Walaupun transplantasi rambut terbilang cukup aman, ada risiko munculnya efek samping setelah prosedur ini dilakukan. Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang umum terjadi.
1. Reaksi terhadap obat bius
Pada saat operasi rambut berlangsung, dokter akan memberikan anestesi atau obat bius lokal agar kulit kepala tidak merasakan sakit. Namun, beberapa kasus menunjukkan adanya pasien yang mengalami reaksi alergi terhadap obat bius.
Kasus ini sebenarnya sangat jarang terjadi, yaitu sebanyak 1 dari 10.000 pasien yang dibius dapat memicu reaksi alergi berupa syok anafilaksis. Reaksi lainnya mungkin dapat menyebabkan rasa gatal, sulit menelan, batuk, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu.
2. Komplikasi selama dan setelah operasi
Selain reaksi alergi, cangkok rambut juga meningkatkan risiko terhadap takikardia atau percepatan detak jantung. Kondisi yang dapat terjadi selama operasi ini sifatnya sementara, tetapi dapat menyebabkan masalah pada pasien dengan penyakit jantung.
Walaupun jarang terjadi, Anda juga berisiko mengalami infeksi setelah menjalani transplantasi rambut. Infeksi dapat terjadi akibat luka jahitan pasca-operasi berpotensi mengganggu peredaran darah dan membentuk kerak. Hal tersebut menyebabkan infeksi dan kondisi folikulitis pada kulit kepala.
Komplikasi setelah operasi ini biasanya terjadi akibat kurang menjaga kebersihan kulit kepala dan bekas jahitan. Agar hal ini tidak terjadi, dokter akan meresepkan antibiotik dan sampo antibakteri untuk mencegah infeksi bakteri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar