backup og meta

Ketahui Tingkatan Derajat Asma, dari Ringan hingga Berat

Gejala asma bisa berbeda-beda pada setiap orang, dari yang ringan dan jarang muncul hingga yang parah dan terjadi setiap hari. Untuk membantu menentukan jenis pengobatan yang paling tepat, dokter menggunakan sistem penilaian yang disebut derajat asma. Apa itu derajat asma? Apa saja tingkatannya? Simak ulasan di bawah ini untuk tahu jawabannya.

Ketahui Tingkatan Derajat Asma, dari Ringan hingga Berat

Berbagai tingkatan derajat asma

Derajat asma adalah cara untuk mengelompokkan seberapa parah kondisi asma berdasarkan frekuensi gejala, fungsi paru‑paru, dan pengobatan yang dibutuhkan.

Sistem ini membantu dokter menentukan jenis dan dosis obat yang sesuai untuk mengontrol gejala dan mencegah serangan asma.

Dalam pemeriksaan derajat asma, dokter akan melihat tiga kriteria asma yang utama, yaitu sebagai berikut.

  • Seberapa sering muncul gejala. Misalnya, sering batuk, sesak napas, atau napas bunyi “ngik-ngik” (mengi).
  • Hasil tes fungsi paru-paru. Tes ini mengukur seberapa baik Anda bisa menghirup dan mengembuskan udara.
  • Seberapa banyak obat yang dibutuhkan. Untuk mengontrol gejala.

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk mengukur tingkatan asma, yaitu metode lama dan GINA (Global Initiative for Asthma).

Model lama memiliki 4 kategori (intermittent hingga severe persistent), sedangkan GINA membaginya menjadi tiga (well controlled, partially controlled, dan uncontrolled) berdasarkan kebutuhan terapi.

Berikut penjelasan seputar derajat serangan asma berdasarkan jenis metodenya.

1. Sistem klasifikasi tradisional

diagnosis asma

Sistem klasifikasi tradisional derajat asma adalah cara lama yang digunakan dokter untuk menilai seberapa parah asma pada orang dewasa dan anak-anak dengan mengukur tiga hal utama sebelum mendapat pengobatan, yaitu sebagai berikut.

  • Gejala siang (frekuensi dan intensitas).
  • Gejala malam (bangun karena sesak/sesak nafas).
  • Fungsi paru dengan FEV₁ atau PEF (% prediksi).

Dari hasil pengukuran tersebut, dokter akan membaginya menjadi empat tingkatan, yaitu sebagai berikut.

Kategori Gejala siang Bangun malam FEV₁/PEF prediksi
Intermittent ≤2×/minggu ≤2×/bulan ≥ 80 %; variabilitas <20%
Mild persistent >2×/minggu tapi <1×/hari >2×/bulan ≥ 80 %; variabilitas 20–30%
Moderate persistent Harian >1×/minggu 60–80 %
Severe persistent Terus-menerus (beberapa kali sehari) Sering (≥ mingguan bahkan harian)

Berikut keterangan masing-masing tingkatannya.

  • Intermittent: serangan asma intermiten ringan, misalnya batuk atau sesak beberapa kali sebulan. Paru normal antar serangan.
  • Mild persistent: gejala asma persisten lebih sering, tapi tidak sampai harian. Aktivitas masih terganggu ringan.
  • Moderate persistent: gejala harian dan memengaruhi aktivitas dan tidur. Paru menurun jadi 60–80 % prediksi.
  • Severe persistent: gejala hadir setiap hari dan sangat mengganggu aktivitas. Paru < 60 %, sering serangan jalan.

Misalnya, orang dengan asma intermittent hanya mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, atau “ngik-ngik” beberapa kali seminggu dan paru-parunya masih normal.

Akan tetapi, jika gejala muncul setiap hari dan membuat aktivitas terganggu, asma digolongkan ke tingkat moderate atau severe.

Orang dengan asma berat bahkan bisa mengalami sesak hampir setiap hari dan fungsi paru-parunya sangat terganggu.

2. GINA

Dilansir dari jurnal Respiratory Care, metode GINA juga bisa digunakan untuk mengukur derajat asma pada orang dewasa dan anak-anak.

GINA tidak langsung membagi pasien berdasarkan gejala sesaat, melainkan menentukan derajat keparahan asma secara retrospektif.

Ini berarti penilaian GINA bukan hanya melihat seberapa sering gejala muncul, tetapi juga menilai faktor berikut ini.

  • Kontrol gejala jangka pendek, misalnya frekuensi batuk, sesak, night-time awakenings.
  • Risiko jangka panjang, seperti kemungkinan bertambah parah, penurunan fungsi paru, dan efek samping obat. 

Berikut tabel derajat atau tingkatan asma berdasarkan metode GINA.

Derajat asma Dalam 4 minggu apa pasien ada
Well controlled Gejala asma di siang hari lebih dari 2 kali per minggu? Tidak ada gejala tersebut
Partially controlled Terbangun di malam hari karena asma? Ditemukan 1-2 gejala
Uncontrolled Penggunaan SABA reliever lebih dari 2 kali per minggu?
Ada keterbatasan aktivitas karena asma?
Ditemukan 3-4 gejala

Setelah diketahui derajat asma yang diderita orang dewasa ataupun anak-anak, pengobatan akan dilakukan dalam siklus berikut ini.

  • Assess: Menilai tidak hanya pengendalian gejala dan fungsi paru-paru tetapi juga faktor risiko dan komorbiditas yang dapat dimodifikasi. Periksa kepatuhan dan teknik inhaler secara berkala. Pengendalian gejala yang buruk dikaitkan dengan risiko eksaserbasi yang jauh lebih tinggi, tetapi pasien dengan asma yang tampaknya ringan atau dengan pengendalian gejala yang baik masih dapat mengalami eksaserbasi yang parah atau mengancam jiwa
  • Adjust: Penyesuaian pengobatan tidak hanya mencakup perubahan dosis atau jenis obat asma tetapi juga manajemen multidisiplin terhadap faktor risiko dan komorbiditas yang dapat dimodifikasi dan strategi nonfarmakologis seperti berhenti merokok dan menghindari polusi udara dalam/luar ruangan.
  • Review: Atur tinjauan medis rutin untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi, mengoptimalkan perawatan, dan meminimalkan risiko eksaserbasi; tinjau setidaknya setahun sekali (lebih sering pada pasien dengan asma sedang atau berat), setelah eksaserbasi, dan setelah perubahan pengobatan. Tinjau hasil klinis dan efek samping, kepuasan pasien/orang tua/pengasuh, teknik inhaler, dan keterampilan manajemen diri. Pastikan pasien/pengasuh memiliki rencana tindakan asma tertulis terkini. 

Siklus ini membantu dokter menentukan pengobatan asma awal yang sesuai dan menyesuaikannya dengan perkembangan kondisi pasien.

Kesimpulan

  • Derajat asma adalah tingkatan keparahan asma yang menunjukkan seberapa serius kondisi seseorang dan seberapa banyak obat yang dibutuhkan untuk mengendalikannya.
  • Ada tiga derajat utama menurut pedoman internasional, yaitu ringan, sedang, dan berat.
  • Semakin tinggi derajatnya, semakin sering muncul gejala dan semakin kuat pengobatan yang dibutuhkan.
  • Penentuan derajat ini penting agar pengobatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan mencegah serangan asma yang lebih parah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baker, J. A., & Houin, P. R. (2023). Comparison of National and Global Asthma Management Guiding Documents. Respiratory care68(1), 114–128. https://doi.org/10.4187/respcare.10254

Global Initiative for Asthma. (2020). POCKET GUIDE FOR ASTHMA MANAGEMENT AND PREVENTION A pocket guide for health professionals updated 2020 (for adults and children older than 5 years) BASED ON THE GLOBAL STRATEGY FOR ASTHMA MANAGEMENT AND PREVENTION. https://ginasthma.org/wp-content/uploads/2020/04/Main-pocket-guide_2020_04_03-final-wms.pdf

‌Baker, J. A., & Houin, P. R. (2023). Comparison of National and Global Asthma Management Guiding Documents. Respiratory care68(1), 114–128. https://doi.org/10.4187/respcare.10254

Yilmaz, İ. (2022). Tuberk Toraks 2022;70(3):300-301 Classification of asthma severity Classification of asthma severity: Severe/not severe asthma or mild/moderate/severe asthma? LETTER TO THE EDITOR. Tuberk Toraks70(3), 300–301. https://tuberktoraks.org/managete/fu_folder/2022-03/2022-70-3-300-301.pdf

McInturff, L. M., & Smith, S. (2025). Evaluating the uptake of a Global Initiative for Asthma guideline update in a commercially insured, value-based care population. PubMed31(3), 245–252. https://doi.org/10.18553/jmcp.2025.31.3.245

Levy, M. L., et al. (2023). Key recommendations for primary care from the 2022 Global Initiative for Asthma (GINA) update. NPJ Primary Care Respiratory Medicine33(1), 7. https://doi.org/10.1038/s41533-023-00330-1

Global Initiative for Asthma. (2025). Global Strategy for Asthma Management and Prevention Global Strategy for Asthma Management and Prevention. https://ginasthma.org/wp-content/uploads/2025/05/GINA-Strategy-Report_2025-WEB-WMS.pdf

‌Reddel, H. K., et al. (2022). Global Initiative for Asthma Strategy 2021: Executive Summary and Rationale for Key Changes. American journal of respiratory and critical care medicine205(1), 17–35. https://doi.org/10.1164/rccm.202109-2205PP

Baker, J. A., & Houin, P. R. (2023). Comparison of National and Global Asthma Management Guiding Documents. Respiratory care68(1), 114–128. https://doi.org/10.4187/respcare.10254

Goldin, J. (2024). Asthma. Retrieved 25 June 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430901/

Versi Terbaru

07/07/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: dr. Carla Pramudita Susanto


Artikel Terkait

Ortu Wajib Tahu, Ini 5 Langkah Pertolongan Pertama Asma pada Anak

Apakah Asma pada Anak Bisa Sembuh? Ini Faktanya


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 07/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan