backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Blefaritis

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 06/12/2021

Blefaritis

Pengertian blefaritis

Blefaritis adalah peradangan kelopak mata yang biasanya terjadi di sekitar tempat tumbuhnya bulu mata. Kondisi ini bisa terjadi pada satu kelopak mata atau keduanya secara bersamaan.

Blefaritis biasanya terjadi ketika kelenjar minyak kecil yang terletak di dekat dasar bulu mata tersumbat. Penyumbatan kelenjar minyak ini kemudian mengakibatkan kelopak mata iritasi dan memerah.  

Blefaritis sering kali merupakan kondisi kronis yang sulit diatasi. Kondisi ini juga membuat penderitanya tidak nyaman dan mengganggu penampilan fisik. Namun, blefaristis umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan. Sekalipun menyebabkan mata merah dan iritasi, blefaritis tidak menular.

Seberapa umum kondisi ini?

Radang kelopak mata adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan dapat menyerang pasien dengan usia berapa pun. Blefaritis dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Gejala blefaritis

Peradangan pada kelopak mata biasanya akan mengganggu penampilan, juga dapat mengiritasi mata dan bisa saja memengaruhi penglihatan. Gejala dari blefaritis adalah:

  • Kelopak mata gatal
  • Kelopak mata bengkak
  • Kelopak mata merah atau inflamasi
  • Sensasi terbakar pada mata
  • Kelopak mata berminyak
  • Perasaan seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalam mata
  • Mata merah
  • Mata berair
  • Kerak pada bulu mata atau pada ujung mata
  • Sensitivitas terhadap cahaya

Blefaritis adalah kondisi yang umumnya terjadi pada kedua mata. Umunya, salah satu mata akan tampak lebih meradang. Gejalanya biasanya dirasakan lebih berat pada pagi hari.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, segera kunjungi dokter mata Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab blefaritis

Penyebab radang kelopak mata tidak pasti. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan blefaritis, adalah:

  • Dermatitis seboroik (ketombe) pada kulit kepala dan alis
  • Infeksi bakteri
  • Penyumbatan atau malfungsi kelenjar minyak pada kelopak mata
  • Rosacea
  • Alergi
  • Kutu pada bulu mata
  • Ketidakseimbangan hormon

Ada tiga jenis blefaritis yang dibagi berdasarkan lokasi dan penyebabnya, yaitu blefaritis anterior, posterior, dan campuran (kombinasi dari blefaritis anterior dan posterior). Berikut penjelasannya:

Peradangan mata anterior

Peradangan ini terjadi pada bagian luar mata, yaitu pada bulu mata. Blefaritis anterior dapat disebabkan karena infeksi bakteri Staphylococcus atau terkait dengan kondisi dermatitis seboroik. Ketombe pada alis dan reaksi alergi pada mata dapat menyebabkan peradangan kelopak mata anterior.

Peradangan mata posterior

Peradangan ini terjadi umumnya pada ujung bagian dalam mata. Jenis inflamasi ini biasanya disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar meibom (kelenjar yang terletak di sepanjang tepi belakang kelopak mata) ataupun terkait dengan kondisi rosacea.

Faktor pemicu

Apa saja yang membuat saya berisiko terkena blefaritis?

Faktor pemicu yang membuat Anda berisiko terkena blefaritis adalah:

  • Efek samping pengobatan
  • Malfungsi kelenjar minyak
  • Ketombe pada kulit kepala atau alis
  • Reaksi alergi terhadap riasan wajah atau produk kosmetik yang digunakan di sekitar mata, sehingga memicu inflamasi kelopak mata.

Komplikasi blefaritis

Kondisi yang mungkin muncul akibat blefaritis yang tak kunjung ditangani antara lain:

  • Masalah bulu mata, seperti bulu mata rontok, tumbuh abnormal, atau kehilangan warna. 
  • Masalah kulit kelopak mata, seperti tepi kelopak mata yang berputar ke dalam atau ke luar. 
  • Mata sobek atau kering berlebih akibat kelembapan kelopak mata yang terganggu. 
  • Bintitan yang merupakan benjolan menyakitkan di tepi kelopak mata Anda. 
  • Kalazion yang terjadi akibat penyumbatan salah satu kelenjar minyak di tepi kelopak mata, tepat di belakang bulu mata. 
  • Mata merah kronis juga dapat muncul akibat blefaritis. 
  • Cedera kornea akibat iritasi terus-menerus dari kelopak mata atau bulu mata yang salah arah, serta mata kering. 

Diagnosis & pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Tes dan prosedur untuk mendiagnosis blefaritis adalah:

  • Memeriksa kelopak mata. Dokter akan memeriksa kelopak mata dan mata dengan saksama. Alat pembesar khusus dapat digunakan selama pemeriksaan.
  • Swabbing kulit untuk tes. Pada beberapa kasus, dokter dapat menggunakan swab (usap) untuk mengambil sampel minyak atau kerak yang terbentuk pada kelopak mata. Sampel dapat dianalisis untuk melihat adanya bakteri, jamur, atau bukti suatu alergi.
  • Bagaimana cara mengobati blefaritis?

    Berikut ini adalah berbagai pilihan cara mengobati blefaritis:

    1. Menjaga kebersihan kelopak mata

    Kunci pengobatan dari semua jenis blefaritis adalah menjaga kelopak mata agar tetap bersih dan bebas dari kerak. Lakukan langkah-langkah berikut untuk membersihkan mata Anda:

    • Basahi kain bersih dengan air hangat (jangan air panas).
    • Peras dan letakkan pada mata yang tertutup selama 5 menit.
    • Basahi kembali seperlunya untuk menjaga tetap hangat. Hal ini dapat melembutkan kerak dan meluruhkan serpihan berminyak.

    2. Membatasi penggunaan riasan mata

    Selama mengalami blefaritis, sebaiknya Anda membatasi penggunaan riasan mata. Ini karena riasan mata akan membuat kebersihan kelopak mata lebih sulit dijaga.

    3. Menggunakan obat-obatan

    Selain itu, terdapat obat-obatan yang mungkin direkomendasikan dokter untuk mengatasi kondisi Anda. Obat-obatan itu terdiri dari:

    • Antibiotik dalam beberapa jenis antibiotik, termasuk tetes mata, krim, dan salep. Jika obat oles atau obat tetes tidak berpengaruh, dokter akan memberikan antibiotik oral.
    • Obat tetes atau salep steroid dapat membantu mengurangi peradangan. Obat antibiotik dan anti-inflamasi dapat dikombinasikan.
    • Cyclosporine (restasis) topikal adalah calcineurin inhibitor yang telah terbukti meringankan tanda-tanda dan gejala dari blefaritis.

    Blefaritis yang disebabkan oleh dermatitis seboroik, rosacea, atau penyakit lain dapat dikendalikan dengan mengatasi atau mengobati penyebabnya.

    4. Mengonsumsi makanan tinggi omega-3

    Selama menjalani pengobatan, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang tinggi omega-3 karena dapat membantu mengurangi gejala blefaritis. Beberapa makanan yang mengandung omega, di antaranya ikan sarden, tuna, salmon, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.

    5. Mengendalikan ketombe dan tungau

    Jika ketombe menjadi penyebab blefaritis yang Anda alami, dokter mungkin merekomendasikan sampo antiketombe. Sampo tersebut dapat meredakan tanda dan gejala kondisi ini.

    Menggunakan sampo dengan kandungan tea tree oil pada kelopak mata setiap hari dalam membantu mengatasi tungau. Cobalah menggosok mata Anda dengan lembut menggunakan tea tree oil 50% yang dijual bebas. 

    Hubungi dokter jika tidak mengalami perubahan baik dalam enam minggu. Hentikan penggunaan tea tree oil bila kulit Anda mengalami iritasi. 

    Dikutip dari Mayo Clinic, blefaritis adalah kondisi yang jarang hilang sepenuhnya. Meski telah melakukan perawatan, kondisi ini sering kali kronis dan membutuhkan perhatian setiap hari dengan scrub kelopak mata.

    Jika perawatan yang Anda lakukan tidak berhasil atau terus-menerus kehilangan bulu mata dan hanya satu mata yang terkena, cobalah berkonsultasi lebih lanjut ke dokter. Meski tidak selalu, beberapa kondisi khusus, seperti kanker kelopak mata bisa memunculkan gejala semacam ini.

    Pencegahan blefaritis

    Berikut adalah tips atau beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mencegah blefaritis:

    • Cuci mata secara rutin, paling tidak satu kali dalam satu hari. 
    • Pastikan Anda membersihkan wajah dengan teratur. Hal ini meliputi membersihkan riasan mata dan wajah sebelum tidur.
    • Jangan sentuh mata dengan tangan kotor dan jangan menggosok mata yang gatal. Pilih pembersih make up yang aman untuk mata. Menggosok mata dapat menyebarkan infeksi yang sudah ada.
    • Pakailah makeup mata yang aman. Jangan menggunakan eyeliner pada ujung belakang kelopak mata di belakang bulu mata.
    • Apabila berada pada tahap awal penanganan blefaritis, Anda bisa mencegah iritasi semakin parah dengan berhenti menggunakan riasan wajah.
    • Begitu memulai menggunakan riasan wajah kembali, ganti produk yang digunakan untuk area mata. Produk mungkin terkontaminasi.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 06/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan