Sebagai efek dari perubahan hormon, beberapa keluhan kehamilan memang sering kali sulit dihindari. Salah satu keluhan umum saat hamil tersebut adalah nyeri perut bagian bawah.
Meski terbilang wajar, kondisi tersebut tentu membuat Ibu tidak nyaman atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tak perlu khawatir, Ibu bisa mencoba menemukan solusinya melalui penjelasan berikut.
Gejala nyeri perut bagian bawah saat hamil
Nyeri perut bagian bawah biasanya mulai terasa saat memasuki trimester kedua dan mungkin hilang-timbul sampai trimester tiga.
Kondisi ini bisa terjadi pada kedua sisi perut maupun salah satunya, terutama pada perut bagian kanan.
Selain nyeri, ibu hamil mungkin merasakan kram pada perut. Rasa nyeri atau kram mungkin memburuk saat Ibu:
- bersin,
- batuk,
- tertawa,
- berguling di kasur, dan
- berdiri terlalu cepat.
Dengan kondisi tersebut, bukan berarti Ibu tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Hanya saja, Ibu mungkin membutuhkan penyesuaian supaya rasa nyeri dapat diminimalkan.
Kapan Ibu harus ke dokter?
Meski sakit perut bagian bawah saat hamil adalah hal yang wajar, Ibu bisa langsung mengunjungi dokter jika rasa nyeri sudah tidak tertahankan atau mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ibu sebaiknya juga segera memeriksakan diri jika merasakan kondisi berikut.
- Nyeri tidak hilang setelah beberapa menit.
- Demam dan menggigil.
- Sakit saat buang air kecil.
- Susah berjalan.
Dalam beberapa kasus, nyeri perut bagian bawah bisa menjadi gejala masalah kehamilan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi dokter untuk memastikan penyebab utamanya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Penyebab nyeri perut bagian bawah saat hamil
Selama kehamilan, perut bagian bawah ibu hamil akan ditahan oleh ligamen. Ini merupakan jaringan ikat elastis yang bisa mengendur dan menegang dengan sendirinya.
Seiring dengan pertumbuhan janin, ligamen akan ikut meregang sehingga elastisitasnya berkurang.
Ligamen juga akan lebih sering berada pada kondisi tegang untuk mendukung perkembangan janin. Inilah yang membuat perut bagian bawah ibu hamil terasa nyeri.
Pergerakan secara tiba-tiba yang dilakukan ibu hamil juga bisa menambah rasa nyeri karena ligamen harus menegang dan mengendur secara mendadak.
Rasa nyeri ini seharusnya hanya bersifat sementara dan membaik dengan sendirinya, tetapi memang bisa muncul secara berulang.
Selain ligamen yang menegang, berikut adalah penyebab lain dari nyeri pada perut bagian bawah ibu hamil, seperti dikutip dari laman American Pregnancy Association.
- Infeksi saluran kemih.
- Solusio plasenta (lepasnya plasenta dari rahim sebelum waktunya).
- Hernia inguinalis (munculnya benjolan pada perut bagian bawah).
- Kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rahim).
- Radang usus buntu.
- Masalah pada lambung, seperti penyakit refluks asam lambung (GERD).
Rasa sakit pada perut bagian bawah selama kehamilan juga bisa disebabkan oleh gangguan pada hati atau ginjal yang dimiliki ibu sejak sebelum hamil.
Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga bisa menandakan risiko kelahiran prematur.
Diagnosis nyeri perut bagian bawah
Tidak ada cara khusus untuk mendiagnosis nyeri perut bagian bawah yang dirasakan ibu hamil. Dokter biasanya akan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan gejala yang menyertainya.
Oleh karena itu, sampaikan kepada dokter mengenai semua masalah kehamilan yang Ibu rasakan selain rasa nyeri.
Dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik atau tes penunjang lainnya untuk mencari tahu penyebab nyeri tersebut dan menegakkan diagnosis.
Pengobatan untuk nyeri perut bagian bawah saat hamil
Nyeri perut bagian bawah saat hamil biasanya akan membaik dengan sendirinya. Sambil menunggunya membaik, Ibu bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi sakit perut bawah saat hamil.
1. Olahraga secara teratur
Otot-otot pada perut Ibu bisa menjadi lebih kuat jika dilatih dengan olahraga. Salah satu jenis olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah yoga prenatal.
Ibu juga bisa melakukan gerakan sederhana untuk meredakan nyeri, seperti posisi merangkak, lalu menurunkan kepala dan mencondongkan punggung ke atas.
Jika ingin melakukan olahraga lain, pastikan Ibu sudah berkonsultasi ke dokter untuk memastikan keamanannya.
2. Kompres air hangat
Ibu hamil juga dapat meredakan nyeri perut bagian bawah dengan kompres air hangat. Caranya, lapisi botol yang sudah diisi air hangat dengan handuk bersih, lalu tempelkan di sekitar perut.
Hindari mengompres perut dengan air yang terlalu panas karena hal ini dikhawatirkan dapat membahayakan ibu dan janin.
3. Melakukan adaptasi
Karena nyeri perut adalah hal yang wajar dan dialami oleh hampir setiap ibu hamil, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan melakukan adaptasi.
Sebagai contoh, jika batuk atau tertawa sambil berdiri membuat perut terasa sakit, Ibu bisa membungkukkan tubuh saat melakukannya. Selain itu, hindari kebiasaan duduk atau berdiri secara tiba-tiba.
4. Minum obat pereda nyeri
Paracetamol merupakan salah satu obat pereda nyeri yang kerap menjadi pilihan selama kehamilan.
Meskipun paracetamol termasuk obat yang aman untuk ibu hamil, Ibu sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Kesimpulan
- Penyebab perut bagian bawah nyeri saat hamil adalah ligamen yang menegang untuk mendukung perkembangan janin.
- Meski terbilang wajar, segera hubungi dokter jika rasa nyeri disertai sakit saat buang air kecil, susah berjalan, demam, dan tidak kunjung membaik.
- Nyeri pada bagian bawah perut selama kehamilan dapat diatasi dengan yoga prenatal, kompres air hangat, adaptasi, dan minum obat nyeri sesuai anjuran dokter.