal tersebut dapat membantu Anda meredakan batuk serta menghangatkan tenggorokan.

 2. Madu

Madu sering dimanfaatkan sebagai obat alami untuk berbagai penyakit, termasuk batuk.

Seperti temuan penelitian dari Naveed at all, madu memiliki efek antioksidan, antiinflamasi dan demulcent.

Demulcent adalah zat yang dapat membentuk lapisan di selaput lendir, sehingga berfungsi sebagai penenang dan pelindung dari iritasi atau peradangan. 

Berdasarkan penelitian lainnya dari Paul et all di Amerika, peneliti membagi dua kelompok pasien berbeda, yakni yang mengonsumsi madu dan yang tidak. 

Hasilnya, kelompok yang mengonsumsi madu terbukti mengalami penurunan frekuensi batuk  dibandingkan dengan kelompok yang tidak mengonsumsi madu. 

Madu juga ternyata memiliki manfaat lainnya, yaitu membantu memproduksi lapisan pelindung yang meringankan iritasi atau inflamasi pada membran mukosa.

Penelitian terbitan Canadian Family Physician membuktikan, kandungan dalam madu efektif menyembuhkan penyakit batuk jika dikonsumsi secara rutin.

Zat analgesik yang terdapat pada bahan alami ini mampu menghentikan infeksi pada penyakit yang menyebabkan batuk kering maupun batuk berdahak.

Agar efeknya sebagai obat batuk tradisional optimal, Anda bisa minum satu sendok teh madu secara langsung dalam keadaan perut kosong. 

Alternatif lainnya, Anda bisa mencampur ke dalam susu atau teh herbal dengan perasan lemon.

Kombinasi madu dan lemon bisa lebih baik menyembuhkan batuk karena membantu melancarkan pergerakan udara di saluran pernapasan.

3. Mint

daun mint untuk obat batuk

Daun mint sudah diketahui sejak dulu kala sebagai agen untuk memberikan sensasi segar pada tubuh.

Berkat sensasi dinginnya, mint kemudian banyak digunakan pada beberapa produk seperti pasta gigi, teh, atau permen.

Tak hanya itu, daun mint ternyata bermanfaat pula untuk membantu melegakan masalah saluran pernapasan atas dan batuk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris oleh Morice at all, mint ditemukan sebagai agen antitusif yang sangat efektif untuk meredakan gejala batuk. 

Daun mint mengandung mentol yang memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan anti-inflamasi. Anda dapat mencoba meramu obat tradisional dengan membuat teh daun mint. 

Kandungan menthol dalam daun mint juga bersifat sebagai analgesik atau pereda nyeri saat batuk.

Caranya, masukkan beberapa helai daun mint ke dalam air panas lalu tunggu beberapa saat sebelum diminum.

Selain obat tradisional tersebut, Anda dapat menemukan kandungan mint dalam obat batuk yang tersedia di apotek. 

Pilihlah obat batuk yang memiliki kandungan jahe, madu, mint, dan licorice untuk meredakan gejala batuk dan menghangatkan tenggorokan.

4. Akar licorice

Telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk meredakan radang tenggorokan, akar licorice juga dapat dimanfaatkan sebagai obat batuk alami, khususnya batuk berdahak dan batuk karena alergi.

Berdasarkan penelitian dari Monica di India, licorice efektif digunakan untuk perawatan batuk karena memiliki kandungan demulcent dan ekspektoran. 

Oleh karena efek ekspektorannya, licorice dapat membantu mengencerkan dahak sehingga lebih mudah dikeluarkan. 

 Licorice bekerja dengan cara memproduksi lapisan pelindung pada membran mukosa di saluran pernapasan untuk meringankan iritasi atau peradangan akibat batuk. 

Glycyrrhiza glabra atau licorice juga dapat menekan frekuensi batuk dengan cara meningkatkan ambang rangsangan batuk pada pusat batuk di otak. 

Kandungan glycyrrhizin pada obat batuk dari akar licorice ini memiliki sifat antialergen sehingga dapat mengencerkan lendir yang mengakibatkan rasa sesak saat bernapas.  

5. Air garam

Garam bisa menjadi obat batuk alami yang mudah didapatkan di rumah. Berkumur dengan air garam hangat bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang menginfeksi tenggorokan. 

Cara tradisional ini juga bisa membantu mengencerkan dahak yang menggumpal di belakang tenggorokan, sehingga batuk lebih reda.

Untuk membuat obat batuk berdahak dari larutan garam, masukan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam ke dalam 250 ml air hangat, lalu aduk hingga larut. 

Kemudian berkumurlah menggunakan larutan ini setiap tiga jam sekali selama 3-4 kali dalam sehari.

Jika ingin menggunakan bahan tradisional ini sebagai obat batuk untuk anak, pastikan Anda memberitahu si kecil cara berkumur yang benar agar larutan tidak tertelan.

6. Lemon

Buah-buahan juga bisa dimanfaatkan sebagai obat batuk alami, salah satunya adalah lemon.

Sebagai obat batuk, lemon mampu mengurangi radang yang terjadi di bagian tenggorokan, sekaligus memberi asupan vitamin C untuk tubuh. 

Vitamin C berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam membasmi infeksi kuman, termasuk infeksi di saluran napas yang menjadi penyebab batuk.

Ramuan obat batuk sederhana dapat dibuat dengan cara mencampurkan satu sendok teh perasan lemon dengan satu sendok teh madu. Minum beberapa kali dalam sehari.

Cara lain mengonsumsi lemon sebagai obat batuk adalah dengan mencampurkan lada dan madu ke dalam air perasan lemon.

7. Kunyit

Kunyit dipercaya dapat mengurangi gejala batuk menerus, terutama untuk obat batuk kering alami.

Dalam kunyit, terdapat curcumin yang memiliki sifat antiradang untuk melawan partikel asing penyebab infeksi di saluran pernapasan.

Untuk menjadikan kunyit sebagai obat batuk alami, Anda bisa menghancurkan kunyit menjadi bubuk halus dan mencampurkan ke dalam satu gelas susu panas. 

Anda juga bisa mencampurnya dengan garam dalam teh bersama dengan empat gelas air untuk meredakan rasa gatal pada tenggorokan.

Hindari langsung minum air putih setelah mengonsumsi ramuan obat batuk ini. Air putih dapat menghambat kerja senyawa anti-inflamasi yang terkandung pada kunyit.

8. Bawang putih

Bawang putih merupakan salah satu obat alami batuk berdahak yang paling mudah diperoleh. 

Sifat antimikroba yang terdapat dalam bawang putih mampu menghentikan infeksi ataupun iritasi yang menimbulkan dahak berlebih. 

Hal itu berkat senyawa allicin yang dapat membasmi bakteri dan virus di dalam tenggorokan.

Selain dimakan, Anda juga bisa menghirup aroma menyengat dari bawang putih sebagai obat batuk berdahak alami. 

Alternatif lain, Anda bisa membuat ramuan obat tradisional batuk dengan mencampur bawang putih halus, madu, serta teh. 

Minumlah larutan obat batuk ini paling tidak dua kali sehari untuk meredakan batuk dan rasa sakit di tenggorokan.

9. Sari cuka apel

Cuka apel mengandung asam asetik yang bersifat antibakteri. Oleh karena sifatnya itulah, cuka apel bisa diolah menjadi obat batuk alami. 

Zat antibakteri dalam cuka apel mampu memecah gumpalan lendir dan mematikan bakteri yang menyerang saluran pernapasan.

Untuk mengolah sari suka apel menjadi obat batuk berdahak alami, Anda dapat mencairkan 1-2 sendok cuka sari apel ke dalam satu gelas air. 

Kemudian, berkumurlah dengan larutan ini dan minum secara langsung. Ulangi cara ini secara berturut-turut selama satu sampai dua kali dalam satu jam.

Sebelum berkumur dengan larutan obat batuk tradisional dari cuka apel selanjutnya, minumlah air putih sebanyak-banyaknya.

10. Makanan probiotik

Probiotik adalah mikroorganisme yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Makanan probiotik memang tidak menyembuhkan batuk secara langsung.

Namun, makanan probiotik membantu memperkuat sistem imun karena menyeimbangkan bakteri baik di pencernaan.

Probiotik bermanfaat seperti Lactobacillus umumnya yang terkandung dalam susu, kefir, yogurt, dan cuka sari apel. 

Bahan alami ini dapat mengurangi gejala pada batuk yang disebabkan oleh alergen tertentu.

Oleh karena itu, probiotik bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk batuk yang disebabkan oleh alergi. 

Kandungan probiotik yang terbaik terdapat pada susu, tapi konsumsinya tetap perlu diwaspasdai karena dapat membuat dahak menebal.

11. Nanas

Nanas juga bisa menjadi salah satu obat batuk alami karena mengandung enzim bromelain yang dapat membantu meredakan batuk berdahak secara alami.

Kandungan bormelain dari enzim proteolytic dan protease memiliki sifat antiinflamasi sehingga dapat memecah dahak menggumpal di bagian tenggorokan dan paru-paru.

Makanlah 60 gram potong nanas dalam sehari. Anda juga bisa menjadikannya jus dan meminumnya sebanyak 3 kali sehari sampai gejala perlahan membaik.

Namun, perlu diperhatikan, jika diminum bersama dengan antibiotik, enzim bromelain dalam nanas bisa mengurang keampuhan obat dalam melawan bakteri.

12. Sup kaldu tulang

Mengonsusmsi kaldu tulang dapat memberikan banyak efek positif bagi kesehatan, seperti:

  • meningkatkan sistem kekebalan tubuh, 
  • mengencerkan dahak di saluran pernapasan, dan
  • meningkatkan kemampuan detofisifikasi pada tubuh.

Kaldu tulang memang tidak dapat menyembuhkan batuk secara langsung. Namun, obat batuk alami yang satu ini bisa meringankan gejala batuk akibat infeksi partikel berbahaya, seperti:

  • paparan polusi,
  • zat kimia, bakteri, dan 
  • zat beracun lainnya.

Ketika Anda mengalami batuk berkepanjangan, kadar cairan tubuh cenderung menurun sehingga Anda pun rentan mengalami dehidrasi. 

Kaldu tulang salah satu obat batuk alami yang mengandung elektrolit dalam bentuk sodium, sehingga tubuh dapat lebih mudah menyerap cairan yang masuk.

Anda dapat mengonsumsi obat batuk dari kaldu tulang yang telah dipanaskan sehingga memberi efek relaksasi pada bagian saluran pernapasan yang terasa sesak.

Ketahui hal ini sebelum minum obat batuk alami

Obat batuk alami atau tradisional dari berbagai bahan herbal menjadi alternatif pengobatan batuk karena diklaim minim efek samping, murah, dan mudah diperoleh.

Sayangnya, masih diperlukan uji klinis yang lebih banyak dan masif untuk mengetahui seberapa ampuh obat alami ini menyembuhkan batuk.

Namun, bukan berarti bahan alami dan tradisional tak bermanfaat sama sekali untuk batuk.

Sementara ini, penggunaan obat batuk tradisional cukup aman jika digunakan dalam waktu singkat. 

Namun, Anda tidak boleh menggantikan pengobatan dokter dengan obat herbal, terlebih untuk penyakit pernapasan kronis, seperti batuk berdarah

Hal itu bisa menandakan adanya peradangan serius di paru yang tak bisa disembuhkan dengan herbal.

Paling tepat, berkonsultasilah dengan dokter sebelum memutuskan untuk minum obat batuk alami, baik untuk batuk kering, berdahak, ataupun berdarah. 

Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan saran paling tepat sehingga pengobatan Anda juga berjalan secara maksimal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fashner, J., Ericson, K., & Werner, S. (2012). Treatment of the Common Cold in Children and Adults. American Family Physician, 86(2), 153-159. Retrieved from https://www.aafp.org/afp/2012/0715/p153.html

Guppy, M., Mickan, S., Del Mar, C., Thorning, S., & Rack, A. (2011). Advising patients to increase fluid intake for treating acute respiratory infections. Cochrane Database Of Systematic Reviews. Retrieved 18 June, from https://doi.org/10.1002/14651858.cd004419.pub3

Kang, E. J., Kim, S. Y., Hwang, I. H., & Ji, Y. J. (2013). The effect of probiotics on prevention of common cold: a meta-analysis of randomized controlled trial studies. Korean journal of family medicine, 34(1), 2–10. https://doi.org/10.4082/kjfm.2013.34.1.2

Goldman R. D. (2014). Honey for treatment of cough in children. Canadian family physician Medecin de famille canadien, 60(12), 1107–1110.

Wang, L., Yang, R., Yuan, B., Liu, Y., & Liu, C. (2015). The antiviral and antimicrobial activities of licorice, a widely-used Chinese herb. Acta Pharmaceutica Sinica B, 5(4), 310-315. https:// doi.org/10.1016/j.apsb.2015.05.005

A, S., & R, E. (2008). The Effects of a Hot Drink on Nasal Airflow and Symptoms of Common Cold and Flu. Rhinology, 46(4). Retrieved 18 June, from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19145994/

Ramalingam, S., Graham, C., Dove, J., Morrice, L., & Sheikh, A. (2019). A pilot, open labelled, randomised controlled trial of hypertonic saline nasal irrigation and gargling for the common cold. Scientific Reports, 9(1). doi: 10.1038/s41598-018-37703-3

Praditya, D., Kirchhoff, L., Brüning, J., Rachmawati, H., Steinmann, J., & Steinmann, E. (2019). Anti-infective Properties of the Golden Spice Curcumin. Frontiers In Microbiology, 10. doi: 10.3389/fmicb.2019.00912

Abidi, A., Gupta, S., Agarwal, M., Bhalla, H. L., & Saluja, M. (2014). Evaluation of efficacy of curcumin as an add-on therapy in patients of bronchial asthma. Journal of clinical and diagnostic research: JCDR, 8(8), HC19. https://doi.org/10.7860/JCDR/2014/9273.4705

Kalolella A. B. (2016). Sleeping position and reported night-time asthma symptoms and medication. The Pan African medical journal, 24, 59. Retrieved 18 June, from https://doi.org/10.11604/pamj.2016.24.59.9159

Townsend, E. A., Siviski, M. E., Zhang, Y., Xu, C., Hoonjan, B., & Emala, C. W. (2013). Effects of ginger and its constituents on airway smooth muscle relaxation and calcium regulation. American journal of respiratory cell and molecular biology, 48(2), 157-163. Retrieved 18 June, from https://doi.org/10.1165/rcmb.2012-0231OC

Verma, N., Meena, N. K., Majumdar, I., & Paul, J. (2017). Role of Bromelain as Herbal Anti-Inflammatory Compound Using. Retrieved from https://autoimmunediseases.imedpub.com/role-of-bromelain-as-herbal-antiinflammatory-compound-using-in-vitro-and-in-vivo-model-of-colitis.php?aid=21395

Choe, J., Joo, M., Kim, H., Lee, B., Kim, J., & Yeon, J. et al. (2017). Foods Inducing Typical Gastroesophageal Reflux Disease Symptoms in Korea. Journal Of Neurogastroenterology And Motility, 23(3), 363-369. doi: 10.5056/jnm16122

Lissiman, E., Bhasale, A., & Cohen, M. (2014). Garlic for the common cold. Cochrane Database Of Systematic Reviews. Retrieved from  https://doi.org/10.1002/14651858.CD006206.pub4

Cleveland Clinic. (2020). Common Cold Management and Treatment. Retrieved 18 June 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12342-common-cold/management-and-treatment

Cleveland Clinic. (2020). Avoiding Dehydration, Proper Hydration. Retrieved 18 June 2020, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/9013-dehydration

Mayo Clinic Health System. (2017). 7 ways to combat coughs and colds. Retrieved 18 June 2020, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/7-ways-to-combat-coughs-and-colds

Mayo Clinic. (2020). Cold remedies: What works, what doesn’t. Retrieved 18 June 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/in-depth/cold-remedies/art-20046403

NIH. (2020). Tumeric. Retrieved 18 June 2020, from https://www.nccih.nih.gov/health/turmeric

NIH. (2020). Ginger. Retrieved 18 June 2020, from https://www.nccih.nih.gov/health/ginger

PharmEasy. (2022). 10 Best Types Of Teas to Relieve Your Cough And Cold.  Retrieved 14 April 2022, from https://pharmeasy.in/blog/10-best-types-of-teas-to-relieve-your-cough-and-cold/#:~:text=Peppermint%20tea%20helps%20to%20soothe,minutes%20and%20strain%20before%20drinking

Morice AH, Marshall AE, Higgins KS, et alEffect of inhaled menthol on citric acid induced cough in normal subjects.Thorax 1994;49:1024-1026. 

Kligler B, Chaudhary S. Peppermint oil. Am Fam Physician. 2007 Apr 1;75(7):1027-30. PMID: 17427617. 

NHS. (2019). Bronchitis. Retrieved 21 April 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/bronchitis/ 

Artasya, R., & Parapasan, S. (2020). Ginger as Anti-Inflammatory. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 2(3), 309-316. https://doi.org/10.37287/jppp.v2i3.144

Princy Louis Palatty, Raghavendra Haniadka, Bhavishya Valder, Rajesh Arora & Manjeshwar Shrinath Baliga (2013) Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting: A Review, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 53:7, 659-669, DOI: 10.1080/10408398.2011.553751 

Ahmed, N., Sutcliffe, A., & Tipper, C. (2013). Feasibility study: honey for treatment of cough in children. Pediatric reports, 5(2), 31–34. https://doi.org/10.4081/pr.2013.e8 

Paul, Ian & Beiler, Jessica & McMonagle, Amyee & Shaffer, Michele & Duda, Laura & Berlin, Cheston. (2008). Effect of Honey, Dextromethorphan, and No Treatment on Nocturnal Cough and Sleep Quality for Coughing Children and Their Parents. Archives of pediatrics & adolescent medicine. 161. 1140-6. 10.1001/archpedi.161.12.1140.  

Aviva Romm, Lisa Ganora, David Hoffmann, Eric Yarnell, Kathy Abascal, Mitch Coven. 2010. CHAPTER 3 – Fundamental Principles of Herbal Medicine.  Pages 24-74. ISBN 9780443072772. https://doi.org/10.1016/B978-0-443-07277-2.00003-9

Damle Joshi, Monica. (2014). Glycyrrhiza glabra (Liquorice) -a potent medicinal herb. International Journal of Herbal Medicine. 132. 132-136. 

Pergolizzi, J. V., Taylor, R., LeQuang, J.-A., & Raffa, R. B. (2018). The role and mechanism of action of menthol in topical analgesic products. Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics, 43(3), 313–319. doi:10.1111/jcpt.12679   

Versi Terbaru

14/06/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Batuk Makin Parah? Hindari Makanan yang Dilarang dan Pantangannya Berikut Ini

7 Penyebab Batuk Tak Kunjung Sembuh (Kronis) dan Pengobatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan