Air mani adalah cairan yang dikeluarkan oleh penis di puncak rangsangan seksual. Cairan yang biasanya putih lengket ini menunjukkan adanya sperma dalam air mani. Namun, dalam beberapa kasus, ejakulasi dapat menghasilkan air mani yang encer, cair, dan jernih. Bagaimana sebenarnya kondisi ini? Simak penjelasan mengenai penyebab sperma atau air mani yang encer di bawah ini.
Penyebab air mani encer dan cair
Pada umumnya, sperma mempunyai konsistensi mirip gel dan lengket.
Hal ini perlu diperhatikan bagi Anda dan pasangan. Apalagi, ketika Anda sedang merencanakan kehamilan.
Dikutip dari Centers for Disease Control & Prevention, perubahan atau masalah pada sperma bisa terjadi karena adanya masalah kesehatan atau gaya hidup yang tidak sesuai.
Termasuk ketika sperma terlihat lebih encer, cair, atau berair dari biasanya.
Perlu diketahui apabila air mani yang encer atau cair normal ditemukan pada remaja di masa puber atau belum matang secara seksual.
Namun, hal ini juga bisa terjadi sesekali pada pria dewasa atau dengan kondisi tertentu.
Berikut beberapa penyebab terjadinya sperma encer atau cair, seperti:
1. Terlalu sering ejakulasi
Terlalu sering ejakulasi dalam satu kali aktivitas seksual adalah penyebab paling umum dari kondisi air mania tau sperma encer.
Jika Anda aktif secara seksual atau sering masturbasi, frekuensi ejakulasi memengaruhi penampilan fisik air mani yang keluar.
Hal ini karena testis tidak dapat meregenerasi sperma dalam waktu yang singkat setelah ejakulasi pertama.
Perlu diketahui bahwa sperma yang sehat membutuhkan waktu 2 hingga 3 bulan agar matang sempurna.
2. Kadar sperma rendah atau di bawah normal
Salah satu penyebab yang paling umum dari sperma atau air mani encer adalah karena jumlahnya tergolong rendah.
Kondisi ini juga biasa disebut sebagai oligospermia, yaitu saat jumlah sperma kurang dari 15 juta per milimeter.
Walaupun bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan, banyak pria dengan kondisi ini mampu untuk membuahi sel telur.
3. Pra ejakulasi
Coba perhatikan kembali apakah sperma atau air mani yang keluar encer dan sangat jernih.
Bisa saja, ini merupakan cairan yang keluar sebelum Anda ejakulasi.
Nah, cairan ketika pemanasan sebelum berhubungan intim ini biasanya juga mengandung sperma walaupun hanya sedikit.
4. Ejakulasi terbalik
Kondisi ini juga dikenal sebagai retrogade ejaculation, yang mengacu pada salah satu ketidaksuburan pria.
Jika Anda mengalami ejakulasi terbalik, sperma yang keluar akan sangat sedikit, encer, atau bahkan tidak keluar sama sekali
Hal ini karena saat orgasme sperma tidak keluar maksimal melalui ujung penis, melainkan masuk ke kandung kemih.
5. Kurang asupan zinc
Zinc atau seng merupakan salah satu nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh.
Beberapa manfaatnya adalah melawan infeksi, penyembuhan luka, serta baik untuk reproduksi.
Tidak hanya itu saja, zinc juga baik untuk memproduksi sperma yang sehat.
Kadang, kekurangan asupan nutrisi ini mungkin menjadi faktor penyebab Anda mengalami sperma encer dan cair.
Dalam Journal of Reproduction and Infertility, kekurangan asupan zinc dapat menyebabkan kualitas air mani yang buruk.
Salah satunya adalah membuat sperma menjadi encer juga cair dari biasanya.
6. Kekurangan fruktosa
Apakah Anda sedang menjalani diet atau olahraga yang berlebihan?
Jika iya, kedua hal ini bisa menjadi penyebab terjadinya sperma encer dan cair.
Hal ini terjadi karena saat diet Anda menghindari konsumsi gula sehingga kadarnya pun rendah.
Padahal, Anda masih bisa mengonsumsi gula fruktosa yang lebih alami seperti buah sehingga lebih aman bagi kesehatan
Apakah normal memiliki sperma encer?
Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang kualitas atau kuantitas air mani yang dikeluarkan oleh penis.
Kecuali Anda benar-benar tidak mengeluarkan sperma sama sekali atau terasa sakit saat ejakulasi.
Pada umumnya, sperma atau air mani encer adalah kondisi yang normal.
Contohnya, cairan pra-ejakulasi sering memiliki tekstur cair dan berwarna jernih.
Jumlah standar cairan yang keluar saat ejakulasi untuk pria pada umumnya adalah 3-4 ml.
Akan tetapi, jika Anda hanya mengeluarkan kurang dari 1,5 ml, hal ini masih tergolong normal.
Konsistensi sperma atau air mani dapat bervariasi setiap kali Anda ejakulasi. Air mani yang normal memang biasanya terlihat kental dan lengket seperti gel.
Konsistensi yang lengket bertujuan agar sperma dapat tinggal lebih lama di dalam rahim sehingga meningkatkan peluang untuk membuahi sel telur.
Sedangkan, kekentalan mungkin juga dapat berarti air mani yang dikeluarkan mengandung sperma yang cukup banyak.
Namun, sperma encer bukan berarti kualitas sperma buruk dan tidak dapat membuahi sel telur.
Sperma encer masih dapat membuat pasangan Anda hamil.
Apalagi, sperma yang tadinya kental dan lengket juga berubah menjadi cair dalam waktu tertentu.
Jangan lupa bahwa Anda hanya butuh satu sperma untuk membuahi sel telur sebagai cara cepat hamil.
Cara mengatasi air mani encer
Bagi sebagian orang, cairan ejakulasi atau air mani yang sehat menjadi salah satu faktor menariknya pengalaman orgasme.
Apabila Anda mengalami kondisi sperma encer dan cair, jangan khawatir dan panik.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sperma encer, seperti:
1. Kendalikan frekuensi ejakulasi dalam sehari
Biasanya, sperma membutuhkan waktu beberapa bulan (70 hari) untuk matang dalam testis.
Jika Anda mengalami ejakulasi lebih dari satu kali dalam sehari, testis mungkin tidak akan memproduksi sperma atau air mani yang kental dengan cepat.
Dibutuhkan waktu setidaknya 5 jam atau lebih untuk mengembalikan konsistensi sperma yang cair menjadi seperti semula.
2. Ciptakan pola makan dan gaya hidup sehat
Jika Anda mengkhawatirkan kondisi sperma yang encer, ada baiknya untuk menjaga pola makan seperti makanan penyubur sperma.
Menjaga pola makan dengan menentukan asupan yang baik untuk tubuh juga dapat memengaruhi konsistensi sperma.
Misalnya, dengan mengonsumsi protein karena baik untuk tubuh dan dapat menghasilkan air mani yang kental serta lengket.
Penuhi asupan protein dari ikan, ayam, daging, dan susu, atau tahu dan tempe, quinoa, serta kacang dan biji-bijan.
Penuhi pula asupan buah dan sayuran untuk mendapatkan suplai fruktosa yang mencukupi.
Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin C dan E, dan asam folat yang bisa mendorong produksi air mani.
Jangan lupa untuk melakukan olahraga agar tubuh terasa lebih sehat.
Namun, atur pula frekuensi olahraga agar tidak berlebihan dan malah membuat tubuh jadi cepat lelah.
3. Pilih pakaian dalam yang nyaman
Ingat, suhu panas dapat mengganggu produksi sperma. Saat Anda memakai pakaian yang sangat ketat, ini akan meningkatkan suhu tubuh.
Hal ini bisa terjadi saat berolahraga atau di tempat kerja yang membuat Anda terlalu banyak duduk.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini dapat menyebabkan produksi air mani menurun.
Tidak menutup kemungkinan juga menjadi penyebab air mani menjadi encer.
[embed-health-tool-bmi]